Berita Tulungagung
Belasan Kios Pedagang Emas di Pasar Ngunut Ludes Terbakar, Begini Nasib Berkilogram Emas di Brankas
Belasan Kios Pedagang Emas di Pasar Ngunut Tulungagung Ikut Ludes Terbakar, Begini Nasib Berkilogram Emas yang ada di Brankas
Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
Belasan Kios Pedagang Emas di Pasar Ngunut Tulungagung Ikut Ludes Terbakar, Begini Nasib Berkilogram Emas yang ada di Brankas
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Kebakaran Pasar Ngunut Tulungagung juga menghanguskan belasan kios pedagang emas di deretan selatan Pasar Ngunut.
Kios pedagang emas ludes terbakar ketika si jago merah membakar Pasar Ngunut Tulungagung mulai, Jumat (8/11/2019) sore hingga Sabtu(9/11/2019) dini hari.
Perhiasan milik belasan pedagang disimpan di dalam brankas, saat kebakaran terjadi.
Saat kebakaran terjadi pintu kios gagal dibuka, karena gembok macet akibat suhu panas.
Selain itu atap dan seluruh isi kios juga habis dilalap api.
Para pedagang emas ini memilih menunggu api padam dan suhu dingin, untuk masuk ke kios mereka.
"Terpaksa kami evakuasi brankasnya, karena tidak mungkin kami buka di sini," ujar Farhan, seorang pengawas di salah satu toko emas milik saudaranya.
Farhan mengungkapkan, ada sekitar 5 kilogram emas tersimpan di dalam brankas.
Selain itu, ada uang tunai yang di simpan di dalam brankas.
Namun ia yakin seluruh emas dan uang selamat, karena brankas bisa menahan panas.
"Hanya saja untuk membuka butuh teknisinya," sambung Farhan.
Farhan mendatangkan teknisi brankas dari Kediri untuk membuka pintunya.
Sebab panas tinggi merusak mekanisme penganan pintu brankas.
Sementara sejumlah orang dimintai keterangan di Mapolsek Ngunut, sejak Jumat malam, terkait kebakaran yang terjadi di Pasar Ngunut Tulungagung.
Salah satunya adalah seorang pedagang berinisial G.
G disebut sejumlah orang membakar sampah di dalam pasar, sebelum pasar ditutup.
Kanit Reskrim Polsek Ngunut, Hery Poerwanto mengakui pemeriksaan G.
Namun ia yakin enggan menjelaskan keterkaitan G dengan kejadian itu.
Bangun Pasar Darurat
Api yang berkobar menghanguskan hampir seluruh bagian Pasar Ngunut, di Desa/Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jumat (8/11/2019) malam, hingga Sabtu (9/11/2019) dini hari.
Dari pantauan di lokasi, bagian yang masih utuh ada di sisi barat pasar dan bangunan hanggar yang baru dibangun.
Selain itu ada sedikit kios di pojok tenggara pasar yang selamat dari api.
Sementara bagian tengah adalah yang paling parah.
Di bagian ini total ludes, tidak ada satu pun kios yang selamat.
Diperkirakan lebih dari 80 persen bagian pasar rusak.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo yang meninjau lokasi mengatakan, kejadian ini adalah keadaan kahar atau gorce majeure.
Karena itu pihaknya akan menggunakan dana darurat untuk penanganan sementara.
"Ada dana tak terduga yang sudah kita anggarkan.
Kita akan pakai itu," ujar Maryoto, saat meninjau bagian dalam pasar yang luluh lantah.
Lanjutnya, Pemkab Tulungagung akan membangun pasar darurat.
Dengan pasar ini diharapkan pedagang lekas bisa berjualan, sambil menunggu solusi lebih permanen.
Pasar Ngunut sudah masuk dalam rencana revitalisasi pasar tradisional.
Untuk tahap awal, Pemkab Tulungagung sudah membangun hanggar ukuran besar di bagian barat pasar, dan difungsikan lapak para pedagang.
"Tahap awal adalah hanggar itu, yang lain-lain akan menyusul," tambah Maryoto.
Pasar darurat rencananya memanfaatkan sejumlah lokasi yang ada di sekitar pasar.
Sementara solusi permanen masih akan dilakukan pembahasan, usai ada evaluasi.
Pemkab juga akan merekomendasi para pedagang terdampak, agar mendapatkan kemudahan mengajukan modal di perbankan.
Data yang ada di Epmkab Tulungagung, ada sekitar 800 pedagang di pasar tradisional ini.
Pasar mulai beroperasi pukul 02.00 WIB dan tutup pukul 17.00 wib.
Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia langsung mengerahkan personil menuju lokasi kebakaran.
Polisi difokuskan mengamankan jalur mobil pemadam kebakaran, karena jalanan dipenuhi warga yang sekedar menonton dan pedagang yang melakukan evakuasi.
Polisi juga berjaga di bagian depan, di deretan kios emas, untuk mencegah penjarahan.
"Kami kerahkan personil untuk menjaga barang-barang milik pedagang," ujar EG Pandia.
Rencananya Kapolres akan minta bantuan Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri, untuk melakukan olah TKP.