Kasus Kebakaran

Area Pasar Beras Bendul Merisi Surabaya Ludes Terbakar, 9 Mobil dan Warung Warga Tak Terselamatkan

Bangunan di Area Pasar Beras Bendul Merisi Surabaya Ludes Terbakar, 9 Mobil dan Warung Warga Tak Terselamatkan

Penulis: Syamsul Arifin | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/SYAMSUL ARIFIN
Sejumlah mobil yang terbakar dalam kebakaran bangunan di dekat Pasar Beras Bendul Merisi, Surabaya, Sabtu (16/11/2019). 

Bangunan di Area Pasar Beras Bendul Merisi Surabaya Ludes Terbakar, 9 Mobil dan Warung Warga Tak Terselamatkan

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kebakaran hebat melanda sebuah bangunan yang berada di kawasan Pasar beras Bendul Merisi, Surabaya, Sabtu (16/11/2019).

Bangunan yang berdekatan dengan Pasar Beras tersebut ludes terbakar pada pukul 10.30 WIB.

Sebanyak 10 mobil pemadam kebakaran dari Pemkot Surabaya dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah.

Akibat kebakaran ini, jalan menuju Ahmad Yani dari Jalan Stasiun Wonokromo ditutup.

Sementara itu, kondisi bangunan seluas 10 meter lebih yang terbakar hangus tak tersisa.

Salah satu saksi kebakaran gudang di area pasar beras Bendul Merisi Jakfar mengatakan api muncul dari belakang gudang.

Jakfar menambahkan, warga sekitar sempat berusaha memadamkan api dengan air seadannya.

Namun, karena banyaknya barang mudah terbakar seperti serabut kelapa dan kencangnya angin dengan mudah api membesar.

"Yang terbakar gudang bongkar muat kelapa, nangka, warung kopi, ada beberapa mobil, dan tempat jual beli besi bekas," katanya, Sabtu, (16/11/2019).

Setelah membakar gudang bongkat muat, api merembet ke selatan.

Membakar garasi. Dari pantauan Radar Surabaya, petugas PMK Kota Surabaya masiu melakukan pembasahan sekitar pukul 11.55.

Sembilan Mobil dan Warung Ikut Terbakar

Kebakaran hebat melanda sebuah bangunan yang berada di kawasan Pasar beras Bendul Merisi, Surabaya juga menyebabkan sembilan mobil tak terselamatkan.

Menurut Irfan, saksi pemilik warung yang ikut terbakar di bangunan dekat pasar beras Bendul Merisi, bahwa api muncul dari belakang bangunan tersebut.

Lokasi yang berada di pinggir rel ini, dikatakannya kerap dibuat membakar sampah oleh pemulung.

"Hampir setiap hari bakar-bakar sampah," terang Irfan sambil meratapi bangunan warungnya yang kini ludes, Sabtu, (16/11/2019).

Ia menjelaskan, gedung itu terbagi menjadi tiga bagian. Warkop, parkir mobil bulanan dan tempat bongkar muat kelapa.

Mobil yang terparkir pun tak bisa diselamatkan. Lantaran api telah masuk di area bangunan itu. Irfan biasanya membuka warungnya sore hari.

Dikatakannya ia ditelpon oleh saudaranya bahwa bangunan terbakar.

"Waktu itu saya sedang berada di Sidotopo. Lalu ditelpon. Ada kebakaran saya ke warung dan warga sempat memadamkan api semampunya," ucapnya.

Dia tak bisa berkata apa-apa lantaran warungnya telah habis dilalap si jago merah. Dia ditenangkan oleh saudaranya.

Sementara itu, Kapolsek Wonokromo AKP Christoper Lembang mengaku pihaknya masih fokus pada pemadaman dan olah TKP.

Pihaknya masih belum tahu sebab kebakaran itu, karena masih di dalam penyelidikan. Begitu juga dengan kerugian.

"Dan alhamdulillah tidak ada korban dari kebakaran ini," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved