Menteri Desa & PTT Gus Halim Pakai Salam Lintas Agama: Saya Tak Punya Kartu MUI Tapi Punya Kartu NU

Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar mengungkapkan alasannya mengapa tetap menggunakan salam lintas agama walaupun MUI tak menganjurkan

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Desa dan PTT Abdul Halim Iskandar meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019) 

"Pluralisme agama itu tidak boleh. Saya terangkan di dalam tausyiah agama itu tidak boleh.

Politisi PKB Abdul Halim Iskandar meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019)
Mendes PTT, Abdul Halim Iskandar meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019) (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Karena agama itu eksklusif, karena keyakinan itu adalah sistem, agama itu sistem keyakinan dan agama punya sistem ibadah sendiri-sendiri," ucap Abdushomad.

Sementara itu, Katib Syuriah PWNU Jatim, KH Syafrudin Syarif menyampaikan bahwasanya pejabat negara yang beragama islam dianjurkan mengucapkan salam menggunakan cara islam.

Namun pejabat tersebut juga diperbolehkan jika ingin menggunakan salam lintas agama.

"Bagi pejabat muslim dianjurkan mengucapkan salam dengan kalimat 'Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh', atau diikuti dengan ucapan salam nasional, seperti selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua, dan semisalnya," ucap Syafrudin saat konferensi pers di Kantor PWNU Jatim, Surabaya, Selasa (12/11/2019) disaksikan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar dan Rais Syuriah PWNU Jatim, KH Anwar Mansur.

"Namun demikian, dalam kondisi dan situasi tertentu demi menjaga persatuan bangsa dan menghindari perpecahan, pejabat muslim juga diperbolehkan menambahkan salam lintas agama," lanjutnya.

Nahdlatul Ulama (NU)
Nahdlatul Ulama (NU) (id.wikipedia.org)

MUI Jatim tak anjurkan salam lintas agama

MUI Jatim menganjurkan agar tak menggunakan salam campuran dalam setiap kegiatan.

Hal tersebut menurut MUI, salam adalah doa bagi masing-masing agama.

Selain itu, menggunakan salam campuran sama dengan mencampuradukkan agama.

Maka dari itu, masing-masing agama menggunakan salam dari agamanya masing-masing tanpa mencampuradukkan salam dari agama lain.

Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur menyerukan kepada umat islam dan kepada pemangku kebijakan agar tidak menggunakan salam lintas agama termasuk dalam sambutan-sambutan di acara resmi.

MUI Jatim menyarankan agar pejabat mengucap salam pembuka sesuai dengan ajaran agama masing-masing.

Menurut Ketua Umum MUI Jatim, KH Abdushomad Buchori, salam merupakan merupakan suatu bentuk doa dan doa adalah ibadah.

"Sehingga kalau saya menyebut assalamualaikum itu doa semoga Allah SWT memberi keselamatan kepada kamu sekalian dan itu salam umat Islam," ujar Abdushomad, Minggu (10/11/2019).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved