Bermaksud Dapatkan Air Bersih, Sumur Bor ini Justru Keluarkan Lumpur dan Gas Alam, Pemilik Khawatir

Warga Kecamatan Glagah Lamongan Jawa Timur dihebohkan dengan munculnya sumber gas di luar teras rumah dari pengeboran sumur air dalam tanah.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/HANIF MANSHURI
Sumur bor yang memunculkan gas dan sumber air bercampur lumpur di rumah Puri Glagah Lamongan, Kamis (28/11/2019) 

Bermaksud Dapatkan Air Bersih, Sumur Bor ini Justru Keluarkan Lumpur dan Gas Alam, Pemilik Khawatir

TRIBUNMADURA.COM, LAMONGAN - Bermaksud membuat sumur air, saat dibor malah temui air bercampur lumpur yang memiliki bau menyengat.

Awalnya pekerjaan berlangsung seperti biasa.

Namun, saat sumur dibor mencapai kedalaman tertentu, justru mengeluarkan bau yang menyengat.

Ternyata diduga bau tersebut berasal dari gas alam.

Selain itu, pemilik rumah juga khawatir terjadi hal yang tak diinginkan.

Warga Kecamatan Glagah Lamongan Jawa Timur dihebohkan dengan munculnya sumber gas di luar teras rumah dari pengeboran sumur air dalam tanah.

Pengeboran yang dimaksudkan untuk mendaptkan sumber air untuk kebutuhan kelurga tersebut praktis tidak bisa dimanfaatkan.

Pasalnya, sumur itu mengeluarkan sumber lumpur bercampur air pekat berbau amoniak.

Viral Video Wanita Korban Pemerkosaan Menangis, Saksi: Rambutnya Penuh Daun Kering dan Acak-Acakan

Pria Mengaku Tak Makan dan Minum Selama 70 Tahun, Dokter Temukan Hal Mengejutkan saat Menelitinya

Bahkan gas dari pengeboran sumur bor ini juga menyala jika disulut api.

Sumber api itu dibuktikan oleh Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD), Rabu (27/11/2019) tadi malam.

Fenomena alam yang muncul di rumah milik Puri (90), warga Dusun Dokiyo, Desa Pasi, Kecamatan Glagah menggemparkan warga sekitar.

Ketika itu Puri melibatkan 5 orang pekerja untuk membuat sumber air bersih dari dalam tanah (Sumur bor, red).

Proses pengeboran berjalan seperti umumnya.

Namun saat mata bor mencapai kedalaman 24 meter, sumur bor tersebut menyemburkan air bercampur lumpur yang semburannya mencapai ketinggian hampir 4 meter.

"Ya saat ini dihentikan, " kata Nanik anak Puri pada wartawan, Kamis (28/11/2019).

Namun tekanan dari semburan tersebut kini semakin menurun.

Hanya semburan tersebut berganti menjadi semacam tekanan udara dari dalam tanah yang disertai bau menyengat serupa gas alam.

Kini terpaksa proses pengeboran untuk mencari sumber air itu dihentikan.

Nanik bersama anggota keluarganya kini merasa takut dan khawatir dengan bau gas yang ditimbulkan dari pengeboran yang dilakukan di depan rumahnya tersebut.

Sumur bor di Desa  Manding Laok, Sumenep, Madura yang menyemburkan api.
Ilustrasi Sumur bor di Sumenep, Madura(TRIBUNMADURA/ALI HAFIDZ SYAHBANA)

Dikhawatirkan akan gas itu akan mudah tersulut dan memunculkan api.

Fenomena alam di rumah Puri mendapat perhatian dari banyak masyarakat.

Muspika Kecamatan Glagah semalam terjun ke lokasi didampingi BPBD.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lamongan langsung turun ke lokasi

"Kami turun ke lokasi.Kami turun untuk melakukan cross check di lapangan," kata Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan, Muslimin pada Surya.co.id ( TribunMadura.com network ), Kamis (28/11/2019)

Menurut Muslimin, diketahui kalau pengeboran air tanah ini untuk sementara harus dihentikan, karena ada semburan air disertai lumpur yang sangat kuat.

"Tekanan tersebut saat ini melemah dan berganti dorongan udara yang berbau gas, seperti amoniak," ungkapnya.

Setelah dilakukan pengecekan, gas yang keluar dari sumur tersebut bisa menyala jika disulut dengan api.

Kesimpulannya udara yang keluar tersebut mengandung atau memiliki potensi kandungan gas yang bisa terbakar.

Pihaknya mengaku belum bisa memastikan itu apakah kandungan gas tersebut berbahaya atau tidak.

"Sebagai langlah antisipasi yan jangan sampai ada sumber api di dekat lokasi," pintanya.

BPBD seger berkoordinasi dengan Dinas terkait misalnya, Bagian Perekonomian dan Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan satu uji wilayah sekitar lokasi.

"Agar bisa memastikan langkah tepat untuk penanganan selanjutnya," kata Muslimin.

Semalam pihaknya mencoba uji tes, ternyata bisa menyala saat disulut api.

ilustrasi
ilustrasi (Pixabay)

"Jadi harus ada penanganan secara teknis," katanya.

Semburan gas dari pengeboran sumber air tanah di Kecamatan Glagah langsung mendapat tanggapan dari pihak terkait.

Sejumlah langkah preventif dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak meluas.

Untuk mengamankan lokasi pengeboran, petugas kepolisian dan aparat TNI memasang garis polisi di sekitar lokasi pengeboran yang ada di rumah tersebut.

Warga juga diminta tidak mendekat ke lokasi.

Langkah preventif lainnya, adalah memasang pipa sambungan hingga menjulang ke atas.

Pemasangan pipa sambungan ini, agar gas yang terbuang ke permukaan melalui lubang pipa tidak langsung menyebar ke bawah, tapi membuangnya ke atas. (Hanif Manshuri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved