Berita Tulungagung
Seorang Emak-Emak Menjadi Dalang Komplotan Pengutil Emas, Sasar Toko Emas Tanpa CCTV, Sudah 18 Kali
Komplotan tersebut ditangkap Timsus Tim Macan Agung, Satreskrim Polres Tulungagung, setelah ketahuan pemilik toko emas saat mencuri.
Penulis: David Yohanes | Editor: Aqwamit Torik
Seorang Emak-Emak Menjadi Dalang Komplotan Pengutil Emas, Sasar Toko Emas Tanpa CCTV, Sudah 18 Kali
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Komplotan pengutil emas yang sasarannya toko emas tanpa CCTV, ternyata didalangi oleh seorang emak-emak.
Komplotan tersebut ditangkap Timsus Tim Macan Agung, Satreskrim Polres Tulungagung, setelah ketahuan pemilik toko emas saat mencuri.
Dalam aksinya, komplotan ini selalu melakukan aksinya bersama, dan sempat juga mengalami kegagalan.
Terhitung, sudah 18 toko yang sudah mereka satroni.
Dia adalah Aminah (51) warga Kelurahan Karangroto, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Aminah adalah ibu dari dua pelaku lain, yaitu Nur Rohman (24) dan Saiful Anas (31).
Sedangkan satu pelaku lain, Suharsih (40) alias Siti, warga Desa Blerong, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah adalah orang lain.

Demikian juga satu pelaku lain yang masih kabur, dengan inisial SM.
Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia, sebelum tertangkap di Tulungagung, kawanan ini beraksi di Semarang pada Senin (25/11/2019).
Dari Semarang mereka menuju ke Wonogiri, dan Tabupaten Trenggalek menggunakan mobil rental Toyota Avanza H 8650 SE.
Mereka sempat menginap di sebuah hotel di Kabupaten Trenggalek.
Keesokan harinya, Selasa (26/11/2019) mereka beraksi dan berhasil menggondul dua buah kalung emas, masing-masing 4 gram dan 6 gram
“Dari Trenggalek, mereka kemudian menuju ke Tulungagung, dan beraksi di Pasar Karangtalun, Kecamatan Kalidawir,” terang EG Pandia, Jumat (29/11/2019).
Di Tulungagung mereka berhasil mengambil emas 4 gram.

Di Kalidawir inilah aksi komplotan ini bisa diketahui hingga berujung penangkapan.
Masih menurut EG Pandia, kawanan ini sudah beraksi selama dua bulan dan menyasar 18 toko emas.
"Dari 18 toko emas itu, 5 di antara gagal, dan 13 lainnya berhasil," ujarnya.
Sementara Aminah mengaku, hasil curian dijual ke pasar-pasar kecil.
Hasilnya kemudian dibagi rata untuk lima anggota komplotan.
"Uangnya untuk kebutuhan, saya tidak punya suami," ucap Aminah sambil menangis sesenggukan.
Modus para tersangka menyasar toko emas yang tidak dilengkapi CCTV.
Saat di toko emas Sinar Mas, Pasar Karangtalun-Kalidawir, Suharsih dan Aminah turun pura-pura membeli.
Mereka minta contoh emas untuk untuk dilihat-lihat.

Memanfaatkan kelengahan penjaga toko yang melayani pembeli lain, emas dari Suharsih diberikan kepada Aminah, kemudian di satu pelaku lain di belakangnya.
Saat pemilik memergoki ulah para tersangka, Aminah langsung diseret masuk mobil dan mereka kabur.
Namun Suharsih yang ada di depan tertinggal dan berhasil ditangkap.
Timsus Macan Agung Satreskrim Polres Tulungagung kemudian menangkap anggota komplotan yang kabur di Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.