Siswa SMA Bojonegoro Bunuh Janda Muda

Kenal Siswa SMA Lewat Facebook, Janda Muda Cantik ini Hamil Lalu Dibunuh Sadis ketika Menagih Janji

Kenal Siswa SMA Lewat Facebook ( FB ), Janda Muda Cantik ini Hamil Lalu Dibunuh Sadis saat Tagih Janji

Penulis: Mohammad Sudarsono | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM/MOCHAMMAD SUDARSONO
Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hendrawan menunjukkan siswa SMA pelaku pembunuhan janda muda cantik di Bojonegoro. 

Kenal Siswa SMA Lewat Facebook ( FB ), Janda Muda Cantik ini Hamil Lalu Dibunuh Sadis saat Tagih Janji

TRIBUNMADURA.COM, BOJONEGORO - Pembunuhan sadis yang dilakukan siswa SMA Bojonegoro terhadap Aidatul Izah (20) si janda muda cantik termasuk pembunuhan berencana.

Pasalnya, AN ST (19), warga Desa Sumodikaran Bojonegoro yang menjadi pelaku pembunuhan ternyata sudah menyiapkan skenario untuk menghabisi kekasihnya tersebut.

Peralatan yang dibutuhkan untuk membunuh si janda muda cantik warga Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Bojonegoro juga disiapkan.

Mulai minuman keras jenis arak hingga tali tampar yang dipakai menjerat korban.

Akibat perbuatannya tersebut, AN ST si siswa SMA Bojonegoro dijerat dengan pasal 340 KUHP dan 338 KUHP, dengan ancaman pidana mati atau seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun penjara.

Hal ini diketahui setelah Satreskrim Polres Bojonegoro mengungkap fakta pembunuhan janda muda satu anak yang dilakukan oleh pelajar SMA, di area waduk yang berada di Desa Sumodikaran, Kecamatan Dander, Bojonegoro.

Pembunuhan yang dilakukan AN ST (19), warga Desa Sumodikaran terhadap Aidatul Izah (20), warga Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, terjadi pada Minggu (24/11/2019), malam.

Namun, mayat korban diketahui Senin (25/11/2019) keesokan harinya di lokasi yang sama.

Penemuan mayat itupun menggegerkan warga setempat. 

Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hendrawan mengatakan, sebelum terjadi pembunuhan, korban sudah janjian dengan pelaku pada Minggu malam. 

Korban lalu menjemput tersangka di suatu tempat kemudian jalan-jalan menggunakan motornya.

Pelaku yang mengendarai motor korban lalu mengambil sebotol arak yang sudah disimpan di semak-semak.

Kemudian menuju waduk selanjutnya berhubungan badan.

Usai berhubungan badan, korban lalu curhat atas kehamilannya yang sudah usia 24 minggu atau 6 bulan.

"Sebelum dibunuh berhubungan badan dulu, lalu minum miras arak bersama," ujar Kapolres saat ungkap kasus, Jumat (29/11/2019).

Ditambahkan Budi, usai minum arak kemudian pelaku merasa pusing karena diminta pertanggung jawaban atas kehamilan korban.

Akhirnya pelajar tersebut langsung menjerat leher korban dengan tali tampar yang sudah dibawanya hingga meninggal.

Bahkan untuk memastikan meninggal, pelajar tersebut memukul muka dan kepala korban hingga rusak atau luka berat.

"Jadi setelah korban dijerat lehernya, kemudian dipukuli hingga tewas.

Ini pembunuhan terencana, karena pelaku sudah menyiapkan tali tampar di sakunya," terangnya.

Perwira asal Bojonegoro itu menjelaskan, setelah membunuh Aidatul pelaku lalu kabur membawa motor Honda Beat dan handphone milik korban.

Lalu meminta jemput temannya di suatu tempat, motor Honda Beat milik korban pun ditinggal di lokasi penjemputan.

Setelah dijemput, pelaku minta diantarkan pulang.

Petugas yang melakukan penyelidikan lalu mendatangi rumah dan menangkap pelaku.

Polisi juga memeriksa Handphone korban yang dibawa pelaku, dan ditemukan chatingan yang menguatkan pelajar tersebut adalah pelaku pembunuhan.

"Usai membunuh lalu meminta jemput temannya, dihubungi melalui rekaman pesan WhatsApp, temannya sudah kita periksa juga sebagai saksi," bebernya.

Budi menambahkan, setelah korban dibunuh langsung ditinggal begitu saja dalam kondisi telungkup hanya mengenakan kaos dan celana dalam.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti atas kejadian tersebut, di antaranya motor Honda Beat milik korban, handphone dan pakaian korban.

Kemudian ada juga barang tersangka yang turut diamankan, yaitu motor Yamaha Vixion, handphone, pakaian, tali tampar yang digunakan untuk menjerat korban, lalu botol plastik bekas minuman keras jenis arak.

Bermula Lewat Facebook ( FB )

Ternyata media sosial Facebook ( FB ) menjadi awal perkenalan janda muda cantik berkenalan dengan siswa SMA.

Dari situ, perkenalan mereka berubah menjadi hubungan khusus, hingga janda muda itu hamil.

Karena hamil, janda muda itu ingin minta pertanggungjawaban dari brondongnya yang masih pelajar.

Selain itu, tak jarang janda muda itu meminta uang dari pelajar SMA tersebut.

AN ST (19), mengaku menyesal usai menghabisi nyawa Aidatul Izah (20), warga Dusun Kedungrejo, Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander.

Pelaku yang masih pelajar itu tega membunuh janda anak satu di area embung atau waduk di Desa Sumodikaran, kecamatan setempat, Senin (25/11/2019).

Saat ditanya petugas, sambil menundukkan kepala, AN ST yang merupakan warga Sumodikaran itu menyesali perbuatan yang dilakukan.

"Menyesal atas pembunuhan yang saya lakukan kepada Aidatul Izah," katanya sambil menjawab lontaran pertanyaan awak media, Jumat (29/11/2019).

Pelajar tersebut juga tak menyangka bisa melakukan hal itu kepada janda yang tak lain merupakan tetangga desanya tersebut.

Namun dia mengungkapkan jika kerap diminta pertanggung jawaban atas kehamilan Aidatul Izah, yang berdasarkan hasil visum sudah usia 24 minggu atau 6 bulan.

Tak hanya itu, pelaku juga menyebut jika kerap diminta uang oleh korban dan itu sering.

Atas sejumlah desakan itulah pelaku tega menghabisi nyawa janda di sekitar saluran irigasi.

"Saya diminta tanggung jawab atas kehamilan dan sering dimintai uang juga," bebernya sambil digiring petugas ke tahanan markas Polres Bojonegoro.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved