Kecelakaan Bus Fabian Anugerah Trans
Mau Rekreasi ke Taman Kurma, Puluhan Kasek TK & Guru Tulungagung Celaka di Blitar, 5 Tewas Tergencet
Mau Rekreasi ke Taman Kurma Pasuruan, Puluhan Kepala Sekolah TK dan Guru TK Tulungagung Celaka di Kali Blitar, 5 Tewas Tergencet di dalam Bus
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Mujib Anwar
Mau Rekreasi ke Taman Kurma Pasuruan, Puluhan Kepala Sekolah TK dan Guru TK Tulungagung Celaka di Kali Blitar,
5 Tewas Tergencet di dalam Bus Wisata Fabian Anugerah Trans
TRIBUNMADURA.COM, BLITAR - Rencana puluhan kepala sekolah dan guru asal Tulungagung rekreasi dan berwisata ke Taman Kurma Pasuruan, tapi malah berbuah petaka, Sabtu (7/12/2019).
Ini setelah Bus Wisata Fabian Anugerah Trans yang ditumpangi mengalami kecelakan di Jalan Raya Malang-Blitar.
Bus yang mengangkut 59 penumpang, mayoritas kepala sekolah TK dan guru TK tersebut terperosok ke Kali Judel, tepatnya sekitar 20 meter timur SPBU Kesamben, Blitar.
Akibatnya, lima orang tewas dan puluhan lainnya terluka, baik luka berat maupun ringan.
Kecelakaan maut Bus Wisata Fabian Anugerah Trans ini terjadi, Sabtu (7/12) pagi sekitar pukul 07.00 WIB, atau dua jam setelah rombongan wisata kepala sekolah TK dan guru TK asal Tulungagung tersebut berangkat habis salat Subuh, pada pukul 05.00 WIB.
Jeringat Terus Menggema dari Kali
Suara jerit, tangis langsung menyeruak sesaat setelah Bus Wisata Fabian Anugerah Trans yang ditumpangi rombongan para guru, dan kepala sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) asal Tulungagung itu, mengalami kecelakaan.
Bus Wisata Fabian Anugerah Trans, yang ditumpangi 59 penumpang itu terperosok ke Kali Judel, yang ada di jalan Raya Malang-Blitar, atau tepatnya sekitar 20 meter timur SPBU Kesamben, Blitar, Sabtu (7/12/2019) pagi.
Akibat kecelakaan itu, lima korban tewas di TKP, yakni Ny Naksa Bandi (54), Ny Siti Fatimah (40), Ny Kasiaten (42), dan Ny Anita (32), semuanya kasek TK, yang tak lain penumpang Bus Wisata Fabian Anugerah Trans.
Sementara, korban tewas lagi, adalah bukan penumpang bus melainkan pengendara sepeda motor, Ridwan (54), warga Dusun Sembung, Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben, Blitar.
"Semua korban tewas di TKP dengan kondisi luka parah, sehingga belum sempat dievakuasi," kata AKP Amirullah Hakim, Kasat Lantas Polres Blitar.
Sedang, korban luka yang tak lain para penumpang bus itu berjumlah 55 orang.
Tiga di antaranya, adalah anak-anak atau masih berusia sekitar empat tahun.
Mereka berada di bus itu karena ikut ibunya, yang hendak rekreasi ke wisata Taman Kurma, Pasuruan.
Ketiga balita di antaranya, Sasa, yang berusia 3 tahun, dan ikut ibunya, Ny Yuli (40).
"Semua korban luka sudah dievakuasi dari TKP dan sebagian saat ini sedang dirawat di RSUD Ngudi Waluya, Wlingi.
Untuk sebagian lagi, sudah dijemput oleh mobil PMI (Palang Merah Indonesia), untuk dibawa pulang ke Tulungagung," papar Amirul.
Hingga kini, petugas masih melakukan pendataan atas para korban karena jumlah korbannya sangat banyak.
Termasuk penyebab kecelakaannya juga masih sedang diselidiki.
Sebab, sopir bus wisata Fabian Anugerah Trans, Miftakhul Huda (40), warga Tulungagung, juga terluka sehingga belum bisa dimintai keterangan, dan sekarang masih dirawat di RSUD Ngudi Waluya, Wlingi, Blitar.
Namun, berdasarkan keterangan para saksi atau warga, kecelakaan itu terjadi pada Sabtu (7/12) pagi atau sekitar pukul 07.00 WIB.
Saat itu, bus melaju dari arah barat atau sudah melewati Pasar Kesamben.
Sesampai di Jembatan Kali Judel, yang jalannya lurus namun menurun itu, laju Bus Wisata Fabian Anugerah Trans mendadak membanting ke kanan atau memakan badan jalan kalau dari arah berlawanan.
Katanya, Bus Wisata Fabian Anugerah Trans kecelakaan itu menghindari truk Tronton, yang sedang mogok di atas jembatan selebar 8 meter, dengan panjang 15 meter itu sejak Jumat (6/12) sore kemarin.
Badan tronton itu hampit menutupi separo jalan di atas jembatan, sehingga bus itu menghindarinya, dengan mengambil haluan ke kanan.
Namun, saat menghindari itu dan menutup penuh jalan jembatan, dari arah berlawanan (timur atau arah Kecamatan Selorejo), muncul sepeda motor, yang dikendarai korban tewas, Ridwan.
Akibatnya, Ridwan dan sepeda motor yang dikendarainya, terpelanting setelah tertabrak Bus Wisata Fabian Anugerah Trans.
Bersamaan itu, Ridwan dan sepeda motor yang ditumpanginya, terlempar dari jembatan dan terjebur ke kali.
"Tadi kakek (Ridwan) hendak belanja ke Pasar Kesamben karena dia adalah penjual bakso," ujar Ahmad Rifai (19), cucu korban, saat ikut mengevakuasi kakeknya.
Mungkin, karena gugup akibat muncul sepeda motor dari depannya, sehingga si sopir bus gugup.
Tanpa bisa mengendalikan kemudinya, bus yang ditumpangi 59 penumpang itu menerobos besi pengaman jembatan.
Seketika itu, bus dengan nopol AG 7555 IR itu terperosok ke kali.
Begitu terjebur suara jerit, tangis, langsung terdengar dari bawah kali.
Untungnya, Kali Judel itu tak dalam atau airnya hanya sekitar 0,5 meter, sehingga airnya tak sampai menutup badan bus, yang posisinya menukik saat jatuh.
Atau dengan posisi kemudi di bawah.
"Karena posisi jatuhnya seperti itu (menukik), sehingga sopir dan para penumpang mengalami luka parah.
Sebab, saat dievakuasi, keadaan mereka menumpuk jadi satu di kemudi," ujar Agung (38), warga Desa/Kecamatan Kesamben, yang rumahnya hanya berjarak 5 meter dari TKP Bus Wisata Fabian Anugerah Trans kecelakaan.
Begitu jatuh, selang lima menit warga desa setempat berdatangan.
Namun, mereka harus membuat jalan, untuk turun ke kali, karena tak ada jalan setapak.
Sebab, kiri kanan kali atau jembatan itu diapit tebing sehingga warga kesulitan mengevakuasinya.
Untuk bisa mengeluarkan para penumpang dari bus itu, diburuhkan sekitar satu jam.
"Harus menjebol kaca bus, buat masuk, karena pintunya tak bisa dibuka.
Semua penumpangnya kesulitan keluar meski ada bapak-bapak," paparnya.
Untuk bisa keluar dan naik ke atas jembatan, mereka harus ditandu satu per satu, dengan medan yang curam dan licin.
Dugaan warga, penumpang yang tewas itu karena terbentur saat bus itu terpelanting dan menukik ke sungai, kemudian tertindih dengan penumpang lainnya.
"Sebab, bus itu jatuh ke sungai, dengan benturan keras karena selain menabrak pembatas jembatan, juga terbentur bebatuan.
Di saat kondisi seperti itu, penumpangnya pasti berhampuran di dalam bus, kemudian saling berbenturan," paparnya.
Data sementara para korban penumpang bus yang terluka di antaranya, Yuli Arini (40), bersama anaknya, Sasa (4), Neni, Siti Fatimah, Suratni.
Lalu, Yuli Kartika, Esti Widi Astutik, Diana Karmiasari, Yasmini, Endang, Santi, Tri Sulistyowati, Diah Cristia, Qomariah, Yularni, Binti Eni Setyowati, Siti Aminah, Tri Winarsih, Sudomo, Riyanto. (*)