Berita Madiun

Bayi Lima Bulan di Madiun Lahir Tanpa Anus, Kondisinya Memprihatinkan dengan Badan yang Kurus

Bayi umur lima bulan ini sempat menjalani operasi pembuatan lubang buatan untuk saluran buang air besar.

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Telegraph.co.uk
Ilustrasi - Bayi Lima Bulan di Madiun Lahir Tanpa Anus, Kondisinya Memprihatinkan dengan Badan yang Kurus 

Bayi umur lima bulan ini sempat menjalani operasi pembuatan lubang buatan untuk saluran buang air besar

TRIBUNMADURA.COM, MADIUN - Seorang bayi laki-laki di Kabupaten Madiun bernama Mesi Farel Bramasta, lahir tanpa memiliki anus.

Selama ini, Mesi Farel Bramasta tinggal di rumah kakeknya di Desa Kwangsen, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun.

Bayi berusia lima bulan ini tampak memprihatinkan, dengan tubuhnya yang kurus.

BREAKING NEWS - Pengendara Diduga Ngantuk, Mobil Toyota Fortuner Tabrak Pembatas Jalan

Mengaku Ingin Bahagiakan Istri, Pemuda di Malang Nekat Ajak Adik Ipar Mencuri Motor Honda Scoopy

Soekarwo Resmi Dilantik Jadi Wantimpres Jokowi, Demokrat Beri Dukungan dan Doa untuk Pakde Karwo

Pada bagian perut sebelah kanannya, tampak perban yang menutupi lubang buatan.

Lubang itu berfungsi untuk lubang buang air besar sang bayi.

Anak pasangan suami istri, Saiful Arif (31) dan Indria Fitri (35) ini, tampak sedang meminum susu formula dari botol dot.

Bayi yang dipanggil Mesi ini tak banyak bergerak dan tidak menangis.

Pagi itu, Jumat (13/12/2019), Fitri tampak sedang memakaikan baju bayi.

Fitri bercerita sejak lahir Mesi tidak memiliki anus atau bayi tanpa anus.

Sempat Berhenti Beraksi, Maling Motor Gondol Honda Scoopy, Ngaku Kembali Nyuri Demi Bahagiakan Istri

Kantor Samsat Pamekasan Diserbu Wajib Pajak Sehari Jelang Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Tutup

Mesi dilahirkan saat ia merantau di Timika, Papua, pada 30 Juni 2019, silam.

Ia melahirkan di tempat tinggalnya di Papua dengan dibantu seorang bidan desa setempat.

Setelah lahir, Fitri mengaku tidak mengetahui jika anaknya lahir dengan kelainan fisik.

Sebab, pada saat itu, bidan yang membantu proses persalinan tidak memberitahunya.

Setelah tiga hari kemudian, muncul perubahan drastis yang terjadi di tubuh anaknya.

Wajah Mesi tampak pucat, perutnya membesar, matanya berubah biru, dan kulitnya mulai menguning.

Keluarga Mesi Farel Bramasta di Desa Kwangsen, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jumat (13/12/2019)
Keluarga Mesi Farel Bramasta di Desa Kwangsen, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jumat (13/12/2019) (TRIBUNMADURA.COM/RAHADIAN BAGUS)

Profil ( Biodata ) LENGKAP Soekarwo atau Pakde Karwo Anggota Wantimpres Presiden Jokowi

Pengecer dan Pengepul Judi Togel Online di Surabaya Diringkus, Omzet Hariannya Mencapai Rp 200 Ribu

"Saat pertama lahir, saya tidak tahu kalau dia tidak punya anus," ungkap Fitri.

"Tiga hari kemudian baru saya tahu bahwa Mesi ini tidak mempunyai anus," jelasnya.

Fitri lalu membawa Mesi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika, Timika, Papua.

Setelah diperiksa dokter, Mesi ternyata dinyatakan tidak memilki anus.

Dokter kemudian melakukan operasi untuk membuat lubang buatan untuk saluran buang air besar.

Mesi menjalani operasi pembuatan lubang pembuangan di sisi kanan perutnya.

Challenge Mandi di Atas Motor Viral di Media Sosial, Aksi Dua Wanita Muda Mojokerto Bahayakan Orang

Namun, lubang pembuangan di sisi kanan perutnya kurang tepat.

Hal ini menyebabkan susu yang diminum oleh Mesi tidak diserap tubuh dengan baik.

"Lubang saluran pembuangannya salah. Harusnya agak ke bawah, ini malah ke atas," ucap dia.

"Jadi saat minum yang terserap di tubuh hanya sedikit, tidak semuanya bisa dicerna," kata Fitri.

Fitri mengetahui hal ini setelah kondisi tubuh anaknya semakin kurus seperti bayi yang mengalami kurang gizi.

Setelah itu, pihak RSUD Mimika merujuk Mesi agar dibawa ke RSUD dr Soetomo, Surabaya.

Setelah diperiksa di RSUD dr Soetomo, dokter yang memeriksa menyampaikan bahwa penempatan lubang pembuangan salah posisi.

Sehingga perlu dilakukan operasi ulang untuk membuat lubang pembuangan.

"Saat ini kami masih menunggu antrian operasi di RSUD dr Soetomo," katanya.

Namun, Fitri mengaku mengalami kesulitan untuk biaya operasional perawatan bayinya.

Apalagi, kata dia, suaminya yang sebelumnya bekerja sebagai buruh bangunan di Papua, kini terpaksa pulang ke Madiun sehingga tak memiliki penghasilan

Suaminya yang berasal dari Kabupaten Lamongan tak sanggup membiayai pengobatan dan kebutuhan makan untuk anak dan istrinya itu.

Fitri sempat diajak ke rumah suaminya di Kabupaten Lamongan, untuk mencari biaya operasional perawatan bayinya itu.

Namun, karena tidak mendapat bantuan, Fitri akhirnya mengajak Mesi pulang ke rumahnya di Kabupaten Madiun untuk mencari bantuan pendanaan.

"Saya ke Madiun dari Lamongan naik bus. Dengan uang terbatas," ucap dia.

"Saya ke sini tujuannya meminta bantuan keluarga di Madiun," pungkasnya. (rbp)

Atasi PKL yang Membandel, Satpol PP Sidoarjo Bakal Patroli di Jalan Lingkar Barat saat Siang Hari

Viral di Facebook, Dua Wanita Muda Mandi di Jalan Raya, Video Diambil di Jalanan Kabupaten Mojokerto

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved