Ibunya Diperkosa Tetangga, Pelajar SMK ini Ngaku Dendam Sejak Kecil dan Menusuk Pelaku Hingga Tewas

Ibunya Diperkosa Tetangga, Pelajar SMK ini Mengaku Dendam Sejak Kecil dan Menusuk Pelaku Hingga Tewas Bersimbah Darah.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Mujib Anwar
Kolase Tribunmadra dan witbanknews.co.za
Ibunya Diperkosa Tetangga, Pelajar SMK ini Mengaku Dendam Sejak Kecil dan Menusuk Pelaku Hingga Tewas Bersimbah Darah 

TRIBUNMADURA.COM, PASURUAN - Pemerkosaan yang menimpa ibunya belasan tahun lalu ternyata masih terekam jelas di ingatan MR (18), pemuda asal Kabupaten Pasuruan.

Kejadian tragis terus terbayang di hati dan pikiran warga Desa Gempol, Kecamatan Gempol tersebut. Bahkan menumbuhkan rasa dendam terhadap pelaku pemerkosaan ibu kandungnya.

Karena dendam terus tersemai, sehingga ketika MR dewasa, dia mencoba membalaskan dendam sang ibu, dengan berniat menghabisi Yasin Fadilla (49), pelaku pemerkosaan yang notabene masih tetangganya sendiri.

Pisau dipilih sebagai alat penghabisan, dengan menusuk tubuh tetangganya hingga berlumuran darah dan korban akhirnya meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit.

Setelah tragedi berdarah tersebut, Satreskrim Polres Pasuruan akhirnya menangkap MR (18).

Penangkapan tersangka oleh Satreskrim Polres Pasuruan tidak lebih dari 1x24 jam setelah kejadian penusukan terhadap Yasin Fadilla (49) pada, Selasa (17/12/2019).

Kepada awak media, tersangka MR mengakui semua perbuatannya.

Tersangka mengaku khilaf melakukan aksi penusukan kepada korban lantaran dendam yang ada di hatinya.

"Saya dendam sejak kecil," kata tersangka, Kamis (19/12/2019).

Tersangka aksi penusukan di Polres Pasuruan Kamis (19/12/2019).
Tersangka aksi penusukan di Polres Pasuruan Kamis (19/12/2019). (TRIBUNMADURA.COM/GALIH LINTARTIKA)

"Sejak saya duduk di bangku kelas 6 SD," sambung pelajar SMK ini.

Tersangka mengakui dendam itu tidak bisa diredam.

Ia dendam karena almarhum ibu kandungnya pernah diperkosa oleh Yasin Fadillah.

"Ibu saya dulu diperkosa sama dia," ungkap tersangka.

"Itu saya dengar sendiri saat saya masih SD. Ada pak RT dan warga datang ke rumah dan minta damai saat itu," sambung dia.

"Nah, itu dendam saya sampai sekarang," jelasnya.

Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, penusukan dan pembunuhan ini motifnya sudah terungkap, yakni dendam.

"Dendamnya masalah keluarga," ungkap AKBP Rofiq Ripto Himawan.

"Ini pembunuhan berencana, tersangka masih duduk di bangku SMK, statusnya pelajar," lanjut dia.

Tersangka aksi penusukan di Polres Pasuruan, Kamis (19/12/2019)
Tersangka aksi penusukan di Polres Pasuruan, Kamis (19/12/2019) (TRIBUNMADURA.COM/GALIH LINTARTIKA)

Menurut AKBP Rofiq Ripto Himawan, kasus itu dianggap sebagai pembunuhan berencana karena adanya kecocokan keterangan saksi dan tersangka.

Dari situ, polisi akhirnya menyimpulkan bahwa aksi itu merupakan pembunuhan berencana dan sudah disiapkan.

Ia menerangkan, tersangka sudah menyiapkan pisau untuk menusuk korbannya sejak satu bulan sebelumnya.

"Pisau itu disimpan di dalam kamarnya. Begitu dia tahu kalau korban ini datang ke rumah yang dekat dengan rumahnya korban langsung menyiapkannya," tegasnya.

Tak hanya itu, AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, tersangka juga sempat mengintai korban.

Sebelum korban ditusuk, tersangka mengamati pergerakan korbannya.

Ia memantaunya dengan sepeda angin yang dipinjamnya dari temannya.

"Dia ikuti pergerakan korban. Setelah itu, tersangka mengambil pisau yang sudah disiapkan di rumah," lanjut AKBP Rofiq Ripto Himawan.

"Dan kembali berjaga-jaga di dekat lokasi korban berada," papar dia.

Polisi ketika melakukan olah TKP di rumah Yasin Fadilla (49) di Dusun Kisik, Desa Gempol, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan yang  menjadi korban penusukan hingga tewas, Senin (16/12/2019).
Polisi ketika melakukan olah TKP di rumah Yasin Fadilla (49) di Dusun Kisik, Desa Gempol, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan yang menjadi korban penusukan hingga tewas, Senin (16/12/2019). (TRIBUNMADURA/IST)

AKBP Rofiq Ripto Himawan menerangkan, tersangka sempat menggunakan topi, masker dan jaket.

Begitu melihat korban keluar dari rumah tetangganya, tersangka langsung datang dan menusuk korban hingga tersungkur dan bersimbah darah.

Selanjutnya, kata dia, tersangka pergi dari lokasi penusukan.

Ia sempat bersembunyi di rumah saudaranya yang kosong dan tidak lagi dihuni.

Tak lama kemudian, ia menghubungi adik kandungnya.

"Dia minta uang ke adiknya dan minta diantarkan ke Ngoro, Mojokerto," ujar AKBP Rofiq Ripto Himawan.

"Tersangka naik bus kuning ke arah Terminal Mojokerto dari Ngoro.

Setelah itu, tersangka naik bus menuju Kediri," ucapnya.

Di Kediri, kata Kapolres, tersangka akhirnya berhasil diamankan oleh polisi.

Untuk sementara, baru satu tersangka yang diamankan.

Ia mengaku, pihaknya masih mendalami kasus dugaan pembunuhan berencana yang dilakukan oleh MR terhadap tetangganya Yasin Fadilla, karena dulu ibu kandung pelaku pernah diperkosa oleh korban.

Pelaku pembunuhan di Pasuruan dan ilustrasi pemerkosaan
Pelaku pembunuhan di Pasuruan dan ilustrasi pemerkosaan (Kolase Tribunmadra dan witbanknews.co.za)

Sebelumnya diberitakan, Yasin Fadilla (49), warga Dusun Kisik, Desa Gempol, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan ditusuk orang tak dikenal, Senin (16/12/2019).

Satreskrim Polres Pasuruan langsung memburu pelaku yang menusuk korban ini.

Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, pihaknya berharap tidak sampai 1 x 24 jam, pelaku penusukan ini bisa diamankan.

"Mudah-mudahan hari ini kami bisa rilis siapa pelaku penusukan ini dan apa motifnya," kata Kapolres, (17/12/2019) dinihari.

Sekadar diketahui, kronologi penusukan ini terjadi saat korban keluar rumah naik motor ke rumah tetangga.

Namun saat perjalanan pulang, 30 meter dari rumahnya, korban tiba-tiba dihadang orang tidak dikenal dan melakukan penusukan.

"Pelaku memakai penutup muka saat melakukan penusukan terhadap korban.

Jadi saksi di lokasi kejadian tidak ada yang bisa mengenalinya," kata Kapolsek Gempol Kompol Maryono.

Kapolsek mengatakan, aksi penusukan ini sempat diketahui warga.

Bahkan, warga sempat mengejar pelaku. Sayangnya, pelaku berhasil melarikan diri.

"korban meninggal dunia saat di IGD Rumah Sakit, diduga akibat mengalami pendarahan yang hebat," papar dia.

Dari hasil penyelidikan kepolisian sementara, diduga kuat orang yang menyerang korban ini adalah orang yang punya dendam lama dengan korban.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved