Kisah Ferri Afrizal Sopir Maut Bus Sriwijaya, Angka 4 menjadi Pertanda sebelum Laka Terjun ke Jurang

Kisah Ferri Afrizal Sopir Maut Bus Sriwijaya, Angka 4 jadi Pertanda Sebelum Kecelakaan Terjun ke Jurang

Editor: Mujib Anwar
Istimewa via sripoku.com
Kisah Ferri Afrizal Sopir Maut Bus Sriwijaya, Angka 4 jadi Pertanda Sebelum Kecelakaan Terjun ke Jurang 

Kisah Ferri Afrizal sopir maut Bus Sriwijaya, angka 4 jadi pertanda sebelum kecelakaan terjun ke jurang

TRIBUNMADURA.COM, PALEMBANG - Kecelakan maut Bus Sriwijaya menyisakan banyak cerita, seiring dengan banyaknya penumpang yang menjadi korban jiwa.

Hingga Rabu (25/12/2019) tercata jumlah korban tewas akibat kecelakaan Bus Sriwijaya mencapai 34 orang. Sementara 20 penumpang lainnya mengalami luka-luka.

Satu dari korban tewas adalah Ferri Afrizal (35), si sopir Bus Sriwijaya yang mengalami kecelakaan maut.

Duka mendalam langsung menggelayuti keluarga Ferri Afrizal. Salah satunya Jalaluddin, ayah dari sopir bus maut ini.

Ini bermula ketika ada sesuatu yang mengganjal hati Jalaluddin (55) hingga gelisah tak bisa tidur terjawab, setelah menerima telepon pada Selasa (24/12/2019) pukul 03.00 WIB.

Di ujung telepon seseorang mengabarkan anak Jalaluddin, Ferri Afrizal (35) tewas.

Gara-gara Bus Sriwijaya Kecelakaan, Fitri Harus Menikah Dengan Kekasihnya di Depan Jenazah Ayahnya

Korban Tewas Kecelakaan Bus Sriwijaya Terus Bertambah, Update Terbaru Jumlahnya Tembus 34 Penumpang

Tewaskan 28 Penumpang, Inilah 9 Fakta Kecelakaan Bus Sriwijaya Masuk Jurang: Dimulai Insiden Aneh

Bus Sriwijaya yang dikemudikan Ferri masuk ke jurang sedalam 150 meter di Liku Lematang, Pagaralam, Sumatera Selatan, Senin (23/12/2019) pukul 23.00 WIB.

Badan bus rute Bengkulu-Palembang yang mengangkut 54 orang termasuk sopir dan keneknya, sebagian terbenam aliran Sungai Lematang.

Puluhan orang meninggal dalam kecelakaan tersebut, beberapa selamat dan masih ada yang belum ditemukan.

"Anak saya sopir bus itu," kata Jalaluddin menahan tangis ditemui di rumah duka di Perumahan Yasera Damai, Jalan Sematang Borang, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (25/12/2019).

Jenazah Ferri tiba dibawa ke rumah duka pada Selasa pukul 18.00 WIB.

Pada Rabu pukul 10.00 WIB, keluarga memakamkan jenazah Ferri di TPU Sematang Borang.

Cerita istrinya masih terngiang di telinga Jalaluddin, tentang gelagat tak biasa Ferri Afrizal di hari ia pamit untuk membawa Bus Sriwijaya pada Minggu (22/12/2019).

Sang ibu merasakan hal tak biasa saat Ferry pamit.

"Waktu pamit kerja hari Minggu lalu, sampai empat kali dia izin sama ibunya."

"Itu yang agak aneh karena biasanya cukup satu kali saja," cerita Jalaluddin.

Lebih aneh lagi, saat berpamitan Ferri mengucapkan sesuatu yang membuat istri Jalaluddin cemas.

"Mak pamit ya. Mungkin aku tidak pulang," ucap Ferri ditirukan Jalaluddin berdasar cerita sang istri.

Ucapan itu mungkin terdengar biasa, kendati begitu kecemasan menggelayuti hati sang ibu.

Istri Jalaluddin mengartikan Ferri Afrizal akan lama keluar rumah karena pekerjaannya.

"Saat itu ibunya berpikir kata-kata itu berarti pulangnya mungkin agak lama. Ya, tapi tetap saja perasaan cemas itu ada," beber Jalaluddin.

Ia memastikan hari itu Ferri dalam kondisi sehat, fisiknya prima, tak punya riwayat penyakit parah.

TERUNGKAP Alasan Suami yang Siksa Wanita Madura Hamil Hingga Tewas, Peran Anak Kandung Juga Terseret

Pembunuh Pemandu Lagu Cantik di Ngawi Dilakukan Profesional, Jejaknya Rapi & Hanya Tinggalkan BB ini

Dianggap Sopir Senior

Almarhum Ferri Afrizal merupakan anak kedua dari empat bersaudara.

Sekitar sudah 15 tahun terakhir Ferry bekerja sebagai sopir, baik bus maupun truk dan kerap kali bepergian keluar kota.

"Pernah beberapa kali pindah perusahaan juga. Ini saja sebenernya sudah mau pindah."

"Waktu itu melamar pekerjaan dan rencananya awal tahun baru akan kerja di tempat yang baru," ungkap Jalaluddin.

Belum sempat keinginannya pindah perusahaan, Ferri meninggal dalam kecelakaan maut Bus Sriwijaya yang dikemudikannya.

Jalaluddin mencoba menerima takdir harus ditinggal lebih dulu sang anak.

"Kami cuma bisa ikhlas dengan musibah ini."

"Ini adalah jalan ajal bagi anak kami dan hanya berdoa yang bisa kami lakukan untuk memenangkan perasaan ini sekarang," ungkap dia.

Denpaji, karyawan Bus Sriwijaya ini mengenal Ferri sebagai sopir kawakan.

"Sopir ini sudah senior, orangnya bagus bawa mobil dan juga tidak ugal ugalan," ungkap Denpanji.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi menjelaskan bus Sriwijaya nomor polisi BD 7031 AU yang Ferri kemudikan menabrak dinding penahan di Liku Lematang.

Bus masuk ke dalam jurang kurang lebih sedalam 150 meter saat melewati Liku Lematang Indah KM 9 Pagaralam.

Polisi menduga sopir bus melaju dengan kecepatan tinggi dan remnya blong.

"Sehingga bus menabrak dinding pembantas lalu masuk ke jurang se dalam kurang lebih 150 meter."

"Lalu jatuh ke tengah aliran Sungai Lematang," ungkap Supriadi.

Korban Meninggal 34 Orang

Tim SAR gabungan sampai Rabu sore masih mencari dan mengevakuasi korban kecelakaan bus Sriwijaya dari aliran Sungai Lematang.

Di hari kedua pencarian korban bus Sriwijaya, tim SAR gabungan menemukan 6 korban meninggal dan belum teridentifikasi seperti disampaikan Kepala Basarnas Sumsel Berti DJ Kowas.

Total korban meninggal 34 orang dan kondisi bus Sriwijaya sudah bergeser dari posisi pertama.

Bus Sriwijaya sudah dalam kondisi tegak dengan ban berada di bawah permukaan aliran Sungai Lematang.

"Saat ini korban meninggal sudah kita evakuasi sebanyak 34 korban, terdiri dari 16 korban laki-laki dan 12 korban perempuan," ungkap Berti.

"Sedangkan korban selamat ada 13 orang. Total korban yang sudah dievakiasi sebanyak 47 korban," ia menambahkan.

Korban tewas masih bisa terus bertambah karena evakuasi masih terus berlangsung.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi menuturkan, saat ini tim SAR gabungan masih fokus mencari korban baik selamat maupun meninggal.

Ditlantas Polda Sumsel membantu Satlantas Polres Pagaralam untuk menyelidiki penyebab kecelakaan bus Sriwijaya.

"Kita masih fokus melaksanakan evakuasi bersama tim gabungan," kata Supriadi, Rabu (25/12/2019).

Beberapa jam setelah kecelakaan bus Sriwijaya, Kakorlantas Mabes Polri sudah mendatangi lokasi.

Kakorlantas memerintahkan Ditlantas Polda Sumsel dan Satlantas Polres Pagaralam untuk menyelidiki kecelakaan bus Sriwijaya.

Namun, kata Supriadi, olah tempat kejadian dan penyelidikan kecelakaan tunggal bus Sriwijaya masih ditunda.

"Tim masih fokus evakuasi. Nanti, setelah evakuasi selesai, baru dilakukan olah tempat kejadian dan penyelidikan penyebab pasti kecelakaan Bus Sriwijaya," tandasnya.

Berita diatas sudah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kegelisahan Jalaluddin dan Firasat Sang Istri Soal Ucapan Terakhir Sopir Bus Sriwijaya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved