Tewaskan 28 Penumpang, Inilah 9 Fakta Kecelakaan Bus Sriwijaya Masuk Jurang: Dimulai Insiden Aneh

Tewaskan 28 Penumpang, Begini 9 Fakta Sebenarnya Kecelakaan Bus Sriwijaya Masuk Jurang: Dimulai Insiden Aneh

Editor: Mujib Anwar
Istimewa via sripoku.com
Bus Sriwijaya penuh penumpang tujuan Bengkulu-Palembang mengalami kecelakaan maut di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019). 

8). Nama Aldi, 18 Tahun, Pelajar, Ds. Jejawi Kab. OKI.

9). Nama Riduan, 44 tahun, Tukang Jahit, Ds. Kinono Sari Kel. Banjar Sari Kab. Enggano Bengkulu Utara.

10). Nama Darusalam, 35 Tahun, Pandai Besi, Ds. Sakatiga Kab. OI.

11). Nama Riki, 25 Tahun, Ds. Kemang Kec. Tebing Tinggi Kab. Empat Lawang.

12). Nama Haris Krisyanto, 19 tahun, TOT, Ds. Alas Bangun Kec. Pinang Raya Bengkulu Utara.

13). Nama Khadijah, 68 tahun, IRT, Perumnas Baru Blok A2 Kab. Bengkulu.

6. Korban Tewas 28 Orang

Dikutip dari Kompas.com, korban kecelakaan bus Sriwijaya yang terjadi di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, bertambah menjadi 28 orang.

Dalam proses evakuasi sebelumnya, 27 orang ditemukan tewas. Namun, setelah dilakukan pencarian lebih lanjut, satu orang korban kembali ditemukan dalam keadaan tewas.

Korban tersebut diketahui seorang wanita bernama Raisa yang berumur sekitar 5 atau 6 tahun yang tercatat sebagai warga Palembang.

"Sampai pukul 20.00 WIB, satu korban lagi seorang perempuan ditemukan. Total korban tewas ada 28 orang," kata Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang Benteng Telau, Selasa (24/12/2019).

Benteng mengungkapkan, jumlah penumpang yang berhasil dievakuasi saat ini berjumlah 41 orang, termasuk 13 orang yang berhasil selamat.

Saat ini, proses pencarian oleh tim gabungan dihentikan sementara dan akan dilanjutkan besok pada pukul 07.00 WIB.

"Tidak menutup kemungkinan korban akan betambah. Sementara, proses pencarian kita tutup dan dilanjutkan besok pagi," ujarnya.

7. Angkut 54 Penumpang

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, bus tersebut membawa 54 penumpang, termasuk sopir dan kernet yang berangkat dari Bengkulu dengan tujuan ke Palembang.

Sementara, Supriadi pun belum bisa memastikan penyebab kecelakaan itu terjadi.

Namun, hasil keterangan sementara, Fery yang merupakan sopir bus dengan pelat nomor BD 7031 AU itu mengantuk, sehingga kendaraannya jatuh ke jurang.

"Dugaannya mengantuk, karena sopir ini sudah tiga kali hampir tabrakan. Untuk kondisi bus layak atau tidak, Dishub yang akan menyampaikan. Pihak perusahaan juga akan diperiksa, kita koordinasi dengan Polda Bengkulu, karena lokasi perusahaan di sana," jelasnya.

8. Diduga Rem Blong

Melansir Sripoku.com, dugaan sementara kecelakaan ini disebabkan Bus Sriwijaya yang mengangkut banyak penumpang tersebut mengalami rem blong.

"Dugaan sementara bus ini Remnya Blong sehingga menyebabkan kecelakaan," kata Kasat Lantas Iptu Rizky Mozam.

Ia mengatakan, sebelum jatuh ke jurang bus ini terlebih dahulu menabrak tembok penahan Liku Lematang dan jatuh ke bawah aliran Sungai Lematang dengan ketinggian kurang lebih 80 meter.

Iptu Rizky menyampaikan, evakuasi bus sulit dilakukan karena separuh bus masuk ke dalam sungai.

"Evakuasi sedikit sulit karena separuh badan bus berada dalam aliran sungai. Jadi petugas harus menyelam untuk bisa mengambil korban," jelasnya.

9. Respon Menteri Perhubungan

Tanggapi kecelakaan Bus Sriwijaya yang terjun ke jurang, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ingatkan pentingnya keamanan dalam berkendara.

Menhub Budi Karya Sumadi turut berduka cita atas peristiwa kecelakaan yang melibatkan bus Sriwijaya yang menewaskan kurang lebih 26 penumpang tersebut.

"Saya prihatin tentang kejadian itu dan turut berbelasungkawa atas kejadian itu," tutur Budi karya, dilansir pemberitaan KompasTV.

Menurutnya, aspek keselamatan harus menjadi prioritas utama bagi masyarakat ketika memilih bus.

"Ya inilah pentingnya yang namanya safety. Kalau safety kita abaikan itu yang terjadi," ujar Budi Karya.

Menhub mengatakan kecelakaan tersebut menjadi catatan penting bagi pihak operator bus serta pengemudi agar tetap berhati-hati dan mengutamakan keselamatan.

"Tapi ini justru menjadi perhatian bagi seluruh masyarakat, khususnya operator dan pengemudi untuk berhati-hati,"tuturnya.

Budi menyebut saat ini banyak operator bus yang ingin dapat penumpang yang banyak dengan waktu cepat, namun kurang mempertimbangkan aspek keselamatan.

"Karena pada masa sekarang ini ada yang pengen penumpangnya banyak, waktunya cepat, tetepi semua itu tidak concern dengan safety," tuturnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan bus-bus yang layak jalan dan telah melalui pengecekan.

"Nah oleh karenanya sebelum saya mengevaluasi bus itu seperti apa dan pengemudi bus itu seperti apa, gunakan bis-bis yang sudah direm cek dan layak jalan," jelasnya.

Budi juga meminta kepada pengelola terminal, agar melakukan pengecekan kesehatan sopir seperti tekanan darah hingga kadar gula darah.

"Dan saya minta di terminal-terminal itu, seperti kami lakukan di Kampung Rambutan, itu sopirnya itu diperiksa, darah tingginya diperiksa, gulanay diperiksa, minum alkohol apa tidak" tambahnya.

Namun demikian, peristiwa kecelakaan tersebut telah terjadi, dan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan polisi untuk mencari tahu peneyebab kecelakaan tersebut.

"Tapi ini sudah terjadi, tentunya kami bersama kepolisian akan mencari tahu, apa yang sebenarnya terjadi, apakah ini kesalahan manusia, atau kesalahan yang lain," ucap Menhub.

Artikel ini telah tayang di Tribunambon.com dengan judul Fakta Kecelakaan Bus Sriwijaya Terjun ke Jurang, Sopir Bus Sempat Bersitegang dengan Pengendara Lain

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved