Berita Magetan
Alat Deteksi Tanah Longsor di Lereng Gunung Lawu Rusak, Magetan Makin Ketar-ketir Terancam Bencana
alat deteksi tanah longsor di lereng Gunung Lawu rusak, Wilayah di Magetan yang masuk zona merah makin ketar-ketir terancam bencana
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM, MAGETAN - Hujan deras dan angin puting beliung yang menerjang Kabupaten Magetan sejak sepekan terakhir dikhawatirkan dapat memicu terjadinya tanah longsor di hampir seluruh wilayah Kabupaten Magetan.
Apalagi, alat deteksi tanah longsor atau tanah bergerak yang dipasang disejumlah titik hampir seluruhnya tidak berfungsi.
"Dari peninjauan disejumlah wilayah di Kabupaten Magetan ini ditemukan beberapa alat deteksi tanah bergerak yang ada di lereng Gunung Lawu kondisinya rusak dan tidak bisa berfungsi lagi," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur Suban Wahyudiono kepada Surya (Grup Tribunmadura.com ), saat meninjau sejumlah wilayah di Kabupaten Magetan yang sering menjadi langganan longsor, Senin (6/1/2020).
Menurut Suban, akibat rusaknya alat deteksi tanah longsor, usaha melakukan pemantauan dini terjadinya tanah longsor menjadi tidak maksimal.
Karena itu, Pemkab Magetan bisa berkoordinasi dengan Pemprov Jatim, untuk mengganti alat deteksi yang rusak itu.
"Hal ini penting, mengingat Kabupaten Magetan masuk dalam 13 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur yang masuk daerah rawan bencana alam, seperti tanah longsor, banjir bandang, dan hujan badai," tegas Suban Wahyudiono.
Dikatakan Suban, penyebab terjadinya tanah longsor ada berbagai sebab, diantaranya kurangnya kesadaran warga masyarakat untuk menjaga dan peduli kepada kelestarian lingkungan.
"Tidak hanya itu, alih fungsi hutan menjadi lahan persawahan dan perkebunan juga penyebab bencana.
Karena alih fungsi hutan itu, daya resap tanah berkurang dan itu sebagai penyebab bencana tanah longsor," terangnya.
Magetan, tambah Suban, masuk zona merah atau rawan terjadi bencana alam.
Apalagi memasuki musim penghujan ini, warga masyarakat di Kabupaten Magetan dihimbau untuk selalu waspada dan berhati hati.
"Mengantisipasi akibat bencana alam yang terjadi sewaktu waktu, warga masyarakat Kabupaten Magetan agar aktif menjaga kelestarian alam dan hutan.
Tidak lagi merubah fungsi hutan menjadi kebun dan persawahan. Dan warga diminta membuat sumur resapan," katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Jatim Suban Wahyudiono meninjau langsung lokasi rawan longsor dan banjir bandang di lereng Gunung Lawu bersama Bupati Magetan Suprawoto.
Sejumlah lokasi rawan longsor dan hujan badai, yang dikunjungi keduanya, yaitu di Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Magetan dan Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.