Penipuan Properti Syariah di Surabaya
Modus Penipuan Properti Syariah di Surabaya, Perlakuan ke Calon 'Pelanggan' Berbeda Tergantung Uang
Dian menyebut, jika cara pelayanan perusahaan tersebut dilakukan berbeda sesuai dengan nilai pembayaran yang diberikan oleh konsumennya.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Aqwamit Torik
Modus Penipuan Properti Syariah di Surabaya, Perlakuan ke Calon 'Pelanggan' Berbeda Tergantung Uang
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Penipuan properti syariah di Surabaya menggunakan modus yang cukup beragam.
Pelaku penipuan memperlakukan konsumennya secara berbeda.
Perlakuan itu disesuaikan dengan jumlah pembayaran dari korbannya.
Salah satu modus yang dilakukan oleh M Sidik Sarjono, pelaku penipuan berkedok property syariah yang memiliki kantor di Jalan Rungkut Menanggal Baru J5 Surabaya itu dengan memperlakukan konsumennya secara berbeda.
Dian menyebut, jika cara pelayanan perusahaan tersebut dilakukan berbeda sesuai dengan nilai pembayaran yang diberikan oleh konsumennya.
"Seperti yang pembayarannya sudah lunas, itu tidak diberi informasi terkait seminar gratis atau acara-acara yang menyangkut dengan perumahan. Tapi kalau yang masih dalam cicilan, itu diberi informasi melalui pesan whatsapp maupun pesan singkat tiap kali ada kegiatan," kata Dian.
Lebih lanjut, Dian menyebut jika untuk meyakinkan para konsumennya, perusahaan tersebut menggelar pameran property di beberapa mall dengan booth yang mewah.
"Penjelasan soal syariah kepada para pelanggan juga baik. Tanpa riba dan akad di awal juga jelas. Serta booth pameran dan brosurnya itu juga meyakinkan. Ada foto-foto lokasi tanah juga yang masih progres," tambahnya.
Sementara itu, perwakilan Kementerian Agama Kota Surabaya, Abdurahman mengimbau agar masyarajat tidak mudah terkecoh dan tergiur terhadap modus pemasaran property berkonsep syariah.
"Jadi apapun namanya mau Syariah atau tidak, proses penjualan property ada prosedurnya dan semuanya sama.
Tanyakan legalitasnya, terkait IMB, Perijinan lokasi, legalitas kepemilikan tanahnya.
Jadi sekali lagi, jangan gampang tergiur dengan konsep-konsep perumahan syariah tersebut," kata Abdurahman.