Sudah menjadi Soulmate, Pria Tulungagung ini Malah 'Menusuk' Teman Akrab dari Belakang karena Nafsu

sudah menjadi soulmate, pria Tulungagung ini malah 'menusuk' teman akrab sendiri dari belakang karena nafsu

Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/DAVID YOHANES
Edi Kuswandi (38), pria Tulungagung dengan motor Honda Vario milik Dicky yang digadaikannya untuk berjudi. Padahal korban adalah soulmate dan teman akrabnya, tapi tetap 'ditusuk' dari belakang karena nafsu 

Antara lain motor Honda Mega Pro nopol S 4858 WL, ponsel dan kalung emas, yang seluruhnya milik korban yang diembat pelaku setelah membunuh korban.

Kasatreskrim Azi Pratas Guspitu mengungkapkan, dari pengakuan pelaku, pembunuhan sudah direncanakan dulu oleh pelaku.

Kronologinya, Sabtu malam (23/2/2019), pelaku menjemput korban di rumahnya. Alasannya, Bayu diajak menemui seorang perempuan di bantaran sungai Desa Bongkot, Peterongan.

Mereka kemudian berangkat. Namun keduanya terlebih dulu mampir ke rumah pelaku.

Saat itulah Hudah mengambil sabit, dan dan diselipkan di pinggang.

Tak lama berselang, mereka berboncengan menggunakan motor korban berangkat menuju lokasi.

Ketika sampai di sekitar tanggul sungai Desa Bongkot, korban kecewa, karena perempuan yang dijanjikan tidak ada.

Merasa dibohongi, Bayu melampiaskan kemarahannya dengan memukul Hudah.

Pelaku lantas menarik sabit yang sudah disiapkan di pinggang. Senjata tajam itu disabetkan ke leher korban. Darah segar mengucur dari leher Bayu.

Warga Desa Dukuhklopo ini terhuyung dan roboh.

Mengetahui korbannya tak berdaya, Huda menyeret tubuh rekannya dan dimasukkan dalam kubangan bekas pembuatan bata merah di bantaran sungai.

Tidak lupa, pelaku mengambil ponsel dan kalung emas milik korban. Selain itu, sepeda motor Honda Mega Pro nopol S 4858 WL milik korban juga dibawa kabur.

"Pelaku sempat kabur ke Surabaya. Kemudian kembali ke Jombang dan sembunyi di rumah kerabatnya di Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito," kata Azi.

Mayat korban ditemukan warga tiga hari kemudian, yakni Selasa (26/2/2019).

Saat ditemukan tidak ada identitas secuil pun pada diri korban, sehingga Bayu sempat menyandang Mr X alias mayat misterius alias tanpa identitas.

Satu-satunya petunjuk adalah tato bergambar manusia bersayap di punggung. Hingga akhirnya pihak keluarga mendatangi kantor polisi. Identitas korban pun terkuak.

"Pengakuan pelaku, sabit yang dipakai untuk membunuh korban dibuang di sungai usai kejadian. Kita masih melakukan pencarian. Dia merupakan pelaku tunggal," tegas Azi Pratas Guspitu.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved