Pilkada Surabaya
Gerindra Akan Umumkan Nama Calon Diusung Maju Pilkada Surabaya 2020, Apakah Ada Nama Sang Jenderal?
Partai Gerindra akan mengumumkan nama calon yang diusung maju Pilkada Surabaya 2020, apakah ada nama Sang Jenderal?
Penulis: Bobby Koloway | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Partai Gerindra Surabaya akan mengumumkan lima nama bakal calon Wali Kota Surabaya yang diusung di Pilkada Surabaya 2020 .
Kelima nama tersebut akan disampaikan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra di Jakarta.
Namun yang ditunggu-tunggu adalah, apakah satu dari lima nama yang diumumkan tersebut ada nama kejutan, yakni Sang Jenderal yang sebelumnya dibeber oleh Ketua DPD Partai Gerindra Jatim akan diusung maju Pilkada Surabaya 2020 .
Ketua Tim Penjaringan Bacawali DPC Partai Gerindra Surabaya Bagiyon mengatakan, kelima nama tersebut akan diputuskan melalui Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus).
Rencananya, Rakercabsus Gerindra Surabaya akan dilaksanakan Sabtu (11/1/2020) nanti.
"Tujuan dari Rakercabsus adalah memunculkan nama yang diusulkan ke DPP," kata Bagiyon kepada Surya.co.id (Grup Tribunmadura.com ) ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (8/1/2019).
Menurut Bagiyon, kelima nama tersebut merupakan para bakal calon yang telah mendaftar di DPC Gerindra Surabaya beberapa waktu lalu.
Yang mana, Gerindra telah menerima 14 nama bakal calon Wali Kota Surabaya.
"Dari nama-nama tersebut, akan kami scoring (peringkat) berdasarkan sejumlah penilaian," terangnya.
"Hasil scoring akan kami putuskan di Rakercabsus sebagai legistimasi usulan kami ke DPP melalui DPD Gerindra Jatim," terangnya.
Saat ini, hasil scoring sedang dalam tahap finalisasi.
Bagiyon menjelaskan sejumlah kriteria scoring tersebut.
Di antaranya adalah unsur kader internal/eksternal partai, latarbelakang organisasi, latarbelakang pekerjaan, dan visi serta misi mengenal Surabaya.
"Yang tidak kalah penting, bagaimana strategi pemenangan dan strategi pembiayaan pada saat pilkada," katanya.
Juga, beberapa kesan masyarakat terhadap para calon.
"Kami juga memantau perform para calon di media konvensional maupun media sosial," terangnya.
"Walaupun tak melalui survei, kan sudah mulai kelihatan," terangnya.
Para calon yang direkomendasikan oleh Gerindra diharapkan juga telah menjalin komunikasi dengan partai lain.
Sebab, Gerindra tak mungkin bisa mengusung calon tanpa adanya koalisi.
"Tentunya, masing-masing calon harus didukung partai. Sekalipun, bukan orang partisan, tapi sudah didukung partai. Begitu pun sebaliknya.
Ada juga orang partisan namun tidak didukung partai," katanya.
Selain itu, para calon juga harus memtakan bakal calon wakil yang akan mendampingi.
"Jangan sampai para calon bingung memilih pasangan ketika Gerindra memberikan rekomendasi," terangnya.
Semua penilaian itu menjadi akumulasi dan tidak bisa dipisahkan satu-persatu.
"Misalnya, kalau dia berpengalaman di pemerintahan maka dia mendapatkan niliai plus dari sisi pengalaman," katanya.
"Namun, ada yang lemah dari pengalaman birokrasi, namun kuat dari sisi modal. Semua itu akan diakumulasikan," pungkas Bagiyon.
Didominasi Non Kader
Sebelumnya, ada 12 bakal calon Wali Kota Surabaya untuk Pilkada Surabaya 2020 mengembalikan formulir sekaligus menyerahkan dokumen persyaratan ke DPC Gerindra Surabaya.
Tidak nampak nama politisi nasional yang juga musisi, Ahmad Dhani dalam deretan nama yang terdaftar.
Namun, tidak semua pendaftar yang mengambil formulir bacawali (Bakal Calon Wali Kota) di Gerindra kemudian mengembalikan formulir.
Pada beberapa waktu lalu, ada 19 nama yang mengambil formulir bacawali di Gerindra.
Ketua DPC Gerindra Surabaya, BF Sutadi menjelaskan bahwa masa pendaftaran sekaligus pengembalian formulir telah ditutup pada Jumat (15/11/2019).
"Tidak semua yang mengambil formulir, mengembalikan dan melengkapi persyaratan. Tim dari Mas Dhani (Ahmad Dhani) ternyata tidak mengembalikan," kata BF Sutadi kepada Surya.co.id (grup Tribunmadura.com ) di Surabaya, Sabtu (16/11/2019).
Dan hal yang paling menarik adalah para figur yang mengembalikan formulir bacawali justru didominasi dari luar partai.
Misalnya, dengan adanya nama Vinsencius Awey (NasDem), Sutjipto Joe Angga (PDI Perjuangan), Dwi Astutik (PPP), dan KH Zahrul Azhar Asad atau yang akrab disapa Gus Hans (Golkar).
Selain dari figur politisi, ada pula beberapa profesional yang ikut mendaftar di partai berlambang kepala garuda ini.
Di antaranya, Sudjadi (seniman) hingga Haryanto (advokat).
"Masing-masing mengembalikan di waktu yang berbeda," katanya.
Dua politisi senior Gerindra, Ahmad Dhani dan Bambang Haryo justru tak terlihat mengembalikan hingga batas waktu pengembalian.
Menurut BF Sutadi, pihaknya menerima informasi bahwa Ahmad Dhani saat ini tengah fokus untuk menyelesaikan kasus sedangkan Bambang Haryo mendaftar di Pilkada Sidoarjo.
"Kami belum bicara dengan masing-masing tim. Kami mendengar info seputar beliau berdua baru di media," kata BF Sutadi.
Sekalipun tak mengembalikan formulir dan melengkapi berkas pendaftaran, peluang Ahmad Dhani dan Bambang Haryo untuk maju di pilkada masih terbuka walaupun kecil.
Menurut BF Sutadi, para bacawali dinilai bisa membuka komunikasi dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Pasalnya, rekomendasi pengusungan dari Gerindra didasarkan pada Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
"Rapimnas (Gerindra) memang menginstruksikan pendaftaran bacawali dilakukan di masing-masing DPC dan ditutup pada Jumat (15/11/2019). Namun, perundangan mensyaratkan bahwa rekomendasi ditandatangani DPP," kata BF Sutadi.
Pada proses penjaringan, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) hanya memberikan sosialisasi dan menerima berkas pendaftaran.
Sementara itu, uji kepatutan dan kelaikan dilakukan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
"Ada sejumlah pertimbangan yang menjadi bahan rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) saat menilai figur. Kami terbuka untuk umum, bukan hanya kader internal," tegasnya.
Pasca pengembalian formulir, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) akan meneliti syarat kelengkapan.
Selanjutnya, pihaknya akan menyerahkan berkas pendaftaran masing-masing calon ke DPD Gerindra Jawa Timur untuk diverifikasi.
Untuk diketahui, artis yang juga Musisi nasional, Ahmad Dhani dikabarkan mendaftar sebagai Calon Wali Kota Surabaya pada pilkada 2020 mendatang.
Sejumlah pihak mengatasnamakan tim Ahmad Dhani mendaftarkan melalui partai yang sebelumnya juga menaunginya, Partai Gerindra.
Zaenal Alim, Staf Kepala Rumah Tangga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Surabaya menjelaskan bahwa Ahmad Dhani mengambil formulir dengan diwakili oleh timnya.
Zaenal Alim menjelaskan, Ahmad Dhani mengambil formulir sebagai Calon Wali Kota Surabaya.
Namun, Ahmad Dhani belakangan membantah mencalonkan diri di pemilihan Wali Kota Surabaya.
Bantahan Ahmad Dhani tersebut disampaikan melalui rekannya, Lieus Sungkharisma.
Pasca menjenguk di Rutan Cipinang pada Senin (4/11/2019) Lieus Sungkharisma mengatakan bahwa Ahmad Dhani tak memiliki niat dan menyuruh siapapun untuk mendaftarkan menjadi Calon Wali Kota Surabaya.
Berikut Bacawali Surabaya yang mengembalikan formulir di Gerindra:
1. Budi santoso
2. Agustiawan
3. Sudjadi
4. KH Zahrul Azhar Asad
5. Ali Azahra
6. Vinsencius awey
7. Hariyanto
8. Sutjipto Joe Angga
9. Ngatmisih
10. Firmansyah Ali
11. A. Dwi R
12. Dwi Astutik
Berikut Bacawali Surabaya yang tidak mengembalikan formulir di Gerindra:
1. Bambang Haryo
2. Ahmad Dhani
3. Isdiyarto
4. Haryadi Nugroho
5. Dr. Brama
6. Mariyadi
Tiba-tiba Bilang Usung Jenderal
Namun, Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Soepriyatno tiba-tiba membuat pernyataan mengejutkan.
Dia mengaku, bahwa Partai Gerindra sudah menyiapkan sosok pas untuk diusung dan bertarung dalam Pilkada Surabaya 2020.
Dengan mengusung sosok istimewa di Pilkada Surabaya 2020 tersebut, Soepriyatno yakin, potensi calon yang diusung Partai Gerindra untuk menang dan menjadi suksesor Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ( Risma ) sangat besar.
"(Calon yang diusung) Cowok, potensi menang ya besar sekali, ini jenderal," tegas Soepriyatno, saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Senin (9/12/2019).
Namun begitu, Soepriyatno yang juga Anggota DPR RI ini mengungkapkan, bahwa Partai Gerindra masih akan melakukan konsolidasi intensif lagi, mengingat tokoh-tokoh yang daftar Pilkada Surabaya 2020 melalui Partai Gerindra sangat banyak.
Baik di Surabaya maupun daerah lain di Jawa Timur yang menggelar Pilkada Serentak pada tahun 2020 nanti.
"Surabaya saja ada 12 pendaftar, jadi kita perlu konsolidasi mana yang satu (calon Wali Kota) mana yang dua (calon Wakil Wali Kota)," tegasnya.
Selain Surabaya, saat ini Partai Gerindra juga fokus untuk mempersiapkan Pilkada Serentak 2020 di tiga daerah.
Yaitu, Sidoarjo, Jember, dan Kabupaten Malang.
Bahkan di tiga daerah tersebut, Soepriyatno mengaku Partai Gerindra sudah mempunyai sosok yang dijagokan dan siap meraih kemenangan.
"Kami memiliki target khusus kalau tidak bupati ya wabupnya," bebernya.
Sampai saat ini, Soepriyatno mengaku Partai Gerindra sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah partai politik lain untuk menggalang koalisi baik di tingkat cabang, daerah (provinsi), maupun pusat.
"Konsolidasi dengan partai lain sudah di beberapa daerah, dengan Mas Hasto (Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto) dengan Bu Untari (Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari) juga sudah," tegasnya.