Bupati Sidoarjo ditangkap KPK
Pidato Bupati Sidoarjo Saat Melantik Sebelum Diciduk KPK, Bahas Rekam Jejak Hingga Integritas
Saat terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Selasa (6/1/2020) sore, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah baru saja melantik 149 pejabat
Penulis: M Taufik | Editor: Aqwamit Torik
Pidato Bupati Sidoarjo Saat Melantik Sebelum Diciduk KPK, Bahas Rekam Jejak Hingga Integritas
TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Sebelum diciduk atau ditangkap oleh KPK, ternyata Bupati Sidoarjo Saiful Ilah sempat melantik para pejabatnya.
Selain itu, usai pelantikan, Bupati Sidoarjo itu juga memberikan pidatonya.
Pada pidato tersebut ia menyebutkan mekanisme seleksi pejabat.
Usai melantik, Bupati Sidoarjo ditangkap KPK di Pendopo Sidoarjo.
Saat terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Selasa (6/1/2020) sore, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah baru saja melantik 149 pejabat di lingkungan Pemkab Sidoarjo.
Dalam pelantikan tersebut ada empat kepala dinas yang dilantik.

Yakni Kepala Dinas Komunikasi dan lnformatika Sanadjihitu Sangadji, Kepala Dinas Perikanan Mochamad Bachruni Aryawan, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Eni Rustianingsih, serta Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Mohamad Edi Kurniadi.
Selain itu bupati juga mengisi dua kepala kantor kecamatan yang kosong.
Yakni Camat Tulangan Didik Widoyoko, dan Camat Tanggulangin Sabino Mariano.
Pada pelantikan itu, Bupati Saiful Ilah sempat menyampaikan pesannya kepada para pejabat yang baru dilantiknya di Pendopo Sidoarjo.
Dalam pidatonya, Saiful Ilah menyatakan bahwa tidak semua jabatan yang kemarin dibuka lowongannya, dilantik pada Selasa kemarin.
Disampaikannya pula bahwa tahapan seleksi pengisian jabatan itu telah melalui sederatan proses yang panjang.
Dimulai dari seleksi administrasi, penelusuran rekam jejak, penilaian kompetensi manajerial dan penilaian kompetensi bidang serta tes kesehatan.
"Semua proses tersebut dilakukan untuk bisa mendapatkan figur pejabat yang memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang mumpuni sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo," kata Saiful.
Dikatakan bupati dua periode tersebut, pengisian jabatan ini didahului dengan pembentukan panitia seleksi yang dibentuk oleh pejabat pembina kepegawaian dan berkoordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Pengisiannya, kata dia, selalu menjunjung tinggi transparansi dan kompetisi yang sehat dalam setiap tahapan seleksi yang dilakukan.
“Perlu saya sampaikan bahwa pelaksanaan seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama ini bersih, mulai dari setiap pentahapan seleksinya maupun bersih dari muatan politis,” sebut politisi yang menjabat sebagai Ketua DPC PKB Sidoarjo itu.
Masih menurut dia, pengisian jabatan pada hakikatnya menerapkan prinsip terbuka dan kompetitif.
Keterbukaan dalam hal ini adalah seleksi jabatan dapat diikuti oleh setiap pelamar yang telah memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan.
Yakni syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas.
Keterbukaan berikutnya menurutnya dapat dilihat dalam penyampaian hasil setiap tahapan seleksi yang langsung dipublikasikan.
Sedangkan prinsip kompetitif dapat diartikan menjadi persaingan terbuka dan transparan diantara setiap pelamar yang mengikuti seleksi jabatan.
Bupati Saiful juga mengatakan bahwa pelantikan adalah kebutuhan organisasi dalam rangka pemantapan dan peningkatan kapasitas kelembagaan.
Selain itu sebagai bagian dari upaya penyegaran dan peningkatan kinerja dan pola pembinaan dan pengembangan karier pegawai.
Dikatakannya pengembangan karier pegawai dilakukan bukan semata-mata untuk kepentingan pegawai yang bersangkutan.
Melainkan lebih diutamakan untuk pembenahan dan pemantapan organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja penyelenggaraan tugas dan pelayanan umum.
Diakhir sambutannya, Bupati Saiful Ilah berpesan kepada pejabat yang baru dilantik untuk menunaikan tugas yang telah diamanahkan dengan penuh semangat dan tanggung jawab.
Kearifan dalam bersikap dan bertindak juga menjadi pesannya kepada para pejabat yang baru dilantiknya.
Dia sempat berpesan agar acara seremonial pamit kenal pejabat lama dan pejabat baru dilaksanakan dengan sederhana.
Setelah pelantikan itu selesai, Bupati dan beberapa pejabat masih di Pendopo.
Ketika itulah petugas KPK datang dan melakukan operasi tangkap tangan.(ufi)