Pilkada Surabaya

Machfud Arifin Ingin Jadi Suksesor Risma, Sempat Lawan Prabowo di Pilpres, Kini Maju Lewat Gerindra

Mantan Kapolda Jatim Machfud Arifin ingin jadi suksesor Wali Kota Surabaya Risma, sempat melawan Prabowo di Pilpres, Kini Maju Lewat Partai Gerindra

Penulis: Bobby Koloway | Editor: Mujib Anwar
Kolase Tribunmadura.com
Machfud Arifin, saat menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Maruf Amin di Jawa Timur pada Pilpres 2019, dan ketika menyampaikan visi misi maju di Partai Gerindra untuk Pilkada Surabaya 2020. 

Mantan Kapolda Jatim Machfud Arifin ingin menjadi Suksesor Wali Kota Surabaya Risma, sempat Melawan Prabowo di Pilpres 2019, Kini Maju Pilkada Surabaya 2020 Lewat Partai Gerindra

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA – Perang bintang dan tokoh diperkirakan akan terjadi pada Pilkada Surabaya 2020.

Ini seiring dengan kepastian munculnya nama-nama tokoh penting ikut running pesta demokrasi lima tahunan di Kota Pahlawan, menjadi suksesor Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ( Risma ) yang menjabat dua periode.

Salah satu nama tokoh yang serius tersebut adalah, Irjen Pol (Pur) Machfud Arifin, Arek Suroboyo yang juga mantan Kapolda Jatim serta bekas Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Maruf Amin di Jatim dalam Pilpres 2019.

Setelah PKB menyatakan akan mengusung Machfud Arifin sebagai jagoannya di Pilkada Surabaya 2020, upaya mendapat rekom dari partai politik terus dilakukan si mantan Jenderal ini.

Yakni, dengan mendaftar di Partai Gerindra sebagai bakal calon Wali Kota Surabaya.

Untuk menunjukkan keseriusannya, pada Sabtu (11/1/2020), Machfud juga ikut menyampaikan visi dan misi di acara Rakercabsus Partai Gerindra Surabaya, yang dihadiri ratusan kader partai pimpinan Prabowo Subianto ini.

Selain Machfud Arifin, sejumlah nama tokoh terkenal juga sudah terang-terangan menyatakan ikut Pilkada Surabaya 2020 untuk menjadi suksesor Risma.

Satu diantaranya adalah Whisnu Sakti Buana, Wakil Wali Kota Surabaya yang juga mantan Ketua DPC PDIP Surabaya.

Khusus Machfud Arifin, kemungkinan maju dan diusungnya mantan Kapolda Jatim ini oleh Partai Gerindra cukup menarik. 

Karena pada Pilpres 2019, dia berseberangan dengan Gerindra yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Sementara Machfud mendukung pasangan Jokowi-Maruf Amin. Bahkan, ia menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Maruf Amin di Jawa Timur.

Di kubu rival, Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga diketuai oleh Soepriyatno yang juga menjabat Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur.

Menariknya, pada acara Rakercabsus Partai Gerindra Surabaya, Sabtu (11/1/2020) baik Machfud maupun Soepri menunjukkan keakraban.

Bahkan, mereka saling sanjung dan memberikan dukungan pada pencalonan Pilkada Surabaya 2020.

Bakal Calon Wali Kota Surabaya, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin memaparkan visi dan misi di depan Partai Gerindra, Sabtu (11/1/2020) di acara Rakercabsus Gerindra Surabaya yang dihadiri ratusan kader. Machfud Arifin menjelaskan alasan Gerindra harus mendukung dirinya.
Bakal Calon Wali Kota Surabaya, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin memaparkan visi dan misi di depan Partai Gerindra, Sabtu (11/1/2020) di acara Rakercabsus Gerindra Surabaya yang dihadiri ratusan kader. Machfud Arifin menjelaskan alasan Gerindra harus mendukung dirinya. (TRIBUNMADURA/BOBBY KOLOWAY)

Menurut Machfud, perbedaaan politik telah selesai. Sekarang, sudah saatnya bersatu.

”Pada pemilu lalu saya berhadapan dengan Pak Pri. Namun, itu sudah selesai. Apalagi, Pak Prabowo juga sudah menjadi Menhan (Menteri Pertahanan),” katanya.

Dikonfirmasi seusai pemaparan visi dan misi, Machfud menyebut dirinya tidak ada persiapan khusus pada pemaparan visi misi kali ini.

Sebab, Partai Gerindra baginya telah menjadi keluarga besar.

”Tidak ada persiapan khusus. Saya dengan Pak Pri dan Gerindra sudah seperti keluarga,” kata Machfud.

Mantan Kapolda Jawa Timur ini juga menegaskan bahwa untuk membangun suatu negara lebih maju dan hebat, harus mengutamakan persatuan.

”Kalau mau berdaya saing, salah satunya dalam bindag ekonomi, maka harus satu. Perbedaan politik biasa, namun kalau sudah selesai, bahu membahu membangun negeri ini. Kalau masih menyisakan (perbedaan politik) itu, itu pemikiran sempit,” katanya.

Di sisi lain, Soepriyatno sebagai Ketua DPD Gerindra Jawa Timur juga mengatakan hal senada.

Bahkan, Soepriyatno tak memungkiri partainya memiliki kecenderungan memilih Machfud Arifin sebagai Cawali yang diusung.

Menurutnya, hal terpenting adalah membangun bangsa tanpa meninggalkan dendam. Berpolitik itu tujuannya untuk kepentingan bangsa dan negara.

”Bukan perkara kalah-menang. Kalau kalah, kemudian dendam. Ini bukan persoalan pribadi, melainkan persoalan bangsa,” tegasnya.

Menurutnya, siapa pun yang bisa memberikan pilihan kepada partai untuk kemajuan Surabaya, akan didukung.

”Surabaya butuh figur yang bisa membuat daerah lebih baik, rakyatnya sejahtera. Serta, partai harus dilibatkan,” tegasnya.

Bakal Calon Wali Kota Surabaya Irjen Pol (Pur) Machfud Arifin bersama Ketua DPD Gerindra Jatim Soepriyatno dalam Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) Partai Gerindra Surabaya, Sabtu (11/1/2020).
Bakal Calon Wali Kota Surabaya Irjen Pol (Pur) Machfud Arifin bersama Ketua DPD Gerindra Jatim Soepriyatno dalam Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) Partai Gerindra Surabaya, Sabtu (11/1/2020). (TRIBUNMADURA/BOBBY KOLOWAY)

Testimoni mantan Kapolri Tito Karnavian

Ada beberapa hal menarik dalam paparan visi dan misi yang dilakukan bakal calon Wali Kota Surabaya, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin di depan Partai Gerindra, Sabtu (11/1/2020).

Di depan ratusan kader Gerindra yang hadir pada acara Rakercabsus Partai Gerindra Surabaya, Machfud menjelaskan sejumlah alasan Gerindra harus mendukung pihaknya.

Menurut Machfud, pada awalnya dirinya tidak ada keinginan maju di kontestasi politik.

”Saya tidak ada bayangan ke sini. Sebab, sejak awal saya tak ada keinginan untuk maju di politik,” katanya.

Namun, belakangan banyak yang mendorong dirinya maju di dalam pencalonan Pilkada Surabaya 2020.

Di antaranya, karena dia pria asli Surabaya dan besar di kota Pahlawan.

”Saya tinggal di Ketintang, dekat dengan Royal sana. Di sana dulu banyak kayu putih.

Kemudian, saya sekolah di SD Kemala Bhayangkari, SMP saya di Jalan Pacar, SMPN 1 Surabaya, kemudian berlanjut di SMA 3 Surabaya,” katanya.

Lulusan Akpol tahun 1986 ini lantas menjelaskan sejumlah keberhasilannya selama memimpin Polda Jatim.

Bukan hanya menjadi Kapolda Jatim, Machfud juga menceritakan keberhasilannya selama memimpin Polda di daerah lain.

Di antaranya, Polda Maluku Utara dan Polda Kalimantan Selatan.

”Di tiap daerah yang saya pimpin, saya selalu meninggalkan bangunan monumental untuk mengefektifkan kinerja polda setempat,” katanya.

”Bahkan, beberapa teman-teman di daerah menyapa saya dengan Bapak Pembangunan,” katanya.

Sebagai bukti keberhasilannya membangunan kepolisian daerah, ia juga menunjukkan video testimoni dari mantan Kapolri yang kini menjadi Mendagri, Jenderal Pol Tito Karnavian.

Video tersebut diambil saat Tito Karnavian masih menjabat sebagai Kapolri pada peresmian Masjid Polda Jawa Timur, Februari 2018.

Peresmian tersebut juga dilakukan saat Machfud masih menjabat sebagai Kapolda Jatim.

Pada video ini, Tito mengaku terkejut dengan cepatnya waktu pembangunan Masjid Arif Nurul Huda.

Awalnya ia mengaku pesimistis Polda Jawa Timur bisa menyelesaikan sesuai target karena pembangunan gedung lain juga diagendakan.

"Saya mikir jadi nggak masjid ini? Di Polda Metro Jaya membuat gedung lantai atas saja butuh 4 tahun baru selesai. Sedangkan di Polda Jawa Timur cukup satu tahun," ucap Tito pada video tersebut.

Lambang Partai Gerindra
Lambang Partai Gerindra (Wikipedia.org)

Ia menggambarkan sosok Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin merupakan perwira yang ngotot dan patut untuk mendapat apresiasi darinya.

Machfud menambahkan, pengalaman memimpin Polda dengan banyaknya pembangunan, akan ia implementasikan ketika menjadi Wali Kota Surabaya mendatang.

Pada pemaparan visi misi tersebut, ia lantas menjelaskan sejumlah program yang akan ia siapkan.

Di antaranya, bidang transportasi, kesehatan, hingga penyediaan lapangan kerja.

”Kami harus jujur bahwa kondisi transportasi massal memprihatinkan. Sebab, data menunjukkan pertumbuhan jumlah kendaraan baru untuk roda dua dan empat, lebih dari satu juta.

Sedangkan untuk pertumbuhan jalan tidak seimbang,” jelasnya. 

Kemudian di bidang kesehatan, ia berkomitmen meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan di Puskesmas.

”Orang Surabaya harus sehat. Bicara sehat, kami melihat pada pelayanan kesehatan yang lebih baik,” katanya.

“Sayangnya, Saat in untuk ke puskesmas masih harus antre tiga jam. Padahal, puskesmas menjadi ujung tombak. Kedepan, waktu pelayanan akan dipangkas dengan membangun sistem IT,” terangnya.

Untuk penyediaan lapangan kerja, pihaknya akan membangun Balai Latihan Kerja (BLK).

”Selain mencetak kader siap kerja, BLK ini juga akan terintegrasi dengan perusahaan. Sehingga, akan langsung terserap,” pungkas Machfud Arifin.

Ketua TKD Jokowi-Ma'ruf Jatim, Machfud Arifin saat silaturahmi dengan Direksi dan Karyawan PT Surya Multi Cemerlang, Wonoayu, Sidoarjo
Ketua TKD Jokowi-Ma'ruf Jatim, Machfud Arifin saat silaturahmi dengan Direksi dan Karyawan PT Surya Multi Cemerlang, Wonoayu, Sidoarjo (TRIBUNMADURA.COM/SOFYAN ARIF CANDRA SAKTI)
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved