Berita Pamekasan
Cara Mencegah Penyebaran Penyakit Leptospirosis saat Musim Hujan, Waspadai Percikan Air Bekas Hujan
Penyakit Leptospirosis bisa menyebabkan penderitanya mengalami gatal-gatal hingga infeksi saluran pernapasan.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Penyakit Leptospirosis bisa menyebabkan penderitanya mengalami gatal-gatal hingga infeksi saluran pernapasan
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Memasuki musim hujan, Dinas Kesehatan Pamekasan mengimbau warga untuk mewaspadai adanya penyakit Leptospirosis.
Penyakit Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans.
Leptospirosis menyebabkan gatal-gatal, diare, hingga infeksi saluran pernapasan.
• Ratusan Pelamar CPNS 2019 di Pamekasan Dinyatakan Tak Lolos Administrasi, BKPSDM Ungkap Penyebabnya
• Musim Penghujan, Warga Diminta Antisipasi Penyakit DBD dan Leptospirosis Melalui Kencing Tikus
• Warga Diimbau Waspadai Penularan Penyakit Leptospirosis Melalui Kencing Tikus di Area Rawan Banjir
Plt Dinkes Pamekasan, Farid Anwar melalui Sekretaris Dinkes, Ali Maksum mengatakan, Leptospirosis disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri.
“Penyakit leptospira umumnya menular melalui tikus liar," kata Ali Maksum kepada TribunMadura.com, Selasa (14/1/2020).
"Bisa juga melalui hewan piaraan lainnya yaitu anjing, sapi dan babi,” sambung dia.
Selain itu, Ali Maksum mengungkapkan, ciri-ciri atau tanda penyakit Leptospira ini di antaranya, sakit kepala.
Penderita juga bisa terkena demam, nyeri otot, nafsu makan hilang, muntah-muntah, diare dan ada perubahan pada bagian mata dari warna putih ke kuning.
“Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti sepatu boot dan sarung tangan jika menyentuh air genangan atau banjir,” sarannya.
• Relawan Fattah Jasin Gelar Syukuran Jelang Pilkada Sumenep 2020, Bagikan 700 Porsi Makanan Gratis
• Saiful Ilah Kena OTT, Gubernur Khofifah Serahkan SPT Plt Bupati Sidoarjo ke Nur Ahmad Syaifuddin
Tak hanya itu saja, Ali Maksum juga mengimbau agar masyarakat yang habis berpergian diupayakan untuk cuci tangan dan kaki sebelum masuk rumah.
Hal ini, kata dia untuk mencegah kuman masuk ke celah tubuh ketika terkena percikan air.
“Kita harus bisa membiasakan menjaga kebersihan diri dengan cuci tangan dan kaki setiap kita kena air (banjir),” pintanya.
Lebih lanjut, Ali Maksum meminya agar masyarakat Pamekasan juga harus membiasakan diri untuk menjaga pola makanan yang sehat, istirahat yang cukup, serta olahraga.
"Mengingat asupan gizi yang tepat akan menjaga tubuh lebih kuat dari serangan virus dan kuman," bebernya.
“Kita tetap minta menjaga lingkungan. Begitu banjir terjadi tidak terlalu banyak kuman atau sesuatu yang bisa membahayakan tubuh kita,” pungkasnya.
• Dinkes Sampang Siap Lakukan Evaluasi Besar-Besaran ke Semua Puskesmas usai Bupati Lakukan Sidak
• Sidang Kasus Mutilasi di Pasar Besar Malang Bakal Mirip dengan Persidangan Jessica Kumala Wongso