Petinggi Sunda Empire Berbagai Daerah Diperiksa Polisi, Rangga Sasana Beri Seruan Menohok ke Aparat

Anggota dan para petinggi Sunda Empire di berbagai daerah diperiksa oleh polisi, Rangga Sasana memberi seruan menohok ke aparat

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Kolase TribunMadura (Sumber: Youtube KompasTV dan Youtube TV One)
Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana dan Gubernur Jenderal Pasifik Sunda Empire Renny Khairani 

Petinggi Sunda Empire Berbagai Daerah Diperiksa Polisi, Rangga Sasana Beri Seruan Menohok ke Aparat

TRIBUNMADURA.COM - Petinggi Sunda Empire memberikan seruan bernada 'peringatan' kepada aparat kepolisian.

Melalui Rangga Sasana, salah satu petinggi Sunda Empire, seruan ke polisi tersebut diberikan.

Rangga Sasana minta agar keberadaan Sunda Empire dibuat ribet oleh polisi.

Seruan khusus tersebut disampaikan, setelah pihak kepolisian memeriksa anggota Sunda Empire di antaranya di Aceh, Lampung dan Bandung, Jawa Barat.

Menurut Rangga Sasana, Sunda Empire alias Kekaisaran Sunda yang berada di Bandung, Jawa Barat adalah untuk menjaga tatanan bumi dan keselamatan umat manusia di dunia. Keberadaannya tidaklah melanggar hukum.

Ia pun meminta polisi memberhentikan seluruh pemeriksaan yang dilakukan terhadap anggota dan petingginya.

Dilansir dari Tribunnews (grup Tribunmadura.com ), hal itu disampaikan Rangga Sasana dalam video yang diunggah kanal YouTube KompasTV, Minggu (26/1/2020).

Sunda Empire Menggertak Jokowi Jika Tak Menurut, Putra Jokowi Kaesang Berikan Respon yang Berbeda

Demi Ciptakan Tatanan Dunia Baru, Sunda Empire Klaim Gandeng Orang Kaya Dunia dan Kendalikan Nuklir

Terungkap Jejak Digital Sunda Empire, Sebut Pemimpin Revolusi Sistem Indonesia: Kecam Oknum Banser

Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana saat diwawancara.
Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana saat diwawancara. (YouTube Kompas TV)

"Kan sudah saya bilang hentikan semua penyidikan polisi," ungkapnya.

 "Bukan hanya persoalan keberadaan Sunda Empire."

"Tetapi pada persoalan tatanan Sunda Empire menata tatanan dunia internasional saat ini," terang Rangga, dikutip Tribunmadura.com , Senin (27/1/2020).

Rangga  Sasana menyebut munculnya Sunda Empire juga untuk memperhatikan proses tatanan Indonesia.

Lebih lanjut, Rangga meminta untuk hal ini jangan dibuat ribet.

"Jadi jangan bikin ribet, ini masalah tatanan internasional," tegas Rangga.

Sementara itu, ia meminta proses penyidikan diberhentikan bukan hanya untuk Polisi di Polda tapi juga Kapolri.

Ancaman Serius Sunda Empire untuk Negara yang Tak Mau Daftar Ulang Agustus Nanti: Indonesia Juga

Sunda Empire mengeluarkan ancaman serius.

Ancaman itu dikeluarkan terhadap negara-negara yang tak mau daftar ulang.

Diketahui, keberadaan Sunda Empire yang sebelumnya menyebar di wilayah Jawa Barat, kini juga sampai di Lhokseumawe, Aceh.

Di Aceh Sunda Empire disebut-sebut sebagai Kekaisaran Matahari yang memiliki kekuasaan seluas bumi.

Bahkan ada jabatan Gubernur Jenderal Teritori Pasifik, yang dipegang oleh Renny Khairani .

Kabar tersebut mulanya diketahui dari sebuah video yang tersebar di media sosial.

Dalam video tersebut memperlihatkan sejumlah anggota Sunda Empire tengah melakuka kegiatan di sebuah ruangan.

Melansir tayangan YouTube tvOneNews yang dipublikasikan (24/1/2020), dalam kegiatan tersebut hadir Renny Khairani yang menjabat sebagai Gubernur Jenderal Pasifik di Sunda Empire.

Gertakan Sunda Empire untuk Presiden Jokowi Jika Indonesia Tak Daftar Ulang, Termasuk Negara Dunia

Petinggi Sunda Empire Bantah Ubah Data di Wikipedia, Laporkan Roy Suryo ke Mahkamah Internasional

Sunda Empire Ancam Bakal Tutup Negara Indonesia Jika Tak Patuh, Wakapolres Beraksi Mengejutkan

Presiden Jokowi dan Renny Khairani Sunda Empire
Presiden Jokowi dan Renny Khairani Sunda Empire (Kolase TribunMadura.com (Sumber: Kompas.com dan Youtube TV One))

Dalam tayangan tersebut, Renny menyampaikan bahwa seluruh negara di dunia harus segera mendaftar ulang ke Sunda Empire.

Tak segan-segan Renny mengatakan akan menutup seluruh akses bantuan apabila ada negara yang kedapatan tidak melakukan registrasi ulang, termasuk Indonesia.

Bahkan kelompok Sunda Empire ini memberikan ultimatum pada negara di dunia, akan memberi sanksi berupa sanksi ekonomi jika negara tersebut tidak melakukan daftar ulang.

"Pemberhentian ranah internasional, jadi seluruh bantuan yang datang dari Swiss atau (negara lain) itu semua akan ditutup,"

"Ya akan ditutup, termasuk Indonesia," ujar Renny saat diwawancarai awak media.

Tak cuma Indonesia, Renny mengatakan akan menutup akses negara di seluruh dunia jika negara-negara tersebut tidak bergegas untuk mendaftarkan ulang negaranya.

"Indonesia juga, seluruh dunia," ujar Renny.

Lebih lanjut Renny mengungkapkan, meski kini masa pemerintahan Presiden Jokowi belum berakhir, namun jika sampai batas waktu yang ditentukan Indonesia tidak kunjung melakukan registrasi ulang maka mau tidak mau masa pemerintahannya akan berakhir.

"Walau pun sekarang masa pemerintahan Jokowi belum habis, pada saat bulan Agustus 2020 itu suka atau tidak suka pemerintahan akan habis," terang Renny.

Renny kembali menegaskan, negara-negara di dunia wajib melakukan daftar ulang dan membuat laporan pertanggungjawaban, serta membayar pajak-pajaknya.

"Mereka wajib mendaftar ulang kembali, dan melaporkan pertanggungjawabannya, dan membayar pajak-pajaknya juga," pungkas Renny.

Kolase Monas dan Gubernur Jenderal Pasifik Sunda Empire, Renny Khairani
Kolase Monas dan Gubernur Jenderal Pasifik Sunda Empire, Renny Khairani (TRIBUNJAKARTA.COM dan Youtube/ TV ONE)
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved