Berita Sampang
Jumlah Guru PNS di Sampang Terbatas, Pemerintah Diminta Timbang Ulang Penghapusan Tenaga Honorer
Jumlah guru PNS di Sampang terbatas, pemerintah diminta timbang ulang penghapusan tenaga honorer.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Jumlah guru PNS di Sampang terbatas, pemerintah diminta timbang ulang penghapusan tenaga honorer
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Penghapusan tenaga honorer di seluruh instansi pemerintah di Indonesia seperti bola panas,
Rencana penghapusan tenaga honorer itu dikeluarkan oleh Menteri PAN-RB, Tjahjo Kumolo.
Kabarnya, rencana penghapusan tenaga honorer digadang-gadang bakal rampung pada tahun 2021 mendatang.
• Balasan Pedih Penghina Wali Kota Risma di Facebook, Anak Pelaku Tak Luput Ikut Kena Dampaknya
• Karim Benzema Tak Lagi Muda, Pelatih Real Madrid Incar Penyerang Lyon untuk Jadi Pelapis, Sepadan?
• Puluhan Polisi dan Warga di Sampang Gelar Salat Gaib untuk KH Salahuddin Wahid ( Gus Sholah )

Ketua PGRI Sampang, Ahmad Mawardi mengaku, keberatan soal rencana tersebut.
Ahmad Mawardi menyebut, jumlah tenaga honorer di Kabupaten Sampang lebih besar dari pada guru berstatus PNS.
Menurut Ahmad Mawardi, Dinas Pendidikan Sampang mencatat dari 4.500 guru yang ada, hanya 1.900 guru berstatus PNS.
Sedangkan sisanya, kata dia, diisi oleh guru honorer, yakni sebanyak 2.600 orang.
"Sekarang kekurangan guru kita sebanyak 2.600 orang," ujarnya kepada TribunMadura.com, Senin (3/1/2020).
"Dan yang mengisi kekosongan tersebut merupakan honorer," sambung dia.
Ahmad Mawardi mengatakan, solusi menggantikan guru honorer menjadi guru berstatus PNS maupun PPPK dengan persyaratan yang harus dilalui terlebih dahulu.
Hal itu, kata dia, harus dipertimbangkan sebaik mungkin oleh pemerintah pusat.
• Jadwal Tes SKD CPNS 2019 di Sampang Madura, Simak Tata Tertib yang Wajib Diperhatikan Peserta
• Dulu Menghina, Pemilik Akun Facebook Zikria Dzatil Kini Panggil Wali Kota Risma dengan Sebutan Bunda
Jika ribuan guru honorer di Kabupaten Sampang sulit beralih menjadi guru PNS maupun PPPK, ucapnya, otomatis kondisi pengajar akan kelimpungan.
"Kalau guru honorer tidak lagi mengajar, terus siapa penggantinya?" kata dia.