Wabah Virus Corona

Bekerja NonStop untuk Temukan Obat Virus Corona, Dokter dan Pejabat RS ini Kondisinya Memprihatinkan

Karena terus menerus bekerja nonstop untuk menemukan obat virus corona, dokter yang juga pejabat rumah sakit ini kondisinya sangat memprihatinkan

Kolase SHUTTERSTOCK dan Oriental Daily
dokter peneliti obat virus corona di Wuhan China menjadi korban 

Akibat Bekerja NonStop untuk Temukan Obat Virus Corona, Dokter yang Pejabat RS ini Kondisinya Memprihatinkan

TRIBUNMADURA.COM - Beredar sebuah foto yang menunjukkan kondisi miris dialami dokter yang meneliti obat virus corona.

Karena rasa tanggung jawabnya yang begitu besar, dokter peneliti obat virus corona bekerja itu ekstra keras sampai jam 3 pagi.

Akibatnya, tangannya tampak lecet dan membengkak karena harus bekerja di laboratorium lebih dari 12 jam non-stop.

Kondisi dokter tersebut sama mirisnya dengan petugas medis yang menangani pasien virus corona.

TERUNGKAP, Arsitek Pembangunan RS Virus Corona di Wuhan Ternyata Kelahiran Jember, Disini Sekolahnya

Ramalan Zodiak Sabtu 8 Februari 2020 : Leo Pusatkan Usaha, Pisces Kemajuan Karir dan Taurus Tergugah

Juara 1 Lomba Lari 21 KM, Asmarani Siswi SD Tak Dapat Hadiah, Hotman Siap Beri Hadiah: Tak Manusiawi

Mereka juga ikut bekerja keras untuk merawat pasien yang terus membludak.

Dalam foto-foto yang beredar, tangan mereka tampak keriput dan wajahnya meninggalkan bekas masker.

Update terakhir menunjukkan bahwa sudah ada lebih dari 31 ribu kasus infeksi virus corona yang terjadi hingga Jumat (7/2/2020) ini.

Angka kematian yang disebabkan oleh infeksi virus corona ini juga bertambah menjadi total 638 jiwa.

Hal inilah yang membuat para peneliti berusaha keras agar segera menemukan obat virus corona.

Melansir dari Tribunnews dalam artikel 'FOTO Tangan Dokter Bengkak & Merah, Teliti Virus Corona Selama 12 Jam Sehari, Jam 3 Pagi Masih Kerja', baru-baru ini viral foto tangan seorang dokter tampak memerah.

Dokter tersebut bertugas di laboratorium untuk mencari obat wabah virus corona.

Si dokter berbagi kondisi tangannya yang meradang setelah lebih dari 12 jam sehari bekerja di lab.

Mengutip dari Oriental Daily, dokter yang bernama Chen Jun tersebut merupakan seorang pejabat rumah sakit, yakni wakil direktur departemen laboratorium di RS Paru Wuhan.

Ia telah bekerja selama 19 tahun di rumah sakit itu.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved