Korea Utara Tetap Membuat Gelaran Akbar di Tengah Kekhawatiran Virus Corona, Demi Pemasukan Negara

Korea Utara Tetap Membuat Gelaran Akbar di Tengah Kekhawatiran Virus Corona, ini yang Diharapkan

TRIBUNMADURA.COM - Korea Utara akan tetap menggelar acara akbarnya meski di tengah kekhawatiran terkait virus corona.

Meski virus corona merebak dan membuat publik khawatir, namun Korea Utara ingin menegaskan bahwa harapan Korea Utara di bawah kepemimpinan Kim Jong Un bisa bebas dari virus corona.

Mereka juga berharap agar virus corona cepat mereda.

Acara yang akan digelar Korea Utara merupakan acara besar yang populer di negara tersebut.

Meskipun Korea Utara melarang pariwisata asing karena kekhawatiran akan virus corona yang tengah mencemaskan bayak orang, negara yang terisolasi itu dikatakan telah mengumumkan rencana untuk menggelar acara "Mass Games-nya".

• Daftar Harga iPhone dan Rekomendasi iPhone Turun Harga, Mulai iPhone 7, iPhone 8 Hingga iPhone 11

Mass Games adalah acara besar yang populer di Korea Utara.

Korea Utara tidak memiliki kasus virus corona yang dikonfirmasi, tetapi menghentikan penerbangan, menetapkan karantina wajib selama sebulan, dan menangguhkan pariwisata.

Namun pengumuman Mass Games menunjukkan Pyongyang berharap krisis terkait virus corona akan mereda pada musim panas, yang memungkinkannya untuk mengambil untung dari pariwisata asing - salah satu dari sedikit area bisnis yang lolos dari sanksi internasional.

Melansir dari AsiaOne.com, Mass Games akan kembali pada 15 Agustus, yang dirayakan sebagai Hari Pembebasan pada peringatan kekalahan Jepang pada akhir Perang Dunia II.

Mass Games adalah pertunjukan besar yang melibatkan puluhan ribu penari, pesenam, seniman bela diri dan penyanyi yang memerankan tema-tema propaganda.

Perusahaan lain, Koryo Tours, mengutip sumber-sumber dari Korea Utara yang mengatakan bahwa acara itu diperkirakan akan diadakan selama liburan besar, mungkin dimulai pada Agustus.

Sekitar tanggal 15 Agustus dan 10 Oktober, peringatan ke-75 berdirinya Partai Pekerja Korea yang berkuasa.

Tidak ada rincian lebih lanjut yang diketahui.

Tiket kebanyakan dijual di situs online dan jarang dapat dibeli secara langsung di tempat, kata manajer umum Koryo Tours Simon Cockerell.