Pengakuan Mengejutkan Anak-Anak di Bawah Umur Ikut Aksi 212, Tak Paham Isu demi Satu Tujuan Ini
Pengakuan mengejutkan anak-anak di bawah umur yang ikut Aksi 212, mengaku tidak begitu paham isu yang diangkat.
"Ada apa dengan negeri kami ini sampai sedemikian rupa, jadinya emak-emak merana dengan harga cabai melangit."
"Semua tarif listrik, BPJS naik 2 kali," keluhnya.
Emak-emak itu menduga Menteri Keuangan, Sri Mulyani, sudah bingung mencari dana untuk biaya kehidupan rakyat Indonesia.
"Rupa-rupanya ada sebabnya ini, mungkin Menteri Keuangan kita ini kebingungan mencari dana dari mana lagi akan ditambah oleh usulan biaya kehidupan dari negeri ini," seru emak-emak tersebut.
Menurut dia, Aksi 212 sangat penting untuk pertanggunjawaban tiap warga negara pada Indonesia.
"Saya ingin menyatakan begini ya, masing-masing ingin bertanggung jawab oleh negara jadi walaupun apa yang kita lakukan ini kecil, tapi jangan dianggap kecil," lanjutnya.
Emak-emak tersebut menuduh bahwa sekelompok penguasa sengaja melemahkan KPK karena adanya tindak korupsi.
"Mengapa beberapa pejabat, sekelompok pejabat, atau mereka yang berkuasa merasa sangat penting untuk melemahkan KPK, dalam hal ini korupsi," kata dia.
Lihat videonya mulai menit ke-2:41:
Singgung Jokowi, Luhut, hingga Ahok
Emak-emak tersebut juga sempat menyinggung tokoh-tokoh penting dalam orasinya, termasuk Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sebelum membahas Ahok, emak-emak tersebut menyinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia meminta pertanggungjawaban terkait APBD DKI Jakarta hingga dana insfrastruktur.
"Bapak Joko Widodo APBD DKI 2013 Rp1,54 triliun kasus impor busway saat masih menjadi Gubernur DKI, pertanggungjawaban kartu KIS dan KIP."