Miris, Pacar Ogah Tanggung Jawab Kehamilan Gadis, Gadis dan Ayah Malah Disidang Akibat Kasus Aborsi
Kejadian nahas itu bermula dari pacar gadis tersebut yang melontarkan janji manis agar sang pacar bisa berhubungan badan.
Penulis: Syamsul Arifin | Editor: Aqwamit Torik
Miris, Pacar Ogah Tanggung Jawab Kehamilan Gadis, Gadis dan Ayah Malah Disidang Akibat Kasus Aborsi
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Akibat tergoda bujuk rayu dan janji manis pacar, membuat gadis ini menjalani sidang di Pengadilan Negeri Surabaya.
Ia diadili karena dianggap melakukan aborsi.
Kejadian nahas itu bermula dari pacar gadis tersebut yang melontarkan janji manis agar sang pacar bisa berhubungan badan.
Namun janji tinggal janji.
Meski sudah berhubungan badan dan hamil, sang lelaki tak mau bertanggung jawab.
Malah, sang lelaki meminta agar janin tersebut digugurkan.
• Masuk Hari ke 2 Puasa Rajab, Berapa Hari Ketentuan Puasa di Bulan Rajab demi Dapat Fadhilah Istimewa
• Daftar Harga iPhone dan Spesifikasi iPhone, Mulai iPhone 7, iPhone 8, iPhone X Hingga iPhone 11
Nasib naas dialami seorang ayah dan anak yang diadili lantaran dianggap melakukan tindak pidana aborsi.
Adalah Eka Zulifah dan Muslich.
Sang Ayah Muslich masih geram atas tindakan pacar dari Eka, Affandi Ahmad Jaelani yang enggan bertanggung jawab setelah menghamili anaknya.
Selain itu, Muslich kesal kenapa Affandi tak diseret dalam sidang.
"Kalau tidak dihukum disini biar saja.
Nanti dihukum di akhirat saja," ujar Muslich sembari menatap ke bawah, Selasa, (25/2/2020).
Kekasih anaknya yang kini bekerja sebagai driver online tersebut bebas menjalani kesehariannya, sedangkan Muslich dan Eka merana di balik jeruji besi.
• Suami Posesif, Hajar Istri Setiap Facebook Istrinya Dapat Like, Kerap Disiksa Hingga Wajah Rusak
Sementara itu sang anak, Eka mengaku sudah dua tahun menjalin kisah kasih bersama Affandi.
Dia tak menyangka kekasihnya itu bertindak tega.
Kini wanita 22 tahun itu kini berusaha melupakan pria yang dulunya merupakan teman SMP nya itu.
Dia dulu terbujuk rayu kebaikan oleh sang pacar.
Hingga Eka selalu berusaha menuruti kemauan pacarnya itu.
Termasuk ketika mengajak berhubungan badan.
Terlebih Affandi selalu berjanji akan menikahinya kelak.
Eka pun hamil.
Dia memohon pacarnya bertanggung jawab.
Saat usia bayi dalam kandungan dua bulan, pacarnya menyatakan akan bertanggung jawab dan menikahinya.
Asalkan dia merahasiakan kehamilannya.
• Fadhilah atau Keutamaan Puasa Rajab 10 Hari Penuh, Berikut Niat Puasa Rajab dan Amalan Sunnah
"Usia tujuh bulan saya disuruh menggugurkan.
Beli obat penggugur saya tidak mau.
Dia bilang kalau mau dinikahi harus digugurkan dulu.
Dia memaksa saya menggugurkan," tuturnya.
Affandi berjanji bila jabang bayi digugurkan maka dia akan menikahi Eka.
Buah Nanas hingga minuman bersoda terpaksa dikonsumsi Eka.
Pada Bulan September, Eka mengalami kontraksi, sang Ayah, Muslich pun terbangun dari tidurnya.
Dia lantas memijat perut sang anak.
"Saya melihat (maaf) selangkangannya sudah menghitam.
Janinnya pun keluar dalam kondisi sudah mati.
Saya takut anak saya mati juga.
Jadi kalau tidak saya tolong bagaimana?," tegas Muslich dengan nada agak tinggi.
Keesokan harinya, Eka pun dibawa ke RS Soewandi.
Lantaran Eka mengalami pendarahan.
Sedang janinnya dibuang di sungai dekat rumahnya.