Kisah Bocah 8 Tahun Beli Obat Kuat Viagra untuk Diminum Sendiri, Apoteker yang Melayani Terkejut
Untuk apa seorang gadis 8 tahun membeli obat kuat, bahkan untuk berhubungan intim saja mungkin belum cukup umur. Simak kisah gadis ini!
TRIBUNMADURA.COM - Betapa terkejutnya seorang apoteker ketika melayani seorang gadis berusia delapan tahun yang ingin membeli obat kuat Viagra.
Siapa sangka gadis berusia delapan tahun ini nekat mengunjungi sebuah apotek dan membeli obat kuat.
Saking kagetnya, sang apoteker mempertanyakan maksud gadis berusia delapan tahun membeli obat kuat Viagra.
"Obat ini untuk siapa, dan mengapa kamu membelinya?" tanya apoteker tersebut.
Gadis itu pun mengatakan obat kuat Viagra dibeli untuk dirinya sendiri.
• BREAKING NEWS: Seorang Nenek Diduga Digorok Perampok di Surabaya, Muntahan Darah Keluar dari Mulut
• Nenek 73 Tahun di Surabaya Diduga Digorok Perampok, Pelaku Sempat Tanyakan Ini ke Pembantu Zulvida
• Cara Mudah Menulis Cerpen Bagi Pemula Ala Muna Masyari Pemenang Cerpen Terbaik Kompas 2017
Jawaban yang dilontarkan sang gadis lantas membuat apoteker semakin penasaran.
Dalam benaknya, apoteker ini bertanya-tanya untuk apa seorang gadis 8 tahun membeli obat kuat, bahkan untuk berhubungan intim saja mungkin belum cukup umur.
Lalu, gadis berusia 8 tahun itu mengaku, dia sangat membutuhkan obat kuat Viagra untuk menyembuhkan penyakitnya.
Ternyata sebelumnya, anak itu sedang belanja bersama ibunya, tetapi ibunya sudah memberikan resep obat kepada Xiaoya.
Lantas karena sang ibu sedang sibuk berbelanja, gadis itu pergi ke apotek seorang diri untuk membeli obat tersebut.
Setelah sadar anaknya ke apotek sang ibu menyusulnya dan tau apoteker tersebut kebingungan, sang ibu menjelaskan bahwa memang benar anaknya membeli Viagra untuk dikonsumsinya.
Ibu Xiaoya menjelaskan bahwa putrinya sudah mengonsumsi Viagra selama 5 tahun karena memiliki tekanan darah sistolik yang sangat tinggi di arteri paru kecil.
Dengan kata lain, anak itu menderita penyakit hipertensi paru.
Ibunya kemudian menjelaskan mengapa anaknya membeli obat tersebut.
Dokter awalnya memberinya resep obat Bosnia, tetapi karena harganya mahal dan orang tuanya tidak mampu membelinya dia beralih ke Viagra.