Pembunuhan Sadis di Sidoarjo

Kasus Pembunuhan Sadis Keponakan Kepada Pamannya, Dikenal Jarang Rukun, Tapi Bikin Keluarga Kaget

Sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, Hamzah alias Kaspo ternyata sudah sering bertengkar dengan Imam Achmadi alias Mamok, pamannya sendiri.

Penulis: M Taufik | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/M TAUFIK
Korban pembunuhan tragis di Sidoarjo tergeletak di gang II Kelurahan Magersari, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (12/3/2020). 

Kasus Pembunuhan Sadis Keponakan Kepada Pamannya, Dikenal Jarang Rukun, Tapi Bikin Keluarga Kaget

TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Kisah pembunuhan sadis di Sidoarjo ternyata penyebabnya bukan saat kejadian saja.

Bahkan jauh sebelum peristiwa pembunuhan itu terjadi, antara pelaku dan korban sering bersitegang.

Namun, pertengkaran itu hanya pertengkaran kecil saja.

Hingga akhirnya kejadian pembunuhan sadis itu terjadi.

Sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, Hamzah alias Kaspo ternyata sudah sering bertengkar dengan Imam Achmadi alias Mamok, pamannya sendiri.

Update Harga HP Oppo Maret 2020: Oppo F11 hingga Oppo A5 2020, Dilengkapi Spesifikasi Oppo A31

Daftar Harga iPhone, Rekomendasi Maret 2020, Mulai dari iPhone 7 Rp 6 Jutaan, Hingga iPhone 11

Karena itu keluarga mengaku kaget sampai terjadi pembunuhan.

Kaspo menghabisi nyawa pamannya sendiri di depan gang II Kelurahan Magersari, Sidoarjo.

Pria 45 tahun itu menghajar pamannya yang berusia 54 tahun menggunakan pacul dan linggis hingga tewas mengenaskan.

"Memang sering tengkar.

Tapi pertengkaran kecil saja.

Pertengkaran mulut, tak sampai berkelahi.

Tidak menyangka kok sampai seperti ini," kata Ervina, istri Kaspo.

Rumah Kaspo dan Mamok bersebelahan di Kelurahan Magersari.

Usai Wabah Virus Corona, Wabah Demam Berdarah Juga Harus Diwaspadai, Data ini Membuat Waspada

Keluarga mengaku tidak tahu apa yang melatarbelakangi peristiwa itu.

Sampai Kaspo menghabisi nyawa pamannya.

"Setahu saya tidak ada masalah apa-apa sebelumnya.

Suami gak pernah cerita ada masalah dengan pamannya," sebut dia.

Tak hanya kaget, Ervina juga shok berat mendapat kabar bahwa suaminya telah membunuh pamannya.

Namun dia memilih pasrah dan menyerahkan sepenuhnya penanganan perkara ini ke pihak kepolisian.

Peristiwa pembunuhan itu terjadi Kamis pagi.

Berawal saat Mamok membongkar dan membersihkan selokan di dekat gang, persis di tempat Kaspo biasa berjualan es degan.

Melihat itu, Kaspo marah.

Dia merasa tak bisa jualan gara-gara pekerjaan Mamok tersebut.

Padahal Mamok juga disurut ketua RT setempat.

Sempat terjadi cekcok mulut antarmereka.

Deretan Ramalan Roy Kiyoshi Satu Persatu Terbukti di 2020, Termasuk Virus Corona dan Kasus Bully

"Saat korban berada di selokan, pelaku mengambil cangkul dan dipukulkan ke tubuh korban," ujar Saptono, saksi mata di lokasi kejadian.

Saptono mencoba melerai bersama Widodo.

Namun pelaku tetap berontak dan ingin melanjutkan menganiaya korban.

"Korban sempat berdiri dari selokan, pelaku mengambil linggis dan dipukulkan ke kepala korban berkali-berkali.

Korban pun tewas di lokasi,” kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai juru parkir di dekat lokasi kejadian.

Upayanya melerai tak membuahkan hasil.

Dia kalah kuat dengan pelaku.

Begitu didorong langsung terpental.

Malah dia sempat takut ikut menjadi sasaran.(ufi)

Penyebab

Imam Achmadi alias Mamok menjadi korban pembunuhan sadis yang dilakukan oleh keponakannya sendiri.

Pria berusia 54 tahun itu dibunuh oleh keponakannya yang bernama Hamzah alias Kaspo.

Hamzah alias Kaspo masih berusia 34 tahun dan tinggal di Kelurahan Magersari, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo.

"Pelakunya itu keponakan korban sendiri," kata Tono, warga setempat.

Pelaku sehari-hari berjualan es degan di depan pintu gerbang gang II Kelurahan Magersari tersebut.

Dia marah melihat korban membongkar penutup saluran air di lokasi tempatnya bekerja.

Korban pembunuhan tragis di Sidoarjo tergeletak di gang II Kelurahan Magersari, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (12/3/2020).
Korban pembunuhan tragis di Sidoarjo tergeletak di gang II Kelurahan Magersari, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (12/3/2020). (TRIBUNMADURA.COM/M TAUFIK)

Padahal, korban membersihkan saluran berdasar perintah dari ketua RT.

"Korban masih di dalam selokan sudah dipacul. Kenudian naik dan dipukul menggunakan linggis," ujar beberapa warga di lokasi kejadian.

Korban tewas di lokasi kejadian. Kenudian pelaku berjalan meninggalkan lokasi. Tak lama berselang, pria itu berhasil ditangkap petugas kepolisian.

"Pelakunya sudah diamankan. Sekarang diproses di Satreskrim Polresta Sidoarjo," kata Kapolsek Sidoarjo Kota Kompol Supiyan.

Termasuk barang bukti berupa linggis dan pacul yang dipakai pelaku menghabisi nyawa korban juga sudah disita petugas.

Sementara jenazah korban langsung dilarikan ke RSUD Sidoarjo beberapa saat setelah proses olah TKP.

Tersinggung jadi sebab

Sebelumnya, pembunuhan sadis yang terjadi di Kelurahan Magersari, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (12/3/2020) pagi ini berlatar rasa tersinggung.

Siapa sangka jika pelakunya masih termasuk kerabat dan keluarga korban.

Rasa tersinggung itu dimulai ketika korban tidak memberi tahu terkait rencana pembersihan selokan di dekat tempat jualannya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunMadura.com, korban bernama Imam Achmadi alias Mamok.

Pria berusia 55 tahun itu tinggal di Kelurahan Magersari, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo.

Sedangkan pelakunya bernama Hamzah alias Kaspo.

Kaspo adalah pria berusia 34 tahun yang juga tinggal di Kelurahan Magersari, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo.

Hamzah alias Kaspo setiap hari berjualan es degan.

 

Korban pembunuhan tragis di Sidoarjo tergeletak di gang II Kelurahan Magersari, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (12/3/2020).
Korban pembunuhan tragis di Sidoarjo tergeletak di gang II Kelurahan Magersari, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (12/3/2020). (TRIBUNMADURA.COM/M TAUFIK)

Peristiwa berdarah itu terjadi di dekat pintu gerbang gang II Kelurahan Magersari sekira pukul 08.00 WIB.

Dari keterangan sejumlah saksi, awalnya korban mendapat perintah dari ketua RT setempat untuk membersihkan atau mengeruk saluran air di sepanjang pintu gerbang gang II Kelurahan Magersari.

Ketika korban sedang sibuk membersihkan selokan itu, tiba-tiba didatangi oleh pelaku yang saat itu sedang berjualan es degan di dekat pintu gerbang gang II tersebut.

Hamzah langsung marah-marah ke korban.

Dia naik pitam lantaran ada kegiatan bersih-bersih saluran tapi dirinya tidak diberi tahu.

Sambil marah-marah, pelaku mengambil linggis kemudian memukulkan linggis itu mengenai kepala bagian belakang korban.

"Selain itu, pelaku juga memukul korban menggunakan cangkul mengenai bagian belakang dan samping kanan kepala korban. Korban pun tewas di lokasi kejadian," kata Kapolsek Sidoarjo Kota Kompol Supiyan.

Linggis dan cangkul tersebut disita polisi sebagai barang bukti. Sementara jenazah korban langsung dievakuasi menuju kamar jenazah RSUD Sidoarjo.

 

Penemuan korban

Pembunuhan sadis terjadi di Kelurahan Margasari, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (12/3/2020).

Kali ini menimpa seorang pria berusia 55 tahun dengan luka parah di bagian kepala.

Pria tersebut bernama Imam Ahmadi.

"Kejadiannya sekira pukul 08.00 WIB. Korban ditemukan tergeletak di gang II kelurahan Magersari," kata Andi, warga setempat.

Polisi yang mendengar kabar itu langsung ke lokasi kejadian. Termasuk tim inafis Polresta Sidoarjo.

Selain memeriksa korban dan mengevakuasi jenazahnya ke rumah sakit, petugas juga terlihat memintai keterangan beberapa saksi untuk mengungkap peristiwa ini.

Pelakunya diduga kerabat korban sendiri.

"Petugas masih melakukan penyelidikan. Dari pemeriksaan, diketahui korban mengalami luka parah di bagian kepala," kata Kapolsek Sidoarjo Kota Kompol Supiyan.

Kapolsek mengiyakan bahwa dugaan sementara korban tewas akibat dipukul linggis kepalanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved