Kisah Penimbun Masker dan Hand Sanitizer, Borong Sebelum Pandemi, Berharap Untung Malah Buntung
Mereka menimbun masker dan hand sanitizer untuk dijual kembali saat kebutuhan tinggi. Tapi, kisah mereka yang berharap untung, malah justru buntung.
Kisah Penimbun Hand Sanitizer, Borong Banyak di Tengah Pandemi, Berharap Untung Malah Buntung
TRIBUNMADURA.COM - Virus corona kini ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi.
Di tengah pandemi, hampir seluruh warga mencari antiseptik dan juga masker untuk mencegah penyebaran virus corona.
Namun, di tengah wabah virus corona ada yang mencoba mencari celah keuntungan.
Mereka menimbun masker dan hand sanitizer untuk dijual kembali saat kebutuhan tinggi.
Tapi, kisah mereka yang berharap untung, malah justru buntung.
Dua kakak beradik yang mengambil kesempatan dalam kesempitan akhirnya kena batunya.
Keduanya adalah Matt dan Noah Colvin, berasal dari Hixson, Tennessee.
Mereka menghabiskan USD 10 ribu atau sekitar Rp 147 juta hingga USD 15 ribu atau sekitar Rp 221 juta untuk memborong hand sanitizer, masker dan lap anti bakteri.
Kemudian mereka menimbunnya untuk kemudian dijual kembali dengan harga tinggi.

Sebagaimana dilansir The New York Times, Minggu (15/3/2020), mereka berkeliling di Tennessee dan Kentucky untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok saat mewabahnya virus corona.
Mereka membelinya di toko Dollar Tree, Wallmart, Staples hingga Home Depot.
Setelah memborong barang-barang itu, keduanya kemudian menjual kembali melalui situs Amazon dengan harga lebih tinggi.
Menurut pengakuan Colvin, ia sudah memasang sekitar 300 botol hand sanitizer dan sudah terjual semua.
Satu botol hand sanitizer, berhasil terjual dengan harga antara USD 8 hingga USD 70 atau sekitar Rp 1 juta. Padahal awalnya 1 botol hand sanitizer hanya dibanderol USD 1.