Wabah Virus Corona
KKB Papua Manfaatkan Virus Corona Sebagai 'Senjata', Facebook Jadi Media KKB Papua Jatuhkan NKRI
Nampaknya, virus corona yang sudah masuk di Papua dimanfaatkan oleh pihak KKB Papua. Kini, KKB Papua melancarkan propagandanya.
Dilansir Gridhot ( TribunMadura.com network ) dari akun Facebook Veronica Koman, ia merasa khawatir dengan efek virus corona di Papua.
Dikatakannya pada unggahannya pada Sabtu (14/3/2020) bahwa kekhawatirannya berkaitan dengan depopulasi jumlah orang di Papua yang tentu membuatnya menjadi teramat penting.
Apalagi menurutnya, secara global efek pandemik terhadap masyarakat adat selalu lebih buruk dibanding masyarakat biasa.
Veronica Koman bahkan membandingkannya dengan pandemik influenza tahun 1918.
"Pandemik influenza tahun 1918 menewaskan 19% - 22 % total penduduk Samoa Barat, Fiji = 5.2%, Tonga = 4.2% - 8.4%, Guam = 4.5%, Tahiti = 10%. Kita belum tahu kekuatan tubuh orang Pasifik dalam menghadapi virus corona," tulis perempuan yang kini menjadi buronan itu.
Veronica Koman juga mengungkapkan bahwa kesadaran kesehatan masyarakat Papua itu terburuk di Indonesia.
"Hak atas kesehatan masyarakat Papua itu terburuk di Indonesia, urus penyakit umum saja setengah mati, apalagi virus corona," ungkapnya.

Aktivis HAM yang kini jadi buronan itu menduga bahwa angka kasus terinfeksi virus corona di Indonesia bisa saja sudah melambung tinggi dibandingkan dengan yang telah terdeteksi.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah pusat tidak transparan dalam mengatasi krisis ini.
"Saat ini terdeteksi 69 karena peralatan dan kesiapan Indonesia untuk mendeteksi virus ini masih minim. Kalau tidak ada alatnya, ya tidak bisa mendeteksi toh? Pemerintah pusat juga terbukti tidak transparan dalam mengatasi krisis ini," tulis Veronica Koman pada unggahannya.
Perempuan itu memprediksikan, cepat atau lambat virus corona akan masuk Papua.
Ia juga mengatakan bahwa semakin rendah laju migrasi suatu wilayah, semakin rendah pula kemungkinan penularannya.
Veronica Koman pun menyarankan apabila ingin pulang kampung, lebih baik pulang secepatnya dan jangan menunda hingga virus sudah merebak.
"Kalau mau pulang kampung, pulang sekarang. Jangan nanti virus sudah merebak di kota, baru mau pulang, itu namanya bawa virus masuk ke ko pu kampung. Ingat, tidak semua yang terinfeksi virus corona menunjukkan gejala," katanya.
Veronica Koman bahkan mengatakan bahwa usaha pemerintah untuk mengurus virus corona, khususnya di Pulau Jawa masih kacau.