Wabah Virus Corona

Inilah Perbedaan Social Distancing dengan Physical Distancing yang Bisa Mencegah Penyebaran Corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan penggunaan istilah social distancing menjadi physical distancing.

Editor: Elma Gloria Stevani
Dokumentasi Istimewa
Penerapan social distancing di dalam kereta MRT Jakarta, Senin (23/3/2020). 

Inilah Perbedaan Social Distancing dengan Physical Distancing yang Bisa Mencegah Penyebaran Corona

TRIBUNMADURA.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan penggunaan istilah social distancing menjadi physical distancing.

Begitu pula dengan Pemerintah yang mengubah istilah social distancing menjadi physical distancing.

Presiden Joko Widodo mengatakan, physical distancing menjadi opsi yang paling tepat untuk diambil.

"Di negara kita yang paling pas adalah physical distancing, menjaga jarak aman," kata Jokowi dalam rapat terbatas lewat video conference dengan para gubernur seluruh Indonesia dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/3/2020) dikutip dari Kompas.com.

Sinopsis Film Freelancers, Kisah Anak dari Polisi yang Dibunuh, Tayang di Trans TV Pukul 00.00 WIB

Sinopsis Film Universal Soldier: Day of Reckoning Dibintangi Jean Claude Van Damme, Tayang Malam Ini

Lalu, apa itu physical distancing?

Dalam sebuah transkip WHO yang beredar belakangan ini, dan juga dibagikan oleh pemerhati Bahasa Indonesia Ivan Lanin di akun Twitternya, ada alasan menarik kenapa WHO mengganti frasa social distancing menjadi physical distancing.

Dikatakan Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis untuk respons Covid-19 sekaligus kepala unit penyakit dan zoonosis di WHO, saat ini hal yang bisa dilakukan untuk menghindari diri dari virus corona adalah tidak berada di kerumunan atau tempat ramai.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah berada di rumah saja dan mengurangi aktivitas yang tak perlu di luar rumah.

Dengan menjaga jarak fisik dari orang lain, hal ini dapat mencegah virus menyebar dari satu orang ke orang yang lain.

"Namun, menjaga jarak fisik bukan berarti kita memutus hubungan sosial dengan orang yang kita cintai, dari keluarga kita," kata Kerkhove.

Alasan itulah yang membuat frasa social distancing diganti menjadi physical distancing. Agar kita menjaga jarak fisik, bukan jarak sosial.

Warga mengantre dengan social distancing saat mengantre pembagian hand sanitizer gratis di FMIPA Unila, Senin (23/3/2020). 40 liter cairan hand sanitizer dibuat untuk dibagikan ke masyarakat.
Warga mengantre dengan social distancing saat mengantre pembagian hand sanitizer gratis di FMIPA Unila, Senin (23/3/2020). 40 liter cairan hand sanitizer dibuat untuk dibagikan ke masyarakat. (KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA)

Karantina di Rumah Bikin Nia Ramadhani Frustrasi Sampai Pesan Shabu-shabu Daging Premium & Kokinya

Sinopsis Film Resident Evil: The Final Chapter, Akhir Petualangan Alice Membasmi Zombie

Tanpa memutus jarak sosial di antara manusia.  

Dilansir Futurism, Jumat (20/3/2020), profesor psikologi dari Universitas Stanford, Jamil Zaki berpendapat bahwa sudah saatnya kita menghentikan pemakaian frasa social distancing.

"Saya pikir, kita harus mulai membingkai ulang apa yang sedang kita lakukan sekarang. Kita saat ini sedang menjaga jarak fisik atau physical distancing dengan orang lain untuk menekankan bahwa kita tetap dapat terhubung secara sosial bahkan ketika fisik tak bertemu," kata Zaki dalam sebuah pertemuan di universitasnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved