Kompetisi Liga 1 2020 Dihentikan Karena Virus Corona, Arema FC Enggan Bahas Untung Rugi Bagi Klub

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Penyebaran wabah virus corona atau Covid-19 membuat industri sepak bola, termasuk di Indonesia, menjadi lumpuh.

Kompetisi Liga 1 2020 yang baru berjalan tiga pekan itu terpaksa dihentikan sementara.

Akibatnya, pemain dan ofisial klub hanya menerima gaji maksimal 25 persen dari gaji yang telah disepakati dalam kontrak.

• Kandang Arema FC Jadi Opsi Tempat Karantina Pasien Virus Corona, Kadispora: Masih Sebatas Wacana

• Penyebaran Virus Corona Belum Mereda, Arema FC Buka Kemungkinan Perpanjang Jadwal Libur Pemain

• Selama Diliburkan Karena Virus Corona, Pemain Persebaya Wajib Kirim Video Latihan Pribadi ke Pelatih

Ruddy Widodo General Manager Arema FC, tak menampik adanya kerugian dari penghentian Liga 1 2020 tersebut.

"Yang pasti ini soal persoalan kehidupan manusia di seluruh dunia," kata Ruddy Widodo pada Surya ( grup TribunMadura.com ), Rabu (1/4/2020).

"Tidak hanya Indonesia saja. Sepak bola merupakan bagian dari kehidupan itu," sambungnya.

"Tentunya semua sektor merugi, tidak ada yang untung dan tidak elok saat ini kita bicara untung dan rugi," tambah dia.

Menurut pria asal Madiun tersebut, yang terpenting saat ini ialah bersama-sama berusaha mencegah virus corona agar tak meluas.

Karenanya, ia berharap, semua pihak sementara harus mengutamakan sisi kemanusiaan diatas persoalan untung dan rugi yang dialami klub.

"Yang penting kita harus bersatu, bergandengan tangan agar badai ini cepat berlalu dan kembali ke kehidupan yang normal," ujarnya.

• Pemain Arema FC Wajib Kirim Video Latihan Selama Libur, Ini Akibatnya Jika Melanggar Aturan Pelatih

• Kiper Madura United Habiskan Masa Libur di Bangkalan, Bongkar Alasan Tak Pulang ke Kampung Halaman