Wabah Virus Corona

Karni Ilyas Kritik Pemerintah Tak Siap Hadapi Covid-19, Mulai Kebijakan Lockdown HIngga Segi Medis

Pemimpin Redaksi tvOne, Karni Ilyas menyoroti banyaknya tenaga medis yang meninggal dunia akibat virus corona.

Editor: Aqwamit Torik
Youtube TV One
Karni Ilyas 

Lantas, Karni Ilyas justru menyoroti soal ketidaksiapan pemerintah menyediakan alat medis untuk dokter dan perawat menangani pasien virus corona.

Daftar Harga dan Spesifikasi HP Realme Terbaru 5 April 2020, Realme 6, Realme 6 Pro hingga Realme XT

Handuk Mandi Digunakan Temannya Menyeka Tangan Usai BAB, Gadis Ini Alami Kejadian Tak Terlupakan

Ia menyebut, para tenaga medis itu kini tengah bertarung melawan virus dengan nama lain Covid-19 itu.

Bahkan, menurutnya sudah ada puluhan dokter yang tewas terkena virus corona.

"Kita enggak siap juga, yang lebih miris lagi bukan dari pencegahan lagi, dari segi menanganinya," kata Karni Ilyas.

"Sampai hari ini menurut Koran Tempo sudah ada 24 dokter kita yang gugur karena bertarung melawan Corona ini."

Menurut Karni Ilyas, tidak tersedianya alat medis menjadi satu di antara penyebab tewasnya puluhan dokter itu.

"Kenapa? Saya baru sadar belakangan ini bahwa kita enggak siap juga ternyata dalam hal perlengkapan di rumah sakit, perlengkapan untuk dokter, APD (Alat Pelindung Diri) untuk tenaga medis baik perawat maupun dokternya," tukasnya.

Simak video berikut ini menit ke-3.25:

Perjuangan Tenaga Medis Atasi Corona

Di sisi lain, sebelumnya Wakil Ketua Medis Covid-19 Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi, Sumatera Barat, dokter Deddy Herman mengungkap keluh kesah para tenaga medis yang menangani pasien virus corona.

Dilansir TribunWow.com ( TribunMadura.com network ), dr Deddy Herman menyebut masalah terbesar yang dihadapi para tenaga medis justru berasal dari keluarga.

Ia menyebut, semua keluarga tenaga medis yang menangani virus corona merasa was-was melepas kerabat terdekatnya menjalankan tugas.

Hal itu disampaikannya melalui tayangan Youtube Talk Show tvOne, Minggu (5/4/2020).

"Masalah yang sering kita temukan adalah keluarga, bahwa seluruh keluarga paramedis atau keluarga dokter yang bekerja ini semuanya was-was," ucap Deddy.

Menurutnya, sikap keluarga itu muncul karena banyak tenaga medis yang meninggal dunia akibat tertular virus corona dari pasien yang ditangani.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved