TRIBUNMADURA.COM, TUBAN - Pandemi virus corona atau Covid-19 membuat harga sebagian komoditas pangan kelimpungan, mulai daging ayam, ikan, maupun bumbu dapur.

Peternak ayam petelur mulai dibayangi anjloknya harga akibat wabah virus corona.

Selain itu, faktor lain disebabkan telur breeding atau tetas yang mulai yang masuk di pasaran.

• Lokasi Judi Sabung Ayam di Desa Tanjung Pamekasan Digerebek Polisi, Aksi Penggerebekan Diduga Bocor

• Harga Ayam Broiler di Malang Anjlok hingga Rp 7.500 Per Kilogram, Peternak Pilih Kosongkan Kandang

• Lokasi Judi Sabung Ayam Digerebek Polisi, Pelaku Lari Semburat sampai Ada yang Tenggelam di Sungai

Peternak telur ayam di Kabupaten Tuban, Imam Abu Hanifah mengatakan, harga telur ayam di tingkat peternak saat ini turun menjadi Rp 15 ribu sampai Rp 16 ribu per kilogram.

Padahal sebelumnya, kata dia, harga telur ayam berkisar Rp 20 ribu per kilogram.

Bahkan, dua hari yang lalu paling parah, harga telur berada di kisaran Rp 14 ribu per kilogram.

"Saat ini harga telur turun, diperparah dengan beredarnya telur breeding di pasaran,” ujar Imam, Minggu (3/5/2020).

Menurut dia, peternak petelur ayam juga terancam tekor lantaran harus menanggung biaya operasional yang tidak sebanding dengan hasil penjualan telur.

Pasalnya, harga telur turun akibat permintaan pasar masih lesu, ditambah munculnya telur breeding yang dari sisi harga lebih murah.

• Harga Cabai di Tuban Anjlok, Per Kilogramnya Dijual Seharga Rp 6 Ribu dari Harga Awal Rp 35 Ribu

Keberadaan telur breeding atau telur tetas dari sisi harga relatif lebih murah yakni di Tuban Rp 14 ribu per kilogram.