Virus Corona di Jawa Timur
Pemprov Jatim Siapkan Rumah Sakit Darurat Jatim untuk Pasien Covid-19 dengan Gejala Ringan & Sedang
Khofifah Indar Parawansa menyebut, persiapan realisasi Rumah Sakit Darurat Covid-19 Jatim di Puslitbang Humaniora Surabaya tengah dikebut bersama.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pemprov Jatim segera menyiapkan Rumah Sakit Darurat di Puslitbang Humaniora di Jalan Indrapura Surabaya dan rumah sakit infeksi di Rumah Sakit Universitas Airlangga.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut, persiapan realisasi Rumah Sakit Darurat Covid-19 Jatim di Puslitbang Humaniora Surabaya kini tengah dikebut bersama untuk bisa menyediakan layanan fasilitas kesehatan yang cukup bagi pasien terinfeksi virus corona.
Wanita yang juga mantan Menteri Sosial RI ini menegaskan bahwa Rumah Sakit Darurat ini nantinya didirikan hanya untuk pasien Covid-19 tidak boleh yang lain.
Namun kedua tempat ini didedikasikan hanya untuk pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang.
• Ingin Menyebrang, Pelajar Tulungagung Ini Malah Hanyut di Sungai Brantas, Ditemukan Meninggal Dunia
• Arema FC Sampaikan Belasungkawa atas Kepergian Penyanyi Didi Kempot
• Didi Kempot Meninggal Dunia, sang Kakak Ungkap soal Riwayat Penyakit: Kecapekan
"Ini kita siapkan untuk merawat pasien terkonfrimasi Covid-19. Jadi khusus. Tapi untuk yang dirawat di sini adalah mereka yang gejala klinisnya adalah ringan hingga sedang. Kalau yang gejala klinisnya berat, saya rasa mereka membutuhkan perawatan dengan alat yang sangat lengkap, maka RSUD Dr Soetomo dan Rumah Sakit Universitas Airlangga adalah top refferal," kata Khofifah, Selasa, (5/5/2020).
Biasanya mereka pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang memiliki gejala klinis berat adalah mereka yang memiliki komorbiditas atau penyakit penyerta.
Seperti penyekit jantung, hipertensi, dan juga penyakit lain. Sehingga dibutuhkan perawatan lebih internsif untuk merawat penyakit komorbiditasnya.
"Tapi kalau mereka positif, namun klinisnya ringan dan sedang dan jika tidak tertampung di rumah sakit top refferal maka akan kita tampung di sini," kata Khofifah Indar Parawansa.
Di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Jatim tersebut akan disediakan 200 bed.
Saat ini penyelesaian renovasi gedung Puslitbang Humaniora tengah dilakukan.
Di sana memang sudah tersedia bed dan juga ruang-ruang perawatan. Sehingga hanya dibutuhkan beberapa penambahan sarana dan prasarana.
Lebih lanjut, wanita yang juga mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid ini juga menyebut bahwa di komplek Puslitbang Humaniora Surabaya tersebut juga akan dikembangkan rumah sakit darurat dengan berbasis tenda.
"Sore ini kita akan siapkan tambahan rumah sakit darurat berbasis tenda, ini tendanya berstandar protokol WHO. Segala kelengkapan sudah dikonfirm ke kami, jika memang memembutuhkan maka gugus tugas pusat akan memberikan ke kami," tegas Khofifah Indar Parawansa.
• Jika Semua Pasien Positif Covid-19 Sembuh, Bisakah Status Zona Merah Sumenep Kembali ke Zona Hijau?
• BREAKING NEWS - Didi Kempot Meninggal Dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo Jawa Tengah
• Beredar Kabar Perawat RSUD Dr Soetomo Kabur Setelah Positif Covid-19, Begini Fakta dan Kronologinya
Di sisi lain, Ketua Gugus Tim Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengatakan bahwa kondisi rumah sakit rujukan di Jawa Timur secara teori memang sudah overload.
Khususnya dalam hal penyediaan ruang negative pressure yang dimiliki di setiap rumah sakit untuk pasien Covid-19.
"Secara teori memang sudah overload. Karena kalau kita lihat dibanyak rumah sakit, banyak yang pasien Covid-19 dirawat di ruang yang bertekanan biasa atau normal. Padahal kalau dalam kondisi ideal harusnya di ruang bertekanan negatif, dan ini terjadi di banyak daerah," katanya.
Targetnya dalam pekan ini rumah sakit darurat di Puslitbang Humaniora akan rampung dan siap digunakan untuk merawat pasien Covid-19.