Hancur Hati Ibu ABK ini Saat Diminta Nomor Rekening, Terima Kenyataan Pahit Anaknya Dilarung di Laut

Ibu dari satu ABK merasa hancur hatinya saat mengetahui jenazah anaknya dilarung di laut. Ibu tersebut mengetahui ketika bos dari anaknya menghubungi

Editor: Aqwamit Torik
MBC/Screencap from YouTube
Sebuah tangkapan layar dari video yang dipublikasikan media Korea Selatan MBC memperlihatkan, eorang awak kapal tengah menggoyang sesuatu seperti dupa di depan kotak yang sudah dibungkus kain berwarna oranye. Disebutkan bahwa kotak tersebut merupakan jenazah ABK asal Indonesia yang dibuang ke tengah laut oleh kapal asal China. 

Dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, NA (20) salah satu ABK bercerita perlakuan tak pantas kapal China soal makan.

Pemuda asal Makassar, Sulsel ini menyebut adanya perlakuan diskriminasi soal makan dan minum.

Bagi ABK non-Indonesia akan mendapatkan makanan yang lebih bergizi.

"Kita dibedain dengan orang dia," kata NA.

Ia menyebut sekitar 20 ABK berasal dari Indonesia, sementara 6 lainnya dari China.

"Air minumnya, kalau dia minum air mineral, kalau kami minum air sulingan dari air laut," ungkap NA.

"Kalau makanan, mereka makan yang segar-segar," kata NA.

KR (19), asal Manado, menambahkan, "Mereka makan enak-enak, kalau kami sering kali makan ikan yang biasanya buat umpan itu."

Kenangan Pahit Melarung Jenazah

Tak hanya kenangan soal makanan yang getir, mereka pun ingat betul bagaimana detik-detik pelarungan jenazah kawan senasib mereka.

Pengalaman pahit yang sulit mereka lupakan adalah ketika harus melarung empat jenazah rekannya ke lautan lepas.

Upaya mereka agar jenazah "disimpan" di ruang berpendingin, dan kelak dikubur "secara layak" di daratan, ditolak kapten kapal.

Mereka berulang-ulang meminta kepada kapten kapal agar jenazah rekannya itu dikubur saat kapal berlabuh.

"Kami sudah ngotot, tapi kami tidak bisa memaksa, wewenang dari dia [kapten kapal] semua," kata NA.

"Mereka beralasan, kalau mayat dibawa ke daratan, semua negara akan menolaknya," ujar NA menirukan jawaban kapten kapal.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved