Virus Corona di Surabaya
Perawat RS Royal Surabaya PDP Covid-19 Meninggal Dunia saat Hamil, Wagub Emil Sampaikan Duka Cita
Seorang perawat Rumah Sakit Royal Surabaya, Ari Puspita Sari meninggal di RSAL dr Ramelan Surabaya pada, Senin (18/5/2020).
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kabar duka datang dari tenaga kesehatan di Jawa Timur setelah seorang perawat Rumah Sakit Royal Surabaya, Ari Puspita Sari meninggal di RSAL dr Ramelan Surabaya pada, Senin (18/5/2020) setelah menjalani perawatan selama tiga hari.
Perawat yang sedang hamil tersebut berstatus PDP Covid-19 saat meninggal dunia karena tes swab Covid-19 belum keluar.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengatakan, kejadian meninggalnya perawat tersebut menjadi motivasi bagi pemerintah untuk terus memperbaiki sistem pelayanan kesehatan.
• Beredar Kabar Soal Suami Perawat RS Royal Surabaya Meninggal karena Corona, Dokter Aldiah: Itu Hoaks
• Update Corona di Jatim: 131 Kasus Baru Covid-19, Total Pasien Positif 2.281, 38 Orang Sembuh
• Kasus Corona di Jatim Makin Tinggi Selama PSBB Surabaya Raya, Begini Penjelasan Tim Gugus Tugas
"Tentu, setiap hal seperti ini akan menjadi ruang untuk melakukan pembenahan terkait sistem yang ada," ujar Emil Dardak, Senin (18/5/2020).
Dalam kesempatan itu, Emil Dardak juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya perawat tersebut.
"Kami berduka, kita dengar ada perawat yang meninggal dunia. Atas nama Pemprov Jatim, kami sampaikan duka cita mendalam," ucap Mantan Bupati Trenggalek ini.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi menjelaskan, orang hamil memang termasuk dalam kategori yang rentan ketika terjangkit Covid-19 karena imunitas dan metabolisme yang berubah.
• Pengunjung Mal di Jember Membludak Viral di Media Sosial, Fakta Baru Terungkap Setelah Polisi Datang
• Klaster Baru Penyebaran Virus Corona di Jatim, 7 ABK KMP Kirana 3 Dinyatakan Positif Covid-19
• 3 Tambahan Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Kediri, 1 di Antaranya dari Klaster Jamaah Tarawih
"Jantung, diabetes, TBC, ketuaan, orang hamil itu betul-betul harus dijaga. Imunitas orang yang sedang hamil itu berubah. Respons terhadap virus dan penyakit juga berubah," ujar Joni Wahyuhadi.
Sebab itulah, Joni menekankan pentingnya masyarakat untuk memahami tujuan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk tetap menjaga physical distancing, memakai masker, dan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 lainnya.
"Seperti orang dengan diabetes kemungkinan mortalitas akibat Covid-19 itu 1,6 kali lebih besar dari orang normal. Jantung lebih besar lagi. Termasuk orang lansia, risikonya 2,51 kali lebih besar," ucapnya.
TribunMadura.com
tenaga kesehatan
virus corona
Covid-19
Kota Surabaya
RS Royal Surabaya
perawat
hamil
Rumah Sakit Royal Surabaya
Ari Puspita Sari
RSAL dr Ramelan Surabaya
tes swab
Wakil Gubernur Jawa Timur
Emil Dardak
Hanya Pakai 3 Zona dalam PPKM Mikro, Pemkot Surabaya: Zonasi Persebaran Lebih Ketat dari Ketentuan |
![]() |
---|
Gambaran PPKM Mikro yang Akan Diterapkan Hari Ini, Pemkot Surabaya Bagi Kampung Berdasarkan 3 Zona |
![]() |
---|
COVID-19 di Perusahaan Jadi Sorotan, Relawan RS Lapangan Kogabwilhan II Indrapura Gelar Sosialisasi |
![]() |
---|
Tekan Penularan di Klaster Keluarga, Asrama Haji Surabaya Jadi Tempat Isolasi Pasien OTG Covid-19 |
![]() |
---|
Soal Perpanjangan PPKM, Pemkot Surabaya Masih Tunggu Instruksi Pemerintah Pusat |
![]() |
---|