Berita Malang
Protokol Covid-19 di Kota Malang Bakal Diperketat pada Masa Adaptif usai PSBB Malang Raya
Protokol Covid-19 virus corona di Kota Malang akan diketatkan saat masa adaptif.
Penulis: Mohammad Rifky Edgar | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan, protokol Covid-19 virus corona akan diketatkan saat masa adaptif nanti.
Hal tersebut disampaikan Sutiaji saat memimpin langsung rapat koordinasi bersama klaster dunia usaha Kota Malang di Balaikota Malang, Jumat (29/5/2020).
Rakor tersebut membahas seputar pedoman penerapan masyarakat produktif dan aman Covid-19 yang akan dijadikan peraturan Wali Kota (perwal).
• UPDATE Jumlah Pasien Covid-19 di Kota Malang, Ada Tambahan 6 Kasus Baru pada Hari Terakhir PSBB
• Gugus Tugas Jatim Ungkap Alasan Mobil PCR Dikirim ke Tulungagung dan Lamongan, Ada Mis-Komunikasi
• Angka Kematian Kasus Covid-19 di Surabaya Belum Turun, Gubernur Khofifah: Ini Pengingat bagi Kita
Perwal ini akan menjadi panduan tahapan transisi yang dimulai tanggal 31 Mei - 6 juni 2020 setelah PSBB Malang Raya.
Dalam tahapan transisi Pemkot Malang perlu menyiapkan sarpras, penyesuaian tempat, SOP internal dan Gugus Tugas manajemen pelaksanaan.
Jika belum memenuhi persyaratan, maka tidak diperkenankan buka hingga persyaratan terpenuhi.
Selanjutnya, mayarakat diharapkan sudah bisa berperilaku adapatif (new normal) secara bertahap secara ekonomi, sosial dan pendidikan.
"Bahasa kami tidak pake new normal, bahasanya kami adalah berkehidupan yang adaptif. Berkehidupan yang bisa beradaptasi dengan lingkungan," Sutiaji.
Sutiaji meminta agar masyarakat tidak perlu bingung dengan pemikiran atau ungkapan yang pesimis.
Menurutnya, masyarakat harus membangun optimisme dan tetap melawan Covid-19 tanpa harus lempar handuk.
• Balita Usia 2 Tahun di Tuban Positif Virus Corona, Jumlah Total Pasien Covid-19 Capai 43 Orang
• Pasar di Jember Dibuka Kembali Hari ini, Lapak Pedagang Diatur sesuai Physical Distancing
Hal itu kata dia seperti yang diucapkan oleh Pemerintah Pusat, agar di tiap daerah ini harus terus bangkit.
"Kita harus berjuang secara terus menerus untuk mampu menghambat laju Covid-19," kata dia.
"Dan yang kedua kita juga harus berfikir dan bergerak secara progresive agar perekonomian kita tidak semakin terpuruk," ucapnya.
Dengan tidak memanjang masa PSBB ini, kata pria kelahiran Lamongan itu, bukanlah keputusan yang menyerah melawan Covid-19.
Oleh karena itu, pihaknya akan lebih menekankan kepada New Normal yang menurutnya itu adalah perilaku adaptif.