Virus Corona di Jember
Aturan Baru Pasar Tanjung Jember, Pedagang Wajib Pakai Masker, Pembeli Tidak Boleh Bawa Balita
Memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan, adalah tiga hal yang ditekankan dalam gerakan pasar tangguh di Kabupaten Jember.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, JEMBER - Memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan, adalah tiga hal yang ditekankan dalam gerakan pasar tangguh di Kabupaten Jember.
Pemkab Jember berkolaborasi dengan TNI dan Polri meluncurkan pasar tangguh.
Pasar tangguh merupakan gerakan transisi menuju tatanan baru untuk pusat perekonomian rakyat yang berada di pasar di masa pandemi Covid-19.
Pasar Tanjung, menjadi percontohan pasar tangguh di Jember.
• Kronologi Warga Pegirian Surabaya Bawa Pulang Jenazah Covid-19, Bermula saat Keluarga Berunding
• Ramalan Zodiak Cinta Rabu 10 Juni 2020, Cancer Mesra, Taurus Terperangkap Dalam Hubungan Misterius
• Driver Ojol Wanita Korban Jambret di Surabaya Positif Corona, Keluarga Sempat Tak Terima Diagnosa RS
Jajaran Pemkab Jember, TNI, dan Polri menggelar apel menandai peluncuran pasar tangguh tersebut.
Pekan pertama setelah peluncuran, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jember akan memantau dan mengevaluasi pasar tangguh, Pasar Tanjung tersebut.
"Pengawasan dan edukasi kepada masyarakat, baik pedagang dan pembeli, itu yang sangat penting. Hal yang kami tekankan adalah, pertama memakai masker. Itu diserukan melalui pengeras suara juga. Jika tidak pakai masker, kami beri. Kedua, menjaga jarak antar orang di pasar. Ketiga, rajin mencuci tangan di tempat cuci tangan yang sudah disediakan gugus tugas," ujar Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Letkol Inf La Ode M Nurdin seusai peluncuran Pasar Tanjung sebagai percontohan pasar tangguh, Selasa (9/6/2020).
Gugus tugas, lanjutnya, akan terus mengedukasi masyarakat di pasar.
"Di pekan pertama ini, kami akan lakukan evaluasi juga. Termasuk bagaimana kedisiplinan warga," tegas lelaki yang menjabat sebagai Komandan Kodim 0824 Jember ini.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jember yang juga Bupati Jember Faida menegaskan, seluruh pasar tradisional di Kabupaten Jember akan dijadikan pasar tangguh.
"Selain pasar yang dikelola Pemkab Jember, juga pasar desa yang jumlahnya 70 pasar. Nantinya akan menjadi pasar tangguh," tegas Faida.
Sedangkan jumlah pasar yang dikelola Pemkab Jember mencapai 30 unit pasar tradisional, tersebar di kawasan perkotaan dan kecamatan se-Jember.
Untuk melangkah menjadi pasar tangguh, gugus tugas melakukan pemeriksaan cepat atau rapid test sebagai screening Covid-19 kepada para pedagang.
Mereka yang non-reaktif kemudian diberi tanda berupa pin. Sedangkan yang reaktif, tidak boleh berjualan sampai ada pemeriksaan lebih lanjut.
"Seluruh pedagang kami ikutkan rapid test. Jika yang non reaktif maka boleh berjualan dan diberi pin," ujar Faida.