Serapan Dana Anggaran Covid-19 di Sumenep Minim, Kepala Diskominfo Klaim Tak Sampai 10 Persen

Berapa rinciannya dari alokasi yang sudah terserap tersebut, Agus Mulyono menguraikan diantaranya, untuk Pencegahan Rp 591.348.798,-, Penanggulangan Rp 651.196.000,- dan Survielans Rp 10.000.000,-.

Di tempat terpisah sebelumnya, pada hari Rabu (10/6/2020) Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati mengatakan, pihaknya mengaku belum merealisasikan anggaran Covid-19 meski anggaran tersebut telah keluar dari Pemerintah Daerah (Pemda).

"Untuk rumah sakit saya belum melakukan realisasi, hanya 4,7 Miliar turun dari Pemda ke bendahara kami. Namun belum realisasi ke bawah," kata dr. Erliyati.

Pihaknya mengaku, dalam penanganan pasien Covid-19 ini, RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep telah mengeluarkan biaya perawatan pasien yang dirawat RSUD menggunakan dana Piltang.

"Piltang masih, karena klaim itu gak gampang. Masih harus melakukan pendampingan terus di analisa. Dan ini masih proses, kami melakukannya secara hati-hati karena takut salah," tuturnya.

Untuk anggaran sebesar Rp 21.270.800.000,- (Rp 21,2 miliar) yang di alokasikan untuk RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep penanganan Covid-19 dana yang turun dari keuangan pemerintah daerah sebesar Rp 4.722.850.425,- (Rp 4,7 miliar).

Sekedar diketahuo, anggaran penanganan dampak Covid-19 di Kabupaten Sumenep, secara keseluruhan mencapai Rp 95.864.930.000,- (Rp 95,8 miliar).

Informasi yang diketahui TribunMadura.com, yang tercantum di Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) sementara ini untuk penanganan kesehatan sebesar Rp 13.123.790.425,-. Rinciannya, Dinas Kesehatan Rp 8.400.940.000,-, RSUD Rp 4.722.850.425,-. Untuk lain-lain Rp 680.454.000,- dengan rincian BPBD Rp 283.750.000,- dan Dinas PU Cipta Karya Rp 396.704.000,-. Jadi total secara keseluruhan anggaran yang turun adalah Rp 13.804.244.425.