Virus Corona di Indonesia

DMI Atur Salat Jumat 2 Gelombang Berdasarkan Ganjil Genap Nomor HP, Begini Tanggapan Pengurus Masjid

DMI mengimbau pelaksanaan Salat Jumat bergelombang secara bergiliran berdasarkan tanggal jatuhnya hari Jumat dan angka akhir nomor telepon seluler.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/SYAMSUL ARIFIN
Masjid Al Akbar Surabaya akan menyelenggarakan Salat Jumat mulai Jumat, 5 Juni 2020. Pelaksanaan Salat Jumat di Masjid Al Akbar Surabaya tersebut akan menerapkan sejumlah protokol kesehatan. 

Menindaklanjuti surat edaran ketiga Dewan Masjid Indonesia dan sesuai dengan Fatwa MUI DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2020 tentang Hukum dan Panduan Salat Jumat lebih dari satu kali pada saat Pandemi Covid 19 disampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Setelah mengevaluasi pelaksanaan shalat Jumat yang telah berlangsung dua kali sejak dibukanya kembali masjid pada tanggal 5 juni 2020 dapat diketahui bahwa jemaah yang salat di dalam masjid secara umum melaksanakan dengan teratur, menaati protokol kesehatan termasuk menjaga jarak minimal 1 meter, menjaga kebersihan dengan teratur dengan disinfektan yang sebagian telah dibagikan oleh PP DMI.

2. Banyak masjid karena keterbatasan ruang shalat, untuk memenuhi ketentuan jaga jarak terpaksa jemaahnya shalat di halaman dan bahkan di jalan raya, sehingga shaf (barisan) tidak teratur, dan ada risiko penularan Covid 19 karena jalan raya tidak bersih, sel virus bisa terbawa ke rumah dari sajadah.

3. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, dianjurkan hal-hal sebagai berikut:

a. Bagi masjid yang mempunyai halaman yang dapat dipakai untuk shalat agar menyiapkan plastik atau tikar alas untuk sajadah.

b. Bagi masjid yang Jamaahnya banyak dan sampai membludak ke jalan dianjurkan melaksanakan shalat Jumat dalam 2 (dua) gelombang/shift, yaitu gelombang pertama pada pukul 12.00 dan gelombang kedua pada pukul 13.00.

c. Agar jumlah jemaah tiap gelombang dapat teratur dan sama tiap shift, dilakukan pengaturan sebagai berikut:

- Apabila hari Jumat bertepatan dengan tanggal ganjil (contoh: 19 Juni 2020) maka Jamaah yang memiliki nomor handphone (HP) ujungnya ganjil (contoh 081 31 ), maka shalat Jumat pada gelombang/shift pertama yaitu sekitar jam 12.00, dan bagi yang memiliki nomor HP ujungnya genap mendapat kesempatan Shalat Jumat pada gelombang/shift kedua sekitar pukul 13.00.

- Begitu pula sebaliknya apabila hari Jumat bertepatan dengan tanggal genap (contoh: 26 Juni 2020) maka jemaah yang memiliki ujung nomor handphone(HP) genap (contoh 081 ..... .40), maka Sholat Jumat pada gelombang/shift pertama yaitu sekitar jam 12.00, dan bagi yang memiliki nomor HP ujungnya ganjil mendapat kesempatan shalat Jumat pada gelombang/shift kedua sekitar pukul 13.00.

- Khusus untuk kantor atau gedung bertingkat, shalat Jumat dapat dilaksanakan berdasarkan pengaturan lantai. Contoh gedung bertingkat 20 lantai, maka gelombang/shift pertama adalah lantai 1-10 dan gelombang/shift kedua adalah lantai 11-20.

Menanggapi hal itu, Humas Masjid Al Falah, Wirawan mengatakan, akan sulit diterapkan di lapangan.

Sebab menurutnya sangat sulit mengetahui seberapa banyak jumlah jamaah yang memiliki nomor ponsel ganjil ataupun genap.

Ayo! Belajar Menjadi Youtuber dan Menghasilkan Uang bersama Aliansi Pemuda Madura (APM) di Sumenep

Viral Uang Koin Rp 1000 Gambar Kelapa Sawit Dijual Puluhan Juta Rupiah, Kolektor: Asal Posting Saja

Rasio Tracing Kota Surabaya Terendah di Jawa Timur, Joni Wahyuhadi: Bikin Kami Setiap Malam Ngenes

"Tentang ganjil genap itu di lapangan kan tidak kemudian dibagi menjadi 2 ya. Karena berkemungkinan di satu tempat orang bernomor genap banyak,  juga berkemungkinan di tempat lain ganjil.  Karena sebagian besar orang tidak memilih nomer ponselnya ganjil atau genap," kata Wirawan saat dihubungi, Rabu (17/6/2020).

Sedangkan terkait dua gelombang, Wirawan menilai secara syariat, dalam kondisi darurat hal tersebut bisa menjadi salah satu alternatif.

"Kalau dua gelombang ya memang kondisi darurat semua yang gak standart gak papa. Awal menutup masjid kan ada udzur karena wabah. Dan kami pun menilai ini udzurnya juga belum selesai kan," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Masjid Nasional Al Akbar Surabaya Helmy M Noor mengatakan, Masjid Al-Akbar tidak perlu melangsungkan Salat Jumat dengan dua sesi. Hal tersebut karena kapasitas masjid yang cukup besar sehingga masih bisa menampung jamaah.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved