Virus Corona di Jawa Timur
Jokowi Imbau Kepala Daerah di Jawa Timur Minta Saran Ilmuan Sebelum Ambil Kebijakan di Masa Pandemi
Kepala daerah di Jawa Timur diminta memperhatikan saran-saran pakar epidemiologi dalam mengambil kebijakan.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Presiden RI Joko Widodo mengimbau kepala daerah di Jawa Timur untuk berhati-hati dalam mengambil kebijakan atau policy yang strategis dalam kondisi pandemi virus corona Covid-19.
Joko Widodo dengan tegas meminta agar kepala daerah di Jawa Timur untuk mengambil kebijakan berdasarkan data saintifik dan memperhatikan saran-saran pakar epidemiologi dalam membuat keputusan.
Menurut Joko Widodo, kebijakan sekecil apapun akan berdampak besar pada banyak sektor dan banyak bidang selama pandemi.
• Fasilitas dan Alat Kesehatan sudah Lengkap, Operasional RSU Ketapang Sampang Terkendala Izin
• 4 Pembawa Paksa Jenazah Pasien Virus Corona Dinyatakan Reaktif Rapid Test, Bakal Jalani Swab Test
• Viral Jenazah Tertukar di Surabaya, Terungkap Identitas Peti Jenazah Bukan Milik Keluarga Duka
Karenanya, kata diam kebijakan yang diambil tidak boleh tanpa dasar dan mengabaikan data saintifik.
“Saya titip ke gubernur dan wali kota juga bupati agar setiap membuat kebijakan dan policy selalu merujuk ke data science dan meminta saran ke scientist (ilmuan)," kata Joko Widodo saat rakor secara virtual dengan seluruh gugas tugas penanganan covid se Jatim di Gedung Negara Grahadi, Kamis (25/6/2020).
"Jangan membuat kebijakan tanpa melihat data dan tanpa mendengarkan saran dari pakar, ini berbahaya,” sanmbung dia.
Arahan itu disampaikan presiden setelah sebelumnya mendengarkan paparan dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa terkait kondisi perkembangan covid-19 di Jatim.
Yang dilaporkan melonjak setelah pelonggaran restriksi di Surabaya Raya.
Padahal dalam laporan itu disampaikan, yang jika sedikit lebih lama dilakukan akan mampu mengandalikan laju pertambahan kasus di kawasan Surabaya Raya.
“Terakhir saya juga minta disiapkan plan A, plan B, plan C agar kita betul-betul terus siaga menghadapi situasi yang tidak terduga,” tegas presiden.
Ia menyinggung, hari ini kasus covid-19 di dunia sudah mendekati angka 10 juta penduduk.
• Kasus Covid-19 Virus Corona di Jawa Timur Tembus 10.092, 51 Persennya Berasal dari Kota Surabaya
• Satu Keluarga di Surabaya Diisolasi di Rumah Sakit Gara-Gara Bawa Paksa Jenazah Pasien Virus Corona
Ia tidak ingin Indonesia ikut terseret dalam angka yang besar. Oleh sebab itu ia merasa perlu untuk melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi angka-angka yang tidak terduga.
“Hitung semuanya, siapkan semuanya baik kebutuhan tepat tidur, kebutuhan isolasi, baik di rumah sakit lapangan maupun di rumah sakit rumah sakit harus disiapkan,” tegas Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa saat ini jumlah kasus positif Covid-19 Jatim ada sebanyak 10.282 kasus dan sekitar 48 persennya ada di Surabaya.
Dan saat ini attack rate di Surabaya adalah 189, sedangkan Surabaya Raya attack rate nya adalah 105, dan Jawa Timur attack ratenya sebanyak 25 dan nasional 17,8.
"Sebetulnya kita sempat bahagia saat tanggal 9 Juni (setelah hari terakhir psbb surabaya raya) Rt atau rate of transmission kita sudah 0,86 persen," kata Khofifah.
"Tapi kemudian naik lagi dan tanggal 24 Juni Rt kita jadi 1,08 untuk Jawa Timur," tambah dia.
• Jenazah PDP Covid-19 di Surabaya Diduga Dibalut Pakai Popok, Warga Ancam Laporkan Pihak Rumah Sakit
• Sering Dicium Tetangga, Bayi Berusia 35 Hari ini Terinfeksi Virus Corona, Keadaannya Memprihatinkan