Liga 1 2020
Ini Alasan PSSI Putuskan Melanjutkan Liga 1 2020 Meski Wabah Covid-19 Belum Berakhir di Indonesia
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyebut jika sepak bola Indonesia saat ini juga perlu menjalankan new normal.
Penulis: Dya Ayu Wulansari | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengungkap alasan keputusan untuk melanjutkan Liga 1 2020 pada bulan Oktober 2020 mendatang.
Mochamad Iriawan menyebut, sepak bola Indonesia saat ini juga perlu menjalankan new normal, seperti arahan pemerintah.
Menurut Mochamad Iriawan, vakumnya kompetisi sepak bola di Indonesia berdampak kerugian pada banyak pihak, khususnya para pelaku sepak bola.
• PSSI Pastikan Kompetisi Liga 1 2020 Dilanjutkan Oktober 2020 Mendatang, Begini Surat Keputusannya
• Wacana Liga 1 2020 Kembali Bergulir September 2020, Pelatih Persebaya: Gimana dengan Surabaya?
• Lanjutan Liga 1 2020 Belum Final, Rahmad Darmawan Siapkan Opsi Rencana Program Tim Madura United
"Kita perlu melakukan kampanye lewat sepak bola, bahwa Indonesia sudah mulai beradaptasi dan belajar dengan situasi new normal dengan menjalankan protokol kesehatan," kata Mochamad Iriawan dilansir dari laman PSSI, Senin (29/6/2020).
"Lewat kompetisi sepak bola adalah kampanye yang baik bagi dunia luar," sambung dia.
Selain harus adaptasi dengan situasi new normal, kata dia, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah ajang bergengsi Piala Dunia U-20 2021 mendatang.
Tentu untuk berlaga dalam ajang tersebut, Timnas Indonesia harus melakukan persiapan dari sekarang.
"Kompetisi yang dilakukan sekarang adalah untuk kepentingan timnas ke depan, agar pemain selalu berkompetisi dan dengan sendirinya pemain tetap terasah kualitasnya," ungkap dia.
• PSSI Wacanakan Liga 1 2020 Dipusatkan di Jawa, Persebaya Ingatkan Soal Kasus Corona di Surabaya
• BREAKING NEWS - Pemain Arema Era Liga Galatama Mahdi Haris Tutup Usia
"Saat mereka (pemain timnas, red) tidak menjalankan training centre (TC), para pemain bisa berkompetisi di klub mereka masing-masing, baik Liga 1 dan Liga 2, karena pada umumnya mereka sudah milik klub," ujarnya.
Hal lain yang tak kalah penting dan juga berdampak saat kompetisi berhenti ialah sektor ekonomi.
Dengan kembali digelarnya kompetisi, diharapkan sektor ekonomi juga dapat kembali berputar, seperti contohnya hotel, transportasi, catering dan lain-lain.
"Apalagi pemerintah menyarankan kita hidup berdampingan dengan Covid-19 dan produktif dalam kegiatan ekonomi diiringi protokol kesehatan ketat," jelas mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Sebelumnya pada Minggu (28/6/2020) malam Iwan Bule sapaan akrab Iriawan merilis surat Keputusan Bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020.
Dalam rilisan tersebut, federasi memastikan Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 akan digelar Oktober mendatang, dengan menerapkan protokol kesehatan.(myu)