Berita Surabaya
Remaja Bertato dan Bertindik Besar Diduga Gangster, Ngaku Tak Hafal Pancasila di Depan Polisi
Saat diperiksa polisi, remaja laki-laki itu memiliki banyak tato di sekujur tubuhnya.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Tawuran antar-geng yang didominasi oleh remaja marak terjadi di Kota Surabaya.
Aksi tawuran antar-geng itu pun membuat warga sekitar menjadi resah.
Selain bising, tawuran itu juga meninggalkan bekas di sekitar lokasi.
• Mobil Terbakar di SPBU Larangan Badung Pamekasan, Terjadi Korsleting saat Pengisian BBM ke Jeriken
• Kronologi Pasien Covid-19 Kabur dari Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, Melarikan Diri setelah Lahiran
• Terjadi Fenomena Matahari Tepat di Atas Kabah, Umat Islam Bisa Mengecek Kembali Arah Kiblat Salat
Untuk mengantisipasi kejadian itu, polisi setiap malam melakukan patroli terbuka di beberapa ruas jalan rawan terjadinya aksi tawuran.
Jalan Kenjeran, Jalan Ngaglik, Jalan Kusuma Bangsa, dan beberapa wilayah lainnya menjadi sasaran polisi saat patroli.
Saat berpatroli, tim Respatti Polrestabes Surabaya menemukan seorang remaja 16 tahun menggunakan motor tanpa plat nomor.
Tak hanya itu, remaja itu juga membawa kendaraan tak dilengkapi surat-surat.
"Gerak-geriknya mencurigakan," kata KBO Sat Sabhara Polrestabes Surabaya, Iptu Satriono, Rabu (15/7/2020).
"Kami hentikan malah kabur dan terpaksa kami kejar sampai tertangkap," sambung dia.
Setelah diamankan, ternyata remaja berinisial BN asal Jalan Bogen itu memiliki banyak tato di sekujur tubuhnya.
• Layanan Lumbung Pangan Jatim Makin Diperluas, Warga 28 Kabupaten Kota di Jawa Timur Gratis Ongkir
• Diduga Pasien Covid-19 Kabur dari Rumah Sakit dan Dikejar Petugas Medis, Viral Terekam dalam Video
Bahkan, telinga kiri remaja itu ditindik besar.
"Saat kami geledah, tidak ada tanda pengenal, handpone dan identitas lainnya," tambahnya.
Diinterogasi terkait geng, anak tersebut tak mengakuinya.
Namun, ia mengaku tahu betul dua geng yang tengah berseteru dan meresahkan di Kota Surabaya.
"Awalnya tidak mengaku. Namun saat kami interogasi, ternyata tahu ada geng tawuran, namanya siapa. Dan kami masih dalami," tambahnya.
Sementara itu, untuk memberi efek jera sebelum digelandang ke Mapolrestabes Surabaya, BN diminta untuk membacakan Pancasila.
"Saya gak hafal. Gak tahu. Saya gak bisa pak," akunya.