Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia

Sastrawan Indonesia Sapardi Djoko Damono Tutup Usia, Fiersa Besari: Patah Hati Terdalam dari Kami

Fiersa Besari menyampaikan ucapan duka citanya pada sastrawan Indonesia Sapardi Djoko Damono yang tutup usia pada Minggu (19/7/2020) pukul 09.17 WIB.

Instagram @damonosapardi & @fiersabesari
Sastrawan Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pagi ini, Minggu (19/7/2020). Fiersa Besari sampaikan ucapan duka. 

Dilansir Wikipedia, Sapardi merupakan satu di antara pendiri Yayasan Lontar.

Sapardi menikah dengan Wardiningsih dan dikaruniai seorang putra dan seorang putri.

Sajak-sajak Sapardi telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa daerah.

Tidak hanya aktif menulis puisi, Sapardi juga produktif dalam menciptakan karya cerita pendek.

Selain itu, ia juga menerjemahkan berbagai karya penulis asing, menulis esai, serta menulis sejumlah kolom/artikel di surat kabar, termasuk kolom sepak bola.

Beberapa puisinya sangat populer di antaranya seperti "Aku Ingin" (sering kali dituliskan bait pertamanya pada undangan perkawinan), "Hujan Bulan Juni", "Pada Suatu Hari Nanti", "Akulah si Telaga", dan "Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari".

Kepopuleran puisi-puisi tersebut sebagian dikarenakan musikalisasi oleh mantan-mantan mahasiswanya di FIB UI, yaitu Ags Arya Dipayana, Umar Muslim, Tatyana Soebianto, Reda Gaudiamo, dan Ari Malibu.

Dari musikalisasi puisi yang dilakukan mantan-mantan mahasiswa ini, salah satu album yang terkenal adalah oleh Reda dan Tatyana (tergabung dalam duet "Dua Ibu").

Selain mereka, Ananda Sukarlan pada 2007 juga melakukan interpretasi atas beberapa karya SDD.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)  (Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sastrawan Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia, Fiersa Besari: Patah Hati Terdalam dari Kami

Sumber: Tribunnews.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved