Dokter Meninggal karena Corona
Dirawat 3 Minggu, Dokter di Sidoarjo Meninggal Dunia Akibat Covid-19, Tanpa Penyakit Penyerta
Kabar duka kembali menyelimuti dunia kedokteran di Sidoarjo. Dokter M Ali Arifin meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Penulis: M Taufik | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM - Kabar duka kembali menyelimuti dunia kedokteran di Sidoarjo. Dokter M Ali Arifin meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Dokter yang bekerja di sebuah klinik tersebut meninggal dunia tanpa memiliki penyakit penyerta.
Kepala KKS Sidoarjo tersebut menghembuskan napas terakhirnya dalam perawatan di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Sabtu malam kemarin.
"Sekitar tiga minggu menjalani perawatan di rumah sakit. Statusnya konfirm," kata Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Syaf Satriawarman, Minggu (19/7/2020).
• Ciri-ciri Wanita yang Buang Bayi Perempuan dengan Leher Terikat Tali Rafia, Bawa Benda Mencurigakan
• Ramalan Zodiak Cinta 20 Juli - 26 Juli, Pisces Cengeng, Cancer Menata Masa Depan, Sagitarius Tegang
• Ramalan Zodiak Keuangan Senin 20 Juli 2020, Leo Harus Berhemat, Taurus Menderita Kelebihan Pekerjaan
Terhitung sudah ada enam orang tenaga medis di Sidoarjo yang meninggal karena virus corona. Tiga orang dokter, dua perawat, dan seorang perawat.
Sampai saat ini masih ada tujuh orang tenaga medis yang menjalani perawatan di Sidoarjo. Tidak ada di rumah sakit, semua sudah menjalani karantina di hotel.
Jumlah itu juga menurun jauh karena sebelumnya ada 22 orang tenaga medis yang menjalani perawatan. "Yang masih di hotel itu juga sedang menunggu kesembuhan. Sekitar lima hari lagi," lanjut Syaf.
Di sisi lain, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sidoarjo sedang menyiapkan lima rumah sakit tambahan untuk rujukan pasien Covid-19 di Kota Delta.
• Risma Keliling Kawasan Rumah Mewah Naik Motor Sambil Teriak Imbau Warga Disiplin Protokol Kesehatan
• Terbaru, Harga iPhone di Pertengahan Bulan Juli 2020, iPhone 12 Pro Max 5G Dijual Rp 15,7 Jutaan
• Update Harga HP Samsung Galaxy di Pertengahan Juli 2020, Samsung Galaxy A21s hingga Galaxy A80
Ada RS Rahman Rahim, RSIA Soeya, RS Mawardi, RS Arafah Anwar Media, dan RS Aisyiah Siti Fatimah. Semua persiapan dan sarana di lima rumah sakit itu sudah disiapkan.
"Tinggal menunggu persetujuan dari pusat. Sampai saat ini memang belum turun izinnya," ungkap Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin.
Namun, sejauh ini disebutnya rumah sakit rujukan yang ada masih memadai. Dicontohkan RSUD Sidoarjo, ada sekira separuh kapasitas sedang kosong alias bisa diisi pasien baru.
Di rumah sakit memang difokuskan merawat pasien bergejala. Sementara pasien tanpa gejala atau OTG dirawat di MPP (mal pelayanan publik) dan di hotel yang telah disediakan. Di dua tempat itu, kapasitasnya masih memadai.