Virus Corona di Surabaya
Risma Klaim Surabaya Masuk Zona Hijau, Pakar Epidemiologi: Menyesatkan, Masyarakat Bakal Keluyuran
Wali Kota Risma mengklaim Surabaya zona hijau dalam tingkat penularan Covid-19 turun. Lalu apa kata pakar epidemiologi?
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Wali Kota Risma mengklaim Surabaya zona hijau dalam tingkat penularan Covid-19 turun. Lalu apa kata pakar epidemiologi?
Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Airlangga (Unair), dr Windhu Purnomo menyayangkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang mengklaim Kota Surabaya sudah masuk zona hijau.
Menurut Windhu, pernyataan tersebut bisa disalahpahami oleh masyarakat dan cenderung menyesatkan.
• Aparat TNI Polri Hentikan Live Music di Kafe Kawasan Kampung Tangguh Covid-19 Socah Bangkalan
• UPDATE CORONA di Kabupaten Kediri Senin 3 Agustus, Terkonfirmasi Positif Covid-19 Tambah 14 Kasus
• Sentilan Gubernur Khofifah ke Risma Soal Klaim Surabaya Sudah Zona Hijau: Bukan Wewenang Daerah
"Saya tahu (klaim zona hijau tersebut) dasarnya memang dari RT (Rate of Transmission) yang dikeluarkan dari Kemenkes tapi itu cuma sehari. RT kalau belum 14 hari berturut-turut ya belum (zona hijau)," kata Windhu, Senin (3/8/2020).
Windhu menjelaskan, RT dari Kota Surabaya saat ini masih fluktuatif. Terkadang di atas angka 1 dan beberapa kali memang di bawah 1.
Jika diklaim zona hijau, Windhu menganalogikan hijau di Kota Surabaya adalah hijau semangka.
"Jadi hijaunya di kulit tapi sesungguhnya dalam nya merah. Itu nanti malah menyesatkan, masyarakat akan keluyuran dan justru berbahaya," lanjut Windhu.
Menurut Windhu, Risma terlalu terburu-buru mengklaim Surabaya masuk ke dalam zona hijau.
"Data yang dilihat seperti apa sehingga bisa diklaim hijau, ini masih jauh dari hijau, orange saja belum," tegas Windhu.
Yang lebih penting lagi, angka tingkat kematian (fatality rate) akibat Covid-19 di Surabaya juga masih tinggi bahkan dua kali dari angka nasional.
"Surabaya masih tinggi, 8,9 persen, padahal nasional kurang 4,5 persen. Sedangkan WHO targetnya 2 persen. Jadi tingkat keamanan Surabaya masih jauh," ucap Windhu.
• Wajah Sedih Istri Punya 5 Anak, Dicerai Suami yang Mau Nikah Lagi: Apa Salah dan Kurangku, Mas?
• 748 Guru SMP di Kota Surabaya Jalani Rapid Test dan Tes Swab Virus Corona, 65 Orang Reaktif
• Risma Klaim Surabaya Zona Hijau, Tren Penularan Covid-19 Turun, Angka Kesembuhan Pasien Meningkat
Windhu meminta Pemkot Surabaya tidak memberikan harapan palsu kepada masyarakat karena jika salah memahami, masyarakat akan berperilaku seolah-olah tidak sedang dalam pandemi Covid-19.
"Banyak masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan padahal di Surabaya sama sekali belum aman," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengklaim tren penularan virus corona menurun dan angka kesembuhan di Kota Surabaya kian meningkat.
Dirinya bahkan mengatakan Kota Surabaya sudah menjadi zona hijau.
"Kondisi Surabaya sudah hijau, artinya penularannya kita sudah rendah lalu yang sembuh sudah banyak,” kata Risma saat menggelar video conference bersama pedagang dan perwakilan masyarakat Kecamatan Gunung Anyar, Sabtu (1/8/2020) .
Risma mengatakan, saat ini kondisi Kota Surabaya disebut sudah lebih baik dari sebelumnya. Dia mengaku hal itu berdasarkan data dari Kemenkes.