Virus Corona di Tulungagung
GTPP Covid-19 Tulungagung Tinjau Kesiapan Sekolah SMA dan SMK untuk Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung melihat kesiapan penerapan protokol kesehatan sejumlah sekolah, Kamis (12/8/2020)
Penulis: David Yohanes | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung melihat kesiapan penerapan protokol kesehatan sejumlah sekolah, Kamis (12/8/2020)
Tinjauan ini untuk memastikan setiap SMA dan SMK telah siap melaksanakan protokol kesehatan, sebelum tatap muka 18 Agustus 2020.
Sekolah pertama yang dikunjungi adalah SMAN 1 Kedungwaru, Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo.
• Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Ingatkan Kepala Desa agar Netral di Pilkada Sumenep 2020
• BREAKING NEWS - Mobil Rombongan Pengantin Masuk Jurang di Jalan Raya Dusun Orai Pamekasan
• Viral Video Mesra Rizky Billar dengan Syahra Larez, Lesty Kejora Tidak Ambil Pusing: Bodo Amat
• Pemerintah Kabupaten Bangkalan Tawarkan Potensi Investasi Pelabuhan Halal Port ke Investor Singapura
• Sidang Lanjutan Kasus Dugaan Pengancaman ITE Digelar di PN Sumenep, Terdakwa Bacakan Pleidoi
Tim dari GTPP langsung diperlakukan selayaknya pada siswa, dengan menerapkan protokol kesehatan.
"SMAN 1 Kedungwaru sudah siap. Sudah ada penerapan perilaku hidup sehat, bahkan penanganan sampah medis," terang Dedi Eka Purnama, dari Satuan Tugas Komunikasi Informasi dan Humas GTPP Covid-19 Tulungagung.
Dedi juga memuji langkah SMAN 1 Kedungwaru yang menyediakan face shield untuk setiap siswa.
Masing-masing face shield juga diberi nama siswa agar tidak tertukar.
Cara ini bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan virus corona.
"Di setiap kelas juga ada gugus tugas yang membantu pelaksanaan protokol kesehatan," sambung Dedi Eka Purnama.
Jumlah sekolah yang mengajukan belajar tatap muka terus bertambah.
Jika kemarin ada 16 SMA dan SMK, hari ini ada tambahan tiga sekolah sehingga totalnya menjadi 19 sekolah.
Setiap siswa yang ikut pembelajaran tatap muka ini wajib mendapat izin dari orang tua.
"Kalau tidak ada izin dari orang tua dilarang ikut kelas tatap muka. Siswa bisa dilayani secara daring," ujar Dedi Eka Purnama.
Kepala SMAN 1 Kedungwaru, Harim Soejatmiko mengatakan, setiap hari hanya ada setengah siswa yang ikut tatap muka.
Setengah lainnya akan tetap ikut kelas dalam jaringan (daring).
Pihak sekolah juga mengadakan lebih dari 1.300 face shield untuk setiap siswa.
"Harganya sekitar Rp 10.000 per buah. Kalau masker, karena setiap hari harus ganti, anak-anak bawa sendiri," ujar Harim.