Hubungan Gelap Bikin Sekretaris Hamil dan Sakit Hati, Bos Enggan Tanggung Jawab, Berujung Pembunuhan

Sakit hati setelah dihamili oleh bosnya, seorang sekretaris menyewa orang suruhan untuk membunuh bosnya.

Editor: Aqwamit Torik
Shutterstock
Ilustrasi kehamilan 

TRIBUNMADURA.COM - Sakit hati setelah dihamili oleh bosnya, seorang sekretaris menyewa orang suruhan untuk membunuh bosnya.

Awalnya, bos dan sekretaris pribadi itu memiliki hubungan gelap di luar pekerjaan.

Sekertaris itu rela berhubungan dengan bosnya hingga kemudian hamil.

Setelah hamil, korban enggan untuk bertanggung jawab.

Hsu Ming-Hu (52), pengusaha roti asal Taiwan dibunuh oleh orang suruhan sekretaris pribadinya yang berinisial SS (37).

Kota Surabaya Diprediksi Masih Berpotensi Kembali ke Zona Merah Meski saat ini Berstatus Zona Oranye

Foto Istri yang Diduga Selingkuh dan Bermesraan Terpampang di Google Maps, Suami Memergoki

Rumor Ronaldo Hengkang dari Juventus Makin Santer, Barcelona dan PSG Sempat Ditawari

Pembunuhan itu terjadi di rumah korban di Cluster Carribean, Kota Deltamas Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 24 Juli lalu.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana mengemukakan hal itu dalam keterangan pers yang disiarkan secara daring (dalam jaringan), Rabu (12/8/2020).

Nana menjelaskan, korban dan SS punya hubungan gelap di luar hubungan kerja sebagai bos dan sekretaris pribadi.

Dalam pemeriksaan polisi, SS mengaku pernah dilecehkan korban dengan mengirimkan sebuah video.

"Namun akhirnya keduanya ada kecocokan.

Keduanya melakukan hubungan intim sampai SS hamil, tetapi korban tidak bertanggung jawab," kata Nana.

Korban yang saat itu tidak ingin bertanggung jawab atas perbuatannya memberikan SS uang sebanyak Rp 15.000.000 untuk menggugurkan kandungan.

Setelah permintaan itu dituruti, tersangka pelaku mengetahui bahwa korban yang tinggal seorang diri berniat untuk menikahi pembantunya.

"Saat itulah tersangka SS merasa sakit hati.

Tersangka SS meminta bantuan kepada tersangka FI untuk menyewa orang yang mau membuat korban cacat hingga bersedia melakukan pembunuhan," ujar Nana.

SS kemudian dihubungi rekannya, FI, yang memberitahukan bahwa ada orang yang bersedia membuat korban celaka bahkan membunuhnya tetapi minta bayaran Rp 150 juta.

SS menyetujui dan baru membayar Rp 30.000.000.

Sebesar Rp 25.000.000 ditransfer dan Rp 5.000.000 dibayar secara langsung kepada FI.

"Setelah itu FI menghubungi tersangka lain untuk melakukan pembunuhan," ujar Nana.

Aksi mereka kemudian terbongkar.

Katalog Promo Alfamart JSM 14 Agustus 2020, Promo Menarik Beli Banyak Lebih Hemat dan Promo GoPay

Katalog Promo Indomaret 14 Agustus 2020, Minyak Goreng Rp 22.200 Hingga Belanja Hemat Pakai Nontunai

Polisi telah menangkap SS, dan tiga orang lainnya yaitu FT (30), AF (31), dan SY (38).

Mereka ditangkap di dua lokasi berbeda yakni Bekasi dan Lampung.

Tersangka kelima masih dalam pengejaran.

Penangkapan keempat tersangka bermula dari laporan Staf Kedutaan Republik Of China, Daniel, yang meminta bantuan pencarian korban pada tanggal 27 Juli 2020.

Saat itu, polisi melakukan penyelidikan dan mendapatkan informasi tentang adanya temuan jenazah di sungai di Kawasan Subang, Jawa Barat pada 26 Juli 2020.

Polisi dari Polda Metro Jaya kemudian berkoordinasi dengan Polres Subang terkait temuan jenazah itu.

Dari hasil otopsi jenazah tersebut ada kecocokan sidik jari dengan korban yang saat itu dilaporkan hilang.

Polisi lalu melakukan pemeriksaan terkait penyebab kematian korban dengan memeriksa sejumlah saksi dan rekaman CCTV.

Akhirnya diketahui bahwa korban dibunuh di rumahnya di kawasan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi: Bos Roti Asal Taiwan Dibunuh Orang Suruhan Sekretarisnya"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved