Berita Tulungagung
SMK Tak Bisa Praktik di Rumah, Kepsek SMKN 3 Boyolangu Tulungangung: Perlu Pembelajaran Tatap Muka
Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Tulungagung mengusulkan tiga SMA dan SMK untuk uji coba pembelajaran tatap muka.
Penulis: David Yohanes | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Tulungagung mengusulkan tiga SMA dan SMK untuk uji coba pembelajaran tatap muka.
Tiga sekolah itu adalah SMKN 1 Pagerwojo, SMAN 1 Ngunut dan SLB - B Tulungagung.
Tiga sekolah ini akan menjadi percontohan pembelajaran tatap muka selama masa pandemi.
• Pilih Jadi Perempuan, Intip Biodata dan Penampilan Oscar Lawalata, Kakak Mario Lawalata di Instagram
• Personel Gabungan Polres Pamekasan Gelar Razia Masker di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan
• Bocoran Konsep Pernikahan Aurel Hermansyah & Youtuber Atta Halilintar: Bakal Beda, Indonesia Banget
Meski demikian, sekolah-sekolah lain diperbolehkan mengusulkan diri untuk menggelar pembelajaran tatap muka.
“Jika sudah mendapat izin dari Gugus Tugas (Percepatan Penanganan Covid-19) boleh melakukan tatap muka,” terang Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Tulungagung, Solikin, Jumat (14/8/2020).
Selain tiga sekolah itu, sudah ada 16 SMA dan SMK yang sudah mengajukan pembelajaran tatap muka.
GTPP juga telah asesmen lewat Puskesmas terdekat, dan mengeluarkan izin.
Sedangkan lembaga pendidikan tingka SD dan SMP belum diizinkan tatap muka.
Kepala SMKN 3 Boyolangu, Rofiq Suyudi mengatakan, lembaganya salah satu yang usul melakukan pembelajaran tatap muka.
Rofiq beralasan, pada siswa sekolah kejuruan membutuhkan praktik.
Sebab muatan materi di sekolah kejuruan 70 persen adalah praktik, dan 30 persen adalah teori.
“Kalau anak-anak harus praktik di rumah pasti tidak bisa. Karena mereka tidak punya alat di rumah,” terang Rofiq.
Lanjutnya, SMKN 3 Boyolangu sudah disurvei, sudah melakukan simulasi dan sudah mengantongi izin tatap muka.
Karena tidak masuk dalam tiga sekolah percontohan yang disiapkan, SMKN 3 Boyolangu memulai pembelajaran tatap muka 24 Agustus 2020 nanti.
• Intip Penampilan Mulan Jameela yang Rapi saat Sidang Tahunan MPR RI, Krisdayanti Anggun Pakai Kebaya
• BREAKING NEWS - Ditemukan Mayat Bayi Perempuan di Pulau Mandangin Sampang, Mengapung di Pinggir Laut
• Gugus Tugas Tulungagung Bantah Ada Klaster Pembelajaran Luring, Proses Pembelajaran Masih Berlanjut
Mereka yang masuk sekolah adalah para siswa yang mendapatkan jadwal praktik.
“Yang teori tetap melakukan pembelajaran daring dari rumah. Mereka yang masuk juga dibagi menjadi dua,” sambung Rofiq.
Dengan sistem pembelajaran baru ini, seorang siswa masuk sekolah selama satu minggu, dan satu minggu berikutnya belajar daring.
SMKN 3 Boyolangu juga mengatur kedatangan siswa dalam tiga gelombang.
Gelombang pertama pukul 07.00 WIB, gelombang ke-2 pukul 07.30 WIB dan gelombang ke-3 pukul 08.00 WIB.
Demikian juga kepulangan diatur pada pukul 11.00 WIB, 11.30 WIB dan pukul 12.00 WIB.
Setiap hari pihak sekolah juga wajib mengisi daftar isian untuk memastikan kesehatan setiap anak.
“Setiap hari ada check list dan dilaporkan ke Gugus Tugas. Satu per satu kesehatan anak diperhatikan,” ujar Rofiq.
Sedangkan Praktik Kerja Lapangan (PKL) akan dilakukan dengan syarat ketat.
Siswa harus mendapat izin dari orang tua, dan mendapat izin dari dunia usaha atau dunia industri.
Jika salah satu izin tidak didapat, maka PKL tidak bisa dilaksanakan.