HUT RI 2020
Meski ada Tiang Besi, Pengibaran Bendera Pertama Usai Proklamasi Malah Pakai Bambu, ada Alasannya
Namun pada momen itu, ternyata pengibaran bendera merah putih pertama setelah proklamasi hanya menggunakan bambu.
TRIBUNMADURA.COM - Pengibaran bendera merah putih pertama setelah proklamasi berlangsung sakral.
Namun pada momen itu, ternyata pengibaran bendera merah putih pertama setelah proklamasi hanya menggunakan bambu.
Padahal terdapat tiang besi yang bisa digunakan.
Ternyata ada alasan tersendiri mengapa masih pakai bambu.
• Daftar Promo JSM Alfamart dan Hypermart 17 Agustus 2020, Promo Merdeka Camilan hingga Minyak Goreng
• Download Lagu Kemerdekaan, Ada 15 Lagu Perjuangan Mulai dari Bendera, Kebyar-kebyar dan Hari Merdeka
• Jadwal Acara TV Senin 17 Agustus 2020 TRANS 7 TRANS TV SCTV RCTI, Ada Film Bumi Manusia dan Soekarno
Berbagai momen terjadi di sekitar proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Khususnya di hari pembacaan naskah proklamasi itu sendiri, yaitu 17 Agustus 1945.
Pembacaan naskah proklamasi menjadi salah satu momen penting, namun ada momen penting lainnya pada peristiwa tersebut, yaitu pengibaran bendera merah putih.
Salah satu pelaku sejarah pengibaran bendera merah putih adalah Suhud, disamping Latif Hendraningrat.
Bernama lengkap Suhud Sastro Kusumo, fotonya tampak jelas bercelana pendek saat peristiwa itu.
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara RI Prof. Dr. H. Dadan Wildan, M.Hum menulis peristiwa tersebut dalam tulisan berjudul “Membuka Catatan Sejarah: Detik-Detik Proklamasi, 17 Agustus 1945”
“Acara, dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih.
Soekarno dan Hatta maju beberapa langkah menuruni anak tangga terakhir dari serambi muka, lebih kurang dua meter di depan tiang.
Ketika S. K. Trimurti diminta maju untuk mengibarkan bendera, dia menolak: ”lebih baik seorang prajurit ,” katanya.
Tanpa ada yang menyuruh, Latief Hendraningrat yang berseragam PETA berwarna hijau dekil maju ke dekat tiang bendera.
S. Suhud mengambil bendera dari atas baki yang telah disediakan dan mengikatnya pada tali dibantu oleh Latief Hendraningrat.