Secarik Surat Kuno Ditemukan Warga, Ternyata Berisi Surat Utang Pemerintah, Nominalnya Tak Diduga

Temuan secarik kertas yang diduga surat piutang negara pada tahun 1947 menggegerkan warga Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Editor: Aqwamit Torik
Tribun Sumsel
Secarik surat kuno ditemukan warga, isinya ternyata surat utang pemerintah yang jumlahnya tak terduga 

TRIBUNMADURA.COM - Secarik surat kuno ditemukan seorang warga.

Ternyata surat kuno itu ternyata berisi surat pinjaman negara.

Surat itu milik kakek dari seorang warga.

Di dalam surat kuno itu juga terdapat nominal jumlah pinjaman.

Temuan secarik kertas yang diduga surat piutang negara pada tahun 1947 menggegerkan warga Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

BREAKING NEWS - Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin atau Cak Nur Meninggal

Misteri Hubungan Ayu Ting Ting dan Didi Riyadi Akhirnya Terjawab, Ada Isu Mem-PHP: Bukan Tipe Saya

Download Lagu MP3 Berbeza Kasta yang Dinyanyikan Thomas Arya, Lengkap Lirik dan Chord Gitar

Dilansir Sosok.ID ( TribunMadura.com network ) dari Tribun Sumsel, surat itu ditemukan oleh seorang warga Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan.

Pria bernama Harun Djakfar itu diketahui merupakan cucu dari sosok yang membuat surat perjanjian utang negara tersebut.

Dalam surat tersebut, tertera nominal sebesar Rp 1.500 yang dipinjam dari seseorang yang bernama H. Jakfar.

Tertulis tanggal 10-11-1947 yang menandai keterangan waktu surat tersebut ditulis.

Harun menduga, uang itu dipinjam oleh Karesidenan Palembang untuk keperluan pemerintah kala itu.

"Ya mungkin waktu itu kan masih musim penjajahan, bisa jadi akibat keuangan yang menipis," ujarnya, saat ditemui Tribun Sumsel ( TribunMadura.com network ), Rabu (19/8/2020).

"Maka presiden Sukarno memerintahkan kepada Karesidenan Palembang untuk sementara waktu meminjam uang ke rakyat Sumatera Selatan.

"Dan salah satunya kakek saya, H. Jakfar yang kala itu saudagar dari marga Bengkulah ikut meminjamkan uangnya sebesar Rp1500," terangnya.

Adapun, Harun mengaku menemukan surat itu karena ketidaksengajaan.

Yakni, pada 2014, ketika adiknya membersihkan loteng di rumahnya tak sengaja menemukan beberapa peti tua yang masih terkunci di dalam sebuah guci tua.

Setelah dibuka, rupanya berisi setumpuk kertas peninggalan kakeknya yang sebagian sudah tidak utuh.

"Setelah dibaca satu persatu, kami kaget menemukan surat perjanjian pinjaman ini.

Apalagi isinya mengenai pinjaman oleh negara," ujarnya.

Tak ingin surat itu rusak, ia dan keluarganya pun langsung melapisi surat itu menggunakan plastik atau dilaminating.

Surat kuno yang ditemukan warga ternyata berisi surat utang pemerintah jaman dulu
Surat kuno yang ditemukan warga ternyata berisi surat utang pemerintah jaman dulu (sripoku)

Harun berharap, bila surat tersebut memang benar adanya, negara bisa mengembalikan uang tersebut kepada keluarganya.

Tentunya dengan mengakumulasi nominalnya dengan nilai tukar yang berlaku saat ini.

"Kalau bisa diganti ya lebih bagus. Karena ini utang negara, jadi yang bertanggung jawab harus negara juga.

"Setelah itu kami akan memberikan surat ini kepada pemerintah, jika nantinya memang akan dimuseumkan," pungkasnya.

Bacaan Sholawat Agar Mendapat Syafaat Nabi Muhammad SAW, Bisa Menjadi Amalan Sunnah yang Rutin

Ramalan Zodiak Cinta Sabtu 22 Agustus 2020, Cinta Gemini Bawa Aura Positif, Cancer Kekasihmu Merindu

Sementara itu, melansir dari Sripoku, Pemerhati Sejarah Kota Palembang, Rd Muhammad Ikhsan memberikan tanggapannya.

"Bukan pembuktian asli atau tidaknya surat itu karena juga merupakan tulisan tangan. Tapi yang lebih harus dibuktikan adalah maksud dari yang saat ini kita tangkap pada tulisan itu.

"Apakah sudah sesuai atau belum dari makna sebenarnya," ujarnya, Rabu (19/8/2020), seperti dikutip dari Sripoku.

Menurutnya, surat itu dapat dibuktikan kebenarannya dengan menghubungi para saksi mata yang tertulis di dalamnya.

Ia mengatakan, bila surat itu benar adanya, maka dapat menjadi bukti betapa kuatnya dukungan masyarakat Palembang kepada para pejuang kemerdekaan.

Mengingat surat itu dibuat beberapa bulan setelah terjadinya agresi militer pada 21 Juli 1947.

"Bukan cuma pejuang, masyarakat umum juga ikut berpartisipasi dalam mendukung perjuangan para pejuang, membantu sebisa mungkin yang mereka bisa.

"Dan kalau memang benar surat itu bukti pinjaman uang dari rakyat ke negara saat masa perjuangan, artinya masyarakat juga bersedia meminjamkan uangnya untuk membantu para pejuang kita.

"Ini hal yang sangat luar biasa," pungkasnya.

(Dwi Nur Mashitoh)

Artikel ini telah tayang di https://palembang.tribunnews.com/2020/08/19/heboh-ditemukan-surat-pinjaman-utang-negara-ke-warga-di-tanjung-lubuk-oki-tersimpan-di-guci-loteng

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved